35

18.3K 1.2K 19
                                    

Author POV.

Vienno memarkir mobilnya di bawah pohon Pinus yang tumbuh tinggi dan berjajar di depan Villa keluarganya. Semuanya sudah berangkat tadi pagi. Hanya dia sendiri yang menyusul karena ada beberapa berkas penting yang tertinggal di kantor yang harus diambilnya.

Matanya menyipit melihat ada dua orang sedang duduk di ayunan depan Villa.
Seperti dejavu, Vienno melihat Keyra dan Patra sedang duduk berdua di ayunan yang sama seperti saat ia melihat gadis itu dan ayahnya saat mereka berlibur di Villa ini beberapa waktu lalu, sebelum ia memutuskan untuk menjauh dari gadis mungil itu.

Tapi, bukankah ini acara rutin keluarganya? Kenapa ada Keyra dan Patra? Dan melihat keakraban keduanya membuat hati Vienno sakit.

"Kak Viiiiiiiennn," Vienno melihat Cassie berlari kecil menghampirinya. Dibelakangnya tampak Kenzo berjalan mengikuti sambil tertawa melihat tunangannya berlarian menyambut kedatangan sang kakak.

"Kok Kak Vienno baru datang?" mata Cassie berbinar senang.

"Kan Kakak sudah bilang kalau harus mengambil berkas di kantor," jawab Vienno merangkul bahu adiknya. Lalu matanya melirik ke arah ayunan.

"Kok ada Patra dan Keyra?" tanya Vienno membawa Cassie mendekat pada Kenzo yang berhenti di dekat kolam ikan memandang Cassie dan Vienno yang menghampirinya, memberi waktu kedua kakak beradik itu berdua.

"Iya. Sengaja diajak kemari, soalnya mau sekalian membicarakan acara pernikahan. Kakak gak lupa kan kalau
Keyra dan Patra jadi bridesmaid dan bestman di pernikahan Cassie dan Kak Kenzo nanti?"

"Aaah...iya...Kakak lupa," ujar Vienno bergumam.

"Kak Vien sibuk terus. Masak adiknya mau nikah, Kak Vien gak peduli sih?"rajuk Cassie membuat Kenzo tertawa lirih mendengarnya.

"Sudah siap semua ya Cass? Kalau butuh bantuan Kakak, bilang saja. Kakak pasti bantu kok," ujar Vienno mengetatkan rangkulannya.

"Sudah hampir selesai, Vien. Tinggal beberapa hal yang kecil-kecil. Yang utamanya sudah beres, tinggal menunggu hari H," sahut Kenzo.

"Gue percaya lo bisa bahagia-in adek gue, Sob. Yang sabar aja sama manjanya dia," Kenzo tertawa mendengar perkataan Vienno yang membuat Cassie cemberut.

"Gue lebih suka dia manja ke gue daripada manja ke orang lain," Vienno tertawa keras mendengar perkataan Kenzo. Ia tau, Kenzo dan adiknya itu seperti Mommy dan Daddy-nya. Cinta masa kecil yang terus ada dan berkembang hingga dewasa. Mungkin hanya jalannya saja yang sedikit berbeda.

"Pak Boss, makan siang sudah siap. Anda ditunggu di ruang makan," Patra tiba-tiba sudah berada di dekat mereka bersama Keyra. Gadis itu tampak makin mungil mengenakan jeans panjang skinny yang dipadukan kaus lengan panjang yang melekat pas di tubuhnya.

Mata Vienno bersirobok dengan mata Keyra. Buru-buru Vienno membuang pandangannya.

"Patra, ini diluar kantor. Gak perlu seformal itu," tegur Kenzo menggelengkan kepalanya.

"Iya nih. Patra terlalu kaku. Jangan terlalu kaku Pat, nanti cewek-cewek pada gak mau dekat," cerocos Cassie.

"Nggak juga, Sweetheart. Buktinya tuh, Keyra mau dekat-dekat sama Patra. Iya kan Pat?" Keyra refleks langsung bergeser selangkah menjauh dari Patra saat mendengar candaan Kenzo.

Vienno memperhatikan Keyra dan Patra. Hatinya mencelos. Ada rasa tidak rela melihat kedekatan keduanya.

"Pak Boss bisa saja. Tapi Keyra memang gadis yang menyenangkan dan baik hati, Pak Boss, cantik lagi!" Patra tertawa lirih menanggapi candaan Kenzo, berbeda dengan Keyra yang langsung blushing mendengar percakapan Kenzo dan Patra.

LOVE YOU EVER AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang