"Apa kau terlalu bodoh sehingga tidak menyadari jika kau dibohongi oleh Hanbin. Kau tidak tau jika Hanbin dulu adalah kapten basket ?" tanyanya menghampiri Jungkook yang sedang duduk di bangku taman melihatnya bingung.
"Apa maksudmu ?" ucap Jungkook tidak mengerti.
"Hahaha... kau lucu sekali. Jika dilihat oleh orang lain , kaulah pemenangannya tadi. Tapi kau tidak tau jika Hanbin sengaja berpura-pura tidak bisa bermain. Ia ingin kau bermain dengan begitu semangat seakan membuatmu yakin jika kau pasti menang dan agar waktu pertama kali kau bermain kau akan dikagumi oleh penonton yang melihatmu. Tapi , ketika di akhir kau kalah ,kau akan melihat tatapan kecewa dari orang yang menontonmu. Dan orang akan kagum padanya yang bisa mengalahknmu" jelasnya , membuat Jungkook terus berpikir jika perkataannya itu benar. Mustahil jika Hanbin tidak bisa bermain tadi.
"Ya.. sudahlah jika dia menang , menang kalah itu tidak penting bagiku. Mengeluarkan keringat seperti tadi , setidaknya membuatku sedikit bersemangat dan tubuh badanku menjadi sehat" ucap Jungkook tersenyum padanya.
Dari jauh sana , sepasang mata tidak menyukai melihat keduanya yang terlihat begitu akrab. Apa keduanya sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Ya , sepertinya begitu. Ia pun berbalik , menundukkan kepalanya. Sebulir air keluar dari matanya yang indah, segera ia hapus dan melangkahkan kakinya cepat di lorong sekolahnya.
Jika dibandingkan aku dengannya , mungkin aku kalah besar darinya. Semua yang ada padanya nyaris sempurna. Tinggi cantik pintar putih , dikagumi oleh banyak orang. Tidak sepertiku , yang selalu sendiri di ribuan banyaknya orang yang aku temui. Tidak mempunyai banyak teman , jika dihitung saja tidak melebih 10 teman. Itu juga tidak begitu dekat denganku..batinnya.
Hanbin yang kebetulan melewati area lorong sekolah pun bertemu dengannya. Tapi ia tidak menyadari jika ada Hanbin yang tepat disamping depannya. Ia adalah Bomi yang terus berjalan menundukkan kepalanya melewati setiap murid yang lain tanpa ia sadari jika ia juga melewati Hanbin.
Hanbin menaikkan satu alisnya heran , apa Bomi tidak melihatnya ?. Ia pun mengikuti langkah Bomi dari belakang yang ia lihat wajah Bomi yang terlihat begitu sedih.
"Oppa.."
Langkah Hanbin terhenti , dilihatnya ada seorang gadis yang lumayan cantik menghampirinya dan memberikannya sebuah surat dan juga bekal untuknya dan gadis itu pun pergi setelah memberikan surat dan bekal kepada Hanbin.
Hanbin pun melihat bekal dan surat itu heran , apa ia memiliki fans sekarang ?. Tampak sebuah senyuman ia hiasi di wajah tampannya. Baru beberapa hari ia sekolah , ia sudah memiliki penggemar.
Tentu itu membuatnya senang , apalagi ketika Naeun yang melihatnya bersama penggemarnya , sedikit ia harapkan pasti atau mungkin saja Naeun cemburu nanti. Bukankah itu sangat bagus jika Naeun cemburu , ia masih memiliki harapan besar untuk mendapatkan Naeun kembali.
"Bomi.." teriakkan Jimin menyadarkan Hanbin dari lamunan. Ia melihat sekelilingnya dan segera menghampiri Jimin yang berada dilapangan bersama temannya.
"Apa yang terjadi ?" cemas Hanbin yang duduk disamping Bomi.
"Tidak sengaja bola terlempar mengenai kepala Bomi tadi. Bomi apa kau tidak apa-apa ?" tanya Jimin sedikit khawatir. Bomi pun menggelengkan kepalanya dan berdiri. Baru beberapa saat ia berdiri , ia kembali terjatuh Hanbin dengan sigap menangkapnya yang pingsan itu.
-------
Kookies Oppa , apa kau menyukai Kimchi ?.
Ibu terus saja membelanya. Aku atau dia anak Ibu ?..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookies Oppa , Can You Love Me ?
RomancePerjuangan seorang gadis untuk mendapatkan cinta dari orang yang disukainya. Apakah orang itu akan menyukainya juga ?. Apakah orang itu memiliki perasaan yang sama pada gadis itu ?. Bagaimana jika sang gadis yang begitu mencintai sang pria , tiba-ti...