Keyra menjajari langkah Cassie dan Marischa. Ia dan Marischa sedang menemani Cassie yang sedang suntuk di rumah karena ia sudah memasuki minggu pingitan. Meskipun teknologi dan peradaban sudah sedemikian canggihnya, tetap saja keduanya harus dipingit sebelum hari H pernikahan mereka.
Karena setelah Kenzo dan Cassie berpikir semua itu untuk kebaikan mereka, akhirnya keduanya bersedia menjalani adat pingitan itu.
"Kak Cass jadi beli jam tangan buat Kak Kenzo?" tanya Keyra melihat mereka melewati toko jam tangan.
Cassie tersenyum tipis.
"Aku bingung Key. Sebaiknya aku kasih kado jam tangan atau dasi? Atau apa ya yang spesial? Duh, bingung!" keluh Cassie.
"Kasih dirimu sendiri aja, Cass. Pasti Kak Kenzo lebih senang," usul Marischa tersenyum misterius.
"Kasih diri sendiri gimana? Kamu kalau ngasih ide yang jelas dong!" sungut Cassie.
"Hmm.... gimana kalau setelah nikah nanti, pas malam pertama, kamu pakai lingerie yang super sexy. Hahaha.... pasti Kakak ku langsung girang!" Marischa tertawa geli melihat wajah Cassie langsung pucat, lalu berubah memerah.
"Ngomong apaan sih Cha?" gerutu Cassie menutupi jengahnya, sementara Keyra yang mendengarkan ikut memerah pipinya.
"Itu pengalaman Kak Icha ya?" tanya Keyra polos membuat Marischa terdiam.
"Hahahaha.... sepertinya begitu, Key!" timpal Cassie terpingkal-pingkal melihat reaksi Marischa. Ia sangat tau bagaimana Marischa dengan Valen menikah dulu
"Huh! Kalian berdua ini, mentang-mentang mau saudaraan, jadi mojokin aku!" cibir Marischa.
"Iya dong. Kalau Keya dan Kak Vien jadian, pasti aku dan Keyra saudaraan," ujar Cassie melirik Keyra yang terbengong mendengar percakapannya dan Marischa.
"Apaan sih Kak Cassie? Aku dan Kak Vienno gak ada apa-apa kok. Lagipula, Kak Vienno sudah punya seseorang yang dia suka," kilah Keyra. Meskipun dari luar ia terlihat baik-baik saja, namun hatinya merasa sedih. Cintanya untuk Vienno tidak akan mungkin tergapai. Apalah dirinya buat Vienno, bukan?
"Eits! Kita gak tau siapa jodoh kita loh Key," kata Marischa melirik Cassie yang menatap Keyra dengan senyum kecil
==========L==========
Seminggu masa pingitan dilalui Cassie lebih banyak bersama Keyra. Cassie yang meminta Keyra untuk menemaninya sepulang kuliah.Tidak jarang seharian Keyra di rumah Cassie. Tapi ia selalu mohon diri sebelum Vienno pulang.
Ia tidak ingin bertemu Vienno yang ia takut akan membuat hatinya sakit. Menurutnya, lebih baik ia menghindar. Ia ingin belajar melupakan sosok yang tidak teraih itu.
"Kak Cass, Key pulang dulu ya," ujarnya seperti biasa.
"Jangan dulu, Key. Tunggulah sebentar. Mommy bilang mau nitip sesuatu buat Papa kamu," cegah Cassie.
Keyra gelisah. Semakin lama ia tinggal, kesempatan bertemu Vienno makin besar.
Ia tidak tau apa yang akan dikatakannya jika ia bertemu Vienno. Sepanjang ingatannya akhir-akhir ini, setiap pertemuan dan kebersamaan mereka selalu berakhir tidak mengenakkan.Cassie melihat Keyra tampak tidak tenang.
"Kamu kenapa Key? Apa kalau pulang terlambat, Papa kamu marah?" tanya Cassie hati-hati.
Keyra menggeleng pelan.
"Nggak kok Kak. Tapi, Key ada tugas kuliah yang harus Key kerjakan. Apa Tante Vien masih lama?"
"Sebentar ya, Key. Kak Cassie lihat Mommy dulu," Cassie beranjak menemui Mommy-nya di dapur, meninggalkan Keyra yang masih komat-kamit berdoa agar Vienno tidak pulang dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU EVER AFTER
RomanceNext Generation Sequel dari : A Wedding Story Sincerity of Love Sense for You