Part 14

529 36 1
                                    

( Dengarkan lagu dari AOA - SOULMATE )


"Apa kau tidak apa-apa ?" tanyanya lembut, membuat orang yang di tanyanya menoleh padanya dan memberikan ia senyuman yang hangat.

"Haaah... aku tidak tau. Kenapa ini bisa terjadi padaku. Apa ini adalah dosa masa laluku sebelum aku renkernasi atau.. entahlah aku tidak tau harus mengatakan apalagi" jawabnya menghela napasnya berat sembari mengaduk ice cream nya asal dan tidak bersemangat.

"Ya.. mungkin saja begitu, bisa jadi. Hahaha.. bukan kau saja, mungkin aku juga" ucapnya disela tawanya.

"Kenapa kau masih bisa tertawa" herannya.

"Hahaha.. apa kau tidak tau. Sebelum aku mengalami kecelakaan , Ibuku dan Ayahku sering menceritakan tentang kehidupan sehari-hariku. Yang aku jalani begitu semangat dan tidak tampak sedikit pun sedih pada wajahku. Dulu aku menyukainya dan begitu mencintainya. Aku melakukan apa saja untuknya agar membuatnya bahagia. Setiap hari senin sampai minggu. Awal menjelang hari sekolah sampai akhir menjelang liburan pekan sekolah. Aku selalu berada disampingnya, menemaninya walaupun kadang ia mengatakan kalau aku selalu membuatnya kesal, jengkel, marah. Aku tetap saja tidak pernah merasakan bagaimana rasanya sakit jika ia mengatakan kata-katanya yang begitu tajam. Aku selalu tersenyum padanya karna aku tau setiap ia mengatakan perkataan itu , sebenarnya itu tidak benar dari hatinya yang dalam. Seingatku , ia menolak cinta yang aku berikan padanya dengan tulus. Hahaha.. apa aku terlihat begitu menyedihkan atau terlihat begitu mengasihankan ?" jelasnya memandang ke depan tersenyum kecil menahan sulitnya tentang cinta yang ia alami.

"Ternyata kau memiliki masalah cinta yang begitu payah" ejeknya tertawa kecil.

"Ya.. seperti dirimu. Benar apa yang kau katakan itu. Aku menyukai pria itu dan kau menyukai gadis itu. Tapi keduanya saling menyukai satu sama lain"

"Aku tidak merasa jika gadis itu menyukai pria yang kau maksudkan. Karna jika aku lihat dari matanya, ia masih menyukaiku" ucapnya yakin.

"Kenapa kau bisa katakan seperti itu. Ya.. jika itu benar, berarti kau masih memiliki kesempatan untuk mendapatkannya dan sedangkan aku, aku adalah orang yang paling kasihan tentang masalah cinta yang tidak pernah terbalas sedikitpun" ucapnya sembari tertawa. Mentertawakan dirinya sendiri yang begitu payah dalam cinta. Sedangkan lawan bicaranya hanya memandangnya iba dan heran.


-------

"Masalah kemarin, maafkan aku" ucapnya bersalah membuat temannya mengerutkan kening heran.
"Seharusnya aku tidak mengatakan hal yang tidak-tidak tentangmu dan juga tentangnya. Entah kenapa aku sangat cemburu ketika kau bersamanya yang terlihat begitu bahagia , tampak di wajah kalian berdua. Aku terlalu egois dan aku tidak bisa berpikiran jernih ketika mengatakan itu padamu. Aku..."
"Aku menyesal telah mengatakan itu padamu. Aku.." ucapnya bersalah.

"Jangan berkata seperti itu. Aku tau bagaimana perasaanmu , mangkanya aku lebih baik pergi meninggalkanmu daripada harus beradu mulut denganmu. Jungkook , kau tidak usah merasa bersalah padaku. Aku memaafkanmu" ucapnya menepuk bahu Jungkook pelan. Membuat Jungkook tersenyum senang.

"Terima kasih kau mau memaafkanku. Dan aku ingin menjelaskan sesuatu padamu , kemarin aku membeli sebuah hadiah yang akan aku berikan kepada seseorang spesial. Aku tidak mau kau salah sangka padaku jika aku akan memberikan hadiah itu kepada orang yang ada di sampingku kemarin seperti yang kau lihat. Aku dengannya hanyalah sebatas teman tidak lebih"

"Jadi.. kau akan memberikan hadiah itu kepada siapa ?"
"Apakah Bomi.." tebaknya.

"Ya.. kau benar . Aku ingin memberikannya kepada Bomi" ucapnya dengan sedikit berbeda, terdengar lirih.

Kookies Oppa , Can You Love Me ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang