"Bagaimana dengan kehidupanmu di Amerika sana. Apa kau bahagia ?" tanya Yoona, Bomi yang tadinya berada di ruang keluarga pun menghampiri Yoona yang sedang berada di dapur.
"Tentu saja begitu menyenangkan. Orang yang berada di sana begitu sangat sangat ramah padaku. Ibu tau, aku mempunyai sahabat baru namanya Henry. Jika ada waktu ia akan datang ke sini untuk bertemu denganku" jelas Bomi terlihat senang. Yoona pun meliriknya penasaran.
"Apa dia pacarmu. Kenapa kau tidak memberitahu Ibu jika kau memiliki pacar di sana. Tega sekali" kesal Yoona menjitak kepala Bomi. Bomi pun meringis kesakitan dan mengelus kepalanya.
"Hei.. hei.. Ibu Yoona, Henry bukan pacarku. Dia sudah memiliki tunangan dan ia akan datang ke sini juga bersama tunangannya itu. Ibu seenaknya saja menjitak kepalaku" jelas bomi sembari mengoml kecil.
"Hahaha.. Ibu kira ia pacarmu. Tapi, apa kau di sana tidak memiliki teman dekat. Misalnya pria begitu" tanya Yoona membuat Bomi yang sedang meminum jus pun tersedak.
"Uhuk.. uhuk, Ibu.."
"Kau ini.., Ibu hanya bertanya begitu saja , kau pun tersedak. Hhemm.."
"Apa kau sudah melamar pekerjaan ?" tanya Yoona, Bomi menggelengkan kepalanya."Belum, aku masih ingin bermain" ucap Bomi santai. Yoona pun duduk di samping Bomi dengan wajah penuh dengan dengan kata rasa ingin tau.
"Bomi , ada sesuatu yang Ibu ingin tanyakan padamu. Sebenarnya apa yang terjadi padamu dengan Jungkook waktu itu. Ketika kau pergi ke Amerika secara mendadak. Ketika kau pergi , Jungkook ke rumah dan mencarimu. Ibu pun mengatakan kalau kau pindah ke Amerika dan tidak akan kembali lagi seperti yang kau ucapkan pada Ibu. Memangnya apa yang terjadi , bisakah kau katakan kepada Ibu ?" tanya Yoona , Bomi pun tersenyum kepada Ibunya walaupun sedikit kata terpaksa.
"Tidak terjadi apa-apa. Ibu aku keluar dulu untuk mencari udara segar" ujar Bomi beranjak dari kursinya dan memakai tas dengan cepat. Sepertinya ia tau jika Yoona pasti akan bertanya tentang ini padanya.
"Kemana ?"
"Kemana saja yang tidak membuatku bosan" ucap Bomi melangkahkan kakinya pergi dengan cepat. Yoona hanya menatap kepergiannya dengan wajah penuh rasa penasaran.
------------------
"Ayo, cepat. Apa kau sengaja mengulur waktu agar kencan ini batal. Hah ?!" ucap Sungmin kesal pada temannya. Sudah berapa kali temannya yang satu ini selalu saja menolak ajakkan Sungmin untuk bertemu dengan lawan jenis.
"Aku tidak memiliki waktu untuk berkencan yang tidak penting sama sekali" jawab temannya ketus, Sungmin pun kesal mendengarnya.
"Oh, ayolah. Turuti saja permintaanku kali ini. Kau tidak akan menyesal sama sekali. Jika kau tidak suka padanya, kau tidak usah memaksakan diri. Ini adalah percobaan. Ia wanita yang baik dan juga cantik" jelas Sungmin agar temannya mau ikut pergi bersamanya.
"Apa wanita untuk di jadikan mainan percobaan ?" tanyanya sedikit kesal. Sungmin pun tertawa renyah.
"Hehehe.. Bukan itu maksudku. Jika kau tidak menyukainya maka kau.."
"Sudah. Jangan mengangguku. Lebih baik kau pergi dan temui pacarmu itu. Aku tidak mau jika Sunny mengatakan aku adalah selingkuhanmu. Uh, menjijikkan" usir temannya kepada Sungmin.
"Aku tidak akan pergi" tegas Sungmin, temannya meliriknya kesal dan membereskan berkas kertas dari karyawannya.
"Tetaplah berdiri di sini sampai aku kembali. Aku ada rapat penting yang harus ku urus" ujarnya beranjak pergi meninggalkan Sungmin. Sungmin pun menghentakkan kakinya sedikit kesal kepada temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookies Oppa , Can You Love Me ?
RomancePerjuangan seorang gadis untuk mendapatkan cinta dari orang yang disukainya. Apakah orang itu akan menyukainya juga ?. Apakah orang itu memiliki perasaan yang sama pada gadis itu ?. Bagaimana jika sang gadis yang begitu mencintai sang pria , tiba-ti...