Part 23

565 30 4
                                    


DI PERPUSTAKAAN.



"Bomi , mau kah kau berteman denganku" tanya Naeun kembali, Bomi pun kembali melihatnya heran.

"Keningmu yang jelek tidak usah kau kerutkan. Jawablah pertanyaanku" ucap Naeun kembali ya.. terasa sedikit memaksa.

"Karna pertanyaanmu itulah yang membuatku di hukum oleh guru Im. Bisakah kau mengatakan dengan jelas kenapa kau ingin sekali berteman denganku" Bomi kembali bertanya pada Naeun.

"Sudah ku katakan padamu, bahwa aku ingin berteman denganmu sebagai teman dekat. Apa itu salah ?" Naeun melipat tangan menahan geramnya. Bomi pun mengerdikkan bahunya tidak tau.

"Apa itu adalah alasannya. Lalu kenapa kau tidak ingin berteman dengan lainnya saja. Carilah teman yang lain, yang lebih baik dariku dan juga jangan kau lupakan. Yang lebih cantik dariku" ucap Bomi menekan kata cantik.

"Apa kau pikir aku ingin berteman dengan seseorang mempunyai wajah cantik saja. Tidak , kau jangan salah sangka padaku begitu saja. Aku tidak seperti itu. Aku.." ucap Naeun terpotong seketika , ketika Bomi mengangkat tangan dan melihat tangannya sendiri dengan teliti.

"Lalu bagaimana dengan tamparan yang kau lakukan padaku waktu itu. Kau menamparku begitu saja tanpa mau mendengar penjelasanku. Apa kau berpikir aku percaya padamu begitu saja. Hah..! Katakan padaku, bisakah kau menjawab pertanyaanku ini. Kenapa kau menamparku tanpa mau mendengar ucapanku itu. Jawablah, jangan hanya diam saja" ucap Bomi kesal dan berbalik meninggalkan Naeun. Yang tidak menjawab pertanyaan yang ia tanyakan.

"Jika alasannya hanya ingin mengejekku. Lebih baik tidak usah saja" ucap Bomi kembali dengan tegas.


Ya.. kau benar. Jika aku pernah menamparmu di depan teman-teman yang lain. Maafkan aku... batin Naeun dan menyandarkan tubuhnya di rak buku.


---

"Bahkan Naeun saja mulai mau berteman denganmu. Sepertinya aura mu menebar kemana-mana ?" ucapnya membuat Bomi menghentikan aktivitasnya yang mengelap buku penuh dengan debu dan melihat ke arah suara itu.

"Kau.., kenapa ada di sini ?. Apa yang kau lakukan ?" tanya Bomi menunjukan jari telunjuknya kaget.

"Apa hanya kau saja yang boleh ke sini. Ini adalah perpustakaan dimana murid yang lain bisa datang untuk membaca buku"

"Lalu. Kenapa kau...."

"Lalu, aku ingin kembali bertanya padamu. Apa kau sudah mengingatnya. Sepertinya tadi aku mendengar kau mengatakan kata tamparan bersama Naeun. Apa aku salah dengar kembali seperti waktu itu" tanyanya , Bomi pun kembali tertegun.

"Ka.. kau.. kau di sini ingin mengintrogasiku atau ingin membaca buku. Pergilah , jangan mengangguku. Aku sedang sibuk" ucap Bomi gugup memalingkan wajahnya.

"Jangan menghindariku. Kau terlihat gugup sekali" ejeknya.
"Baiklah aku akan pergi. Tetapi ingat , aku tidak akan melepaskanmu begitu saja" ucapnya pergi. Bomi pun menatap kepergiannya dengan kesal.

Kenapa semua orang mengatakan sesuatu yang tidak bisa aku jawab. Kenapa,.. batin Bomi dan melempar buku yang di pegangnya dengan kesal.


"Yoon Bomi..." panggil seseorang , Bomi pun menelan air liurnya.

"Maaf guru Im. Aku tidak akan melakukannya kembali" jelas Bomi yang sadar suara siapa itu dengan cepat Bomi memungut kembali buku itu dan melangkahkan kakinya pergi begitu cepat. Guru Im menggeleng kepalanya heran melihat Bomi.

Jeon Jungkook yang menyebalkan... batin Bomi geram. Sedangkan Jungkook dari jauh sana tersenyum kecil melihat wajah Bomi yang ketakutan itu.


Kookies Oppa , Can You Love Me ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang