Part 32

357 24 12
                                    

"Kenapa Sungmin belum datang juga. Sudah seminggu ini ia tidak datang ke kantor. Apa ia memang benar-benar akan berhenti bekerja" gumam Hanbin berkali-kali mencoba menelpon Sungmin kembali.

"Aku harus menemuinya sekarang, mungkin saja ia ada di toko Sunny" ujar Hanbin beranjak pergi.


Ia pun menjalankan mobilnya menuju toko bunga Sunny. Setelah sampai ia pun memarkirkan mobilnya di bahu jalan tepat di sebelah toko nya Sunny. Sungmin yang memang sedang berada di dalam toko Sunny pun kaget melihat mobil yang ia kenal di luar itu.





"Sunny, katakan padaku apa aku tidak salah lihat" ucap Sungmin, Sunny pun heran mendengarnya. Ia pun melihat arah mata Sungmin keluar.

"Bukankah itu mobilnya Hanbin" ucap Sunny menaikan nada suaranya ,kaget. Naeun yang datang membawa secangkir coffe pun kaget mendengar perkataan Sunny. Karna kaget itu juga Naeun menjatuhkan gelas hingga pecah.

"Naeun, apa yang terjadi" cemas Sunny, Naeun pun segera menggeleng kepalanya cepat dan membereskan gelas yang ia jatuhkan tadi. Setelah itu ia pergi kembali ke belakang. Sunny menatapnya heran lalu kembali melihat arah luar.

"Apa ia mencariku, tidak mungkin" ujar Sungmin menepuk pipinya berkali-kali.

Hanbin yang masih menatap toko Sunny pun perlahan-lahan masuk ke dalam toko itu. Matanya berputar-putar mencari sosok yang ia cari. Naeun dari sebalik dinding dapur pun kembali melihat ke depan tidak percaya.





------------





"Bibi Yoona, kapan kau ada di sini. Kenapa tidak beritahu aku" ucap Jungkook tersenyum menutupi wajahnya yang kesal oleh Taehyung tadi.

"Baru beberapa menit saja" jawab Yoona tersenyum manis. Semanis gula hingga membuat Jungkook melihatnya sedikit heran.

"Ibu menelponmu untuk pulang ke rumah karna bibi Yoona ada di sini. Oh ya, tukarlah bajumu itu, kau tampak kotor sekali" ujar Haeri menutup hidungnya menggunakan jarinya. Jungkook pun menciumi bajunya sendiri dan terkikih pelan karna malu.

"Baiklah, bibi kau tunggu sebentar ya" ujar Jungkook beranjak dari duduknya.

"Lama-lama juga tidak apa-apa" jawab Yoona, Jungkook berbalik mengerutkan keningnya.

"Naiklah ke atas, Ibu dan juga bibi Yoona mu ingin keluar sebentar. Kau jaga dulu rumah ini, kami akan segera kembali. Oh ya, jangan lewatkan kesempatan ya" ujar Haeri mengajak Yoona pergi. Keduanya pun pergi meninggalkan Jungkook yang menatapnya bingung. Jangan lewatkan kesempatan, pikir Jungkook menggaruk kepalanya heran.



Apa bibi dan juga Ibu sengaja mengerjakanku ya. Apa keduanya salah minum obat.. batin Bomi sedikit kesal menatap pintu itu sembari melipat tangan menahan emosinya.
Ttok.. Ttok..
"Ibu, bibi.. Tolong buka pintunya. Hei, dengarkan aku. Buka pintunya" teriak Bomi mengetuk pintu itu kesal. Jungkook pun memandang ke arah atas.


"Sepertinya ada suara seseorang di atas sana" gumamnya pelan. Jungkook pun naik ke atas mencari arah suara pintu itu. Ia tampak kaget suara pintu berasal dari kamarnya.
Siapa yang menguncinya.. batin Jungkook mengerutkan keningnya.
"Hei.. Siapa kau, kenapa kau ada di kamar ini ?" tanya Jungkook.


"Menyebalkan, buka pintunya. Jangan banyak bicara" ucap Bomi marah mengetuk pintu itu penuh kekesalan pada wajahnya.

"Aku tidak akan membuka pintu ini. Mana tau kau adalah seorang maling makanya dari itu kau di kurung dan di kunci di dalam kamar. Katakan padaku , siapa kau ?" tanya Jungkook kembali. Bomi mendengus kesal.

Kookies Oppa , Can You Love Me ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang