Part 21

566 35 6
                                    

"Kenapa kau menolongku ?" tanyanya heran.

"Aku tidak menolongmu" jawabnya tegas.

"Kalau kau tidak menolongku. Kenapa kau membantuku ?" tanyanya kembali.

"Dan aku juga tidak membantumu. Bukankah perkataan membantu dan menolong itu sama" ucapnya heran membolak-balikkan buku yang ia pegang.

"Jika kau tidak menolongku dan membantuku. Lalu , kenapa kau membawaku ke sini ?" tanyanya lagi yang sama sekali tidak mengerti.

"Aku hanya ingin kau menemaniku saja. Apa kau tidak mau ?, kalau tidak mau ya.. pulang saja" ucapnya menggeserkan kakinya ke kiri.

"Bukan aku tidak mau. Hanya saja kau sedikit aneh. Bukankah kau tidak terlalu menyukaiku ?" tanya lagi membuat orang itu, Naeun mendengus kesal padanya.


"Lalu...." tanyanya kesal sembari membaca buku yang ia pegang.

"Lalu , apa alasan mu kau mengajakku ke sini ?"


Apa sebenarnya ia bodoh... batin Naeun kesal mendengar pertanyaan yang sama keluar dari mulut Bomi.

"Hei.. bukankah sudah ku katakan. Aku ingin kau menemaniku. Kenapa kau lupa begitu cepat dan kenapa kau terus menerus bertanya seperti itu" ucapnya sedikit emosi melihat Bomi yang ada di depannya.

"Bukan menolong , bukan membantu dan alasannya hanya menemani saja. Aku menjadi semakin tidak mengerti denganmu" ucapnya lagi mengerutkan keningnya.

"Jika tidak mengerti, maka kau cari saja buku yang bisa membantu untuk mengerti semua ini. Ambil salah satu buku, aku akan membayar kan untukmu" jawab Naeun mengambil buku dan menaruh ke atas telapak tangan Bomi.

"Aku tidak suka buku. Aku sangat tidak suka. Aku hanya meminta kau beritahu apa alasannya kau mengajakku ke sini. Hanya itu saja" ucap Bomi lagi mengembalikan buku yang Naeun ambil untuknya kembali ke tempat asal.

"Apa perlu harus sebuah alasan jika aku ingin mengajakmu ke sini. Bukankah kau juga bisa menyimpulkannya sendiri, kenapa aku mengajakmu ke sini. Pilih salah satu buku dan aku akan membayarkan untukmu. Aku mengajakmu ke sini bukan untuk sebuah alasan. Kau mengerti tidak ?" jelasnya menaikkan nada suaranya dan kembali mendengus kesal.


"Lalu, kenapa kau.."


"Shuut. Berhentilah berbicara yang tidak jelas itu. Diam atau kau bisa menganggu pelanggan yang lainnya" ucap Naeun menempelkan jari telunjuk di mulutnya dan memotong perkataan Bomi dan itu membuat Bomi cemberut padanya. Naeun pun kembali memilih buku yang akan di belinya dan melirik ke arah Bomi yang diam tampak berpikir.


"Apa kau menyukai Hanbin ?" tanya Naeun tiba-tiba tanpa mau menoleh ke arah Bomi yang menoleh ke arahnya setelah mendapat pertanyaan itu darinya.

"Kenapa kau bertanya tentang itu. Sudah tentu aku menyukainya"

Seperti sebuah petir , jawaban Bomi membuat Naeun yang mendengarnya merasakan memanas pada badannya dan membuatnya sedikit goyah sehingga ia ingin terjatuh ke belakang. Jika tidak mengingat ini adalah tempat umum , mungkin saja Naeun sudah terduduk lemas setelah mendengar jawaban Bomi.

"Hanbin kan temanku. Mana mungkin juga aku membencinya. Ia adalah teman yang hangat dan pengertian. Beruntung jika mempunyai kekasih sepertinya" jawab Bomi dengan polos dan membuat Naeun menoleh ke arahnya.

Apa ia benar-benar bodoh... batin Naeun bertanya-tanya.

"Kenapa kau melihat ku seperti itu. Apa Aku salah bicara padamu ?" tanya Bomi lagi. Membuat Naeun berbalik membelakanginya.

Kookies Oppa , Can You Love Me ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang