42

55.4K 1.5K 70
                                    

Satu Tahun Kemudian.

"Mereka serasi banget ya, Kak?" Cassie menggamit mesra suaminya, menatap dua orang yang sedang menyalami para tamu undangan.

"Sayang Theo gak datang. Padahal aku sudah wanti-wanti dia untuk datang," ucap Valen berdiri merangkul bahu Marischa yang menggendong sedang bayi mungil.

"Hello Chika, manis sekali sih, gak rewel lagi," Cassie menyentuh pipi montok Chika, putri Marischa dan Valen yang baru berusia dua bulan.

"Cantik ya, Cha? Ini sih duplikat Valen banget!" ucap Kenzo melihat Chika menggeliat dalam tidurnya meskipun suasana sedang bising karena mereka sedang berada di tengah pesta pertunangan Vienno dan Keyra.

"Kata orang sih kalau anak cewek pertama biasanya mirip bapaknya," kata Icha tertawa kecil.

"Masa sih?" tanya Cassie yang terlihat gemas sekali pada Chika.

"Kamu sendiri sudah berapa bulan, Cass?" tanya Valen ikut mengusap pipi Chika dengan ujung telunjuknya.

"Masuk bulan ke tiga," sahut Kenzo tersenyum mengusap perut istrinya yang masih nampak datar.

"Eh, itu siapa yang baru masuk? Rasanya kok familiar banget?" suara Marischa membuat Cassie dan Kenzo serta suaminya mengalihkan pandangan pada seorang pemuda gagah yang berjalan masuk ke ruang besar itu, dengan dua gadis cantik di kanan dan kirinya sedang bergelayut manja.

"Itu bukannya Theo, ya?" Kenzo mengernyitkan dahinya.

"Astaga! Val, benar itu Theo!" pekik Marischa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Besar sekali perubahannya," gumam Valen menatap adiknya yang tengah berdiri di depan Vienno dan Keyra, memberi ucapan selamat.

Mereka berempat tercengang. Apalagi saat Theo dan kedua gadis cantik itu menghampiri mereka dengan senyum menawan.

"Hallo kakak-kakakku," sapa Theo begitu mereka sampai di depan para kakaknya.

"Theo, kelihatannya kabar bagus, hmm?" Kenzo memeluk Theo dan menepuk punggung pemuda itu akrab, begitu juga dengan Valen.

"Maaf, Kak Cass dan Kak Icha, aku gak peluk kalian, nanti kedua gadisku ini bisa cemburu," cengir Theo.

"Kamu gak lagi bercanda kan, Theo?" tanya Marischa yang masih tidak percaya.

"Astaga! Mereka gadismu? Maksudmu? Mereka pacar kamu?" mata Cassie membulat.

"Hahaha....kenapa Kak Cass? Toh mereka tidak keberatan," ujar Theo santai.

Valen dan Kenzo mengerutkan kedua alis mereka.

"Aku ke sana dulu ya kakak-kakakku," ujar Theo tertawa sambil menggamit pinggang kedua wanita berambut pirang itu beranjak menuju ke tempat hidangan.

"Ada apa dengan Theo?" tanya Marischa yang dibalas gelengan tak percaya dari suami dan kakaknya, sementara Kakak iparnya hanya melongo sambil mengusap-usap perutnya, berkomat-kamit berdoa agar kelak bayi dalam kandungannya tidak meniru perbuatan Theo.

==========L==========

Pesta pertunangan itu berlangsung sangat meriah. Karena banyaknya yang harus diurus, antara lain kehamilan Marischa yang menghebohkan, kerjasama Kenzo dengan perusahaan Perth yang mengharuskan Kenzo dan Cassie menetap di sana hampir empat bulan lamanya, lalu Papa Keyra yang sempat opname di rumah sakit karena ada masalah dengan pencernaannya, hingga kelahiran putri pertama Valen-Icha, membuat pertunangan yang sedianya akan dilaksanakan delapan bulan lalu, mundur hingga hari ini.

Rona bahagia tampak di wajah Keyra dan Vienno. Meskipun pertunangan mereka sempat mundur cukup lama, tapi semua itu tidak mengurangi kebahagiaan mereka.

LOVE YOU EVER AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang