Part 17

526 35 2
                                    

"Kenapa Hanbin masih belum datang. Apa Jungkook gagal memberikan surat itu padanya" gumam Naeun yang masih berdiri di atas bangku yang hampir rapuh.
"Sebenarnya aku juga sedikit takut di ruangan gelap seperti ini. Uh.. jika saja Hanbin mau memaafkanku. Aku tidak mungkin mau melakukan hal senekat ini" gumamnya lagi.


Naeun pun mencoba menarik-narik tali berukuran jari kelingkingnya yang berwarna putih itu dan mencoba memasukkan ke dalam kepalanya. Apa ia ingin bunuh diri jika Hanbin tidak mau memaafkannya ?.



Brakk..

Suara pintu terbuka dengan kasar membuat Naeun kaget dan....




"Hanbin.." panggil Naeun pelan yang sudah tergantung tali di lehernya. Ia pun menahan tali itu menggunakan kedua tangannya dengan kaki yang sudah tidak menginjak bangku yang ia naik tadi.

"Naeun.." ucap Hanbin kaget mendekati Naeun dengan cepat. Jungkook yang mengikuti Hanbin dari belakang pun bergegas menghampiri keduanya.

"Jungkook.." heran Hanbin lalu bergegas mengambil kursi dan menyuruh Naeun berdiri di atas kursi itu.

"Uhuk..uhuk.." Naeun duduk di lantai terbatuk-batuk mengelus lehernya sakit.

"Minum ini.." Jungkook menyodorkan air putih kepada Naeun dengan cemas. Hanbin melipatkan tangan di dada , kesal sekaligus marah.

"Apa kau ingin mati di hadapanku. Hah..!!.. Apa kau sudah gila atau kau benar-benar sudah gila" tanya Hanbin membuat Naeun dan Jungkook melihat ke arahnya.

Tatapan mata Hanbin yang tajam membuat Naeun menundukkan kepalanya takut. Ia sangat takut melihat wajah Hanbin yang sepertinya begitu sangat marah padanya sekarang.

"A..Aku.." ucap Naeun gugup tidak berani melihat Hanbin.

"Apa kau berpikir aku akan memaafkanmu jika kau mau lakukan hal ini. Hah..!!. Kenapa kau tidak bisa berpikir secara dewasa. Apa yang sebenarnya terjadi padamu. Kenapa kau bisa melakukan hal seperti ini. Jawab aku dan lihat aku , jangan hanya diam terus dan menundukan kepalamu seperti itu...." ujarnya sedikit emosi.


"Bukan itu, maksudku.." ucap Naeun ketakutan menggigit jarinya.


"Jika bukan. Lalu apa hah!!. Kau ingin aku di tuduh membunuhmu karna tidak memaafkanmu. Lalu aku akan di penjara dan..Apa itu yang kau inginkan ?" tanya Hanbin menaikkan suaranya membuat Naeun takut.


"Hanbin.." panggil Jungkook membuat Hanbin tersadar dan melihat ke arahnya geram.


"Apa kau juga terlibat dalam masalah ini. Haaah.. aku tidak mengerti kenapa kau tidak mau melarangnya melakukan hal sebodoh ini. Bisakah kau berpikiran dewasa ataupun kau belum dewasa sama sekali ?" tanyanya sedikit mengejek. Jungkook pun mengepalkan tangannya menahan amarahnya.

"Jungkook tidak bersalah. Aku yang mengajaknya. Kau tidak usah memarahi dan mengejeknya seperti itu" ujar Naeun pelan belum berani melihat Hanbin. Mendengar ucapan Naeun, itu membuat Hanbin tersenyum sinis.

"Hehehe.. sekarang aku tau jika kalian adalah pasangan yang begitu cocok satu sama lain" tawanya sinis.
"Kalian berdua bahkan bersekongkol menjebakku" ucapnya membalikan badannya.

"Hanbin.." panggil Jungkook membuat Hanbin menoleh.


Brukk...


"Jungkook.." teriak Naeun menutupi mulutnya kaget.



Sebuah tonjokkan menghampiri wajah tampan Hanbin membuatnya terjatuh di lantai. Hanbin pun merasakan darah segar keluar dari bibirnya.
Jungkook segera menghampirinya, menarik kerah baju Hanbin dan mengangkat tangannya ingin melayangkan sebuah tonjolkan lagi pada wajah Hanbin.

Kookies Oppa , Can You Love Me ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang