Part 35

350 26 5
                                    

"Apa ia tidak apa-apa dokter ?" tanyanya cemas. Dokter itu pun tersenyum.

"Tidak ada masalah serius yang terjadi padanya. Ia hanya mengalami luka ringan dan juga mungkin sedikit kaget apa yang telah terjadi padanya" jelas dokter itu, dan ia menghela napasnya lega.

"Syukurlah. Terima Kasih dokter" ucapnya membungkukkan badannya pada dokter.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Jika butuh bantuan, panggil saja aku" ucap dokter itu tersenyum ramah. Setelah dokter itu pergi, ia segera menghampiri Naeun yang duduk bersandar pada ranjang sedang melamun.

"Aku akan pergi. Kau istirahatlah di sini. Aku akan menelpon seseorang untuk menemanimu di sini" ucapnya ingin pergi. Naeun pun melirik ke arahnya.

"Bisakah kau menemaniku sebentar. Aku mohon. Temani aku di sini" ucap Naeun pelan padanya, ia pun menghampiri Naeun kembali dan duduk di bangku sebelah ranjang. Naeun pun tenggelam kembali ke dalam pikirannya itu.






FLASHBACK





"Apa kau bodoh atau sudah kehilangan akal. Apa yang telah terjadi padamu ?, katakan padaku. Bagaimana jika mobil itu akan menabrakmu. Apa yang akan kau lakukan ?" marahnya.

"Lebih baik jika mobil tadi menabrakku. Itu jauh lebih baik daripada aku harus kehilangan seseorang yang begitu berharga untukku. Itu lebih baik" jawabnya bergetar dan nafas memburu.


"Bodoh. Pemikiran yang pendek" kesalnya.


"Aku memang bodoh. Aku orang bodoh yang mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin. Aku bodoh dan kau benar jika aku memang bodoh" ucap Naeun terisak.

"Ya, kau memang bodoh. Apa yang kau pikirkan tadi, haah. Kau ingin mengakhiri hidupmu, begitu ?" tanyanya heran melihat Naeun yang terisak pelan , menangis.

"Ya, aku ingin mati. Aku ingin mati jika tanpa ada yang mencintaiku. Lebih baik aku pergi dan tidak kembali lagi. Aku ingin mati" ucapnya mengulangi kata-kata nya itu.




Plak...
Bomi menampar pipi Naeun kesal sehingga berubah menjadi merah. Naeun pun terdiam seketika begitu juga dengan tangisnya yang langsung terhenti.



"Berhenti mengucapkan kata bodoh itu" tegas Bomi, Naeun pun menolehkan kepalanya melihat Bomi yang menatapnya tajam.

"Kenapa kau menamparku. Aku tau aku bodoh dan kau yang jenius. Lalu apa yang harus ku lakukan, haah ?. Apa ?" tanya Naeun bergetar, Bomi mendekati Naeun dan memeluknya.


"Tenangkan dirimu dan lihat , apa yang terjadi padamu sehingga kau hampir saja melakukan hal bodoh seperti tadi. Sebenarnya apa yang kau pikirkan ?" tanya Bomi melepaskan pelukannya dari Naeun. Naeun menatapnya sendu dan sembab.

"Bomi. Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku takut kehilangannya. Apa yang harus aku lakukan, Bomi" tanya Naeun yang ingin kembali menangis. Bomi segera berdiri di rerumputan hijau itu.


"Jelaskan padaku apa yang terjadi padamu , maka aku bisa saja membantumu nanti" tanya Bomi memandang ke arah depan.


"Bomi, Hanbin sudah tidak menyukaiku lagi. Ia menyukai orang lain, Hanbin sudah tidak memiliki perasaan padaku lagi. Apa yang harus aku lakukan, tolong bantu aku. Kau adalah orang yang dekat dengannya selama ini ,bukan ? dan kalian juga selalu bersama selama bertahun-tahun ini. Tolong katakan padanya jika aku sangat menyesal telah membuatnya terluka. Katakan padanya jika aku sungguh mengatakan ini" ucapnya dengan cepat. Bomi kembali menatap ke arahnya heran.


Kookies Oppa , Can You Love Me ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang