Part 30

351 23 13
                                    

"Ada sesuatu yang aneh tiba-tiba terjadi. Apa kau tau apa yang terjadi sekarang, situasi menjadi berbanding terbalik dari sebelumnya" ucap Doyeon bingung.

"Ku pikir bos akan menyiram wajahnya dengan air dan aku akan memotretnya sebagai kenangan. Uh, mengesalkan" ucap Sunye yang telihat benar sedang kesal. Jenny pun terkikih pelan.

"Kenapa kesal, bukankah itu Bagus. Lihatlah bos kita terlihat tersenyum senang. Ini sangat jarang terjadi padanya. Kau seharusnya bersyukur, mungkin dengan itu ia akan menambah gajimu jika kau memintanya" ujar Jenny tersenyum.

"Kau ada benarnya juga Jenny. Aku akan meminta kenaikan gaji dari bos untuk kita bertiga. Ayo kita kembali bekerja sebelum bos melihat kita semua bermalas-malasan di sini" ucap Doyeon kembali ke dapur, setelah menyetujui ucapan Jenny.


"Bos akan memberikan tambahan gaji. Oh, aku akan bisa membeli pakaian yang banyak dan tidak usah susah-susah selalu berhitung memikirkan tentang kekurangan uang. Jenny, jika kita semua benar mendapatkan kenaikan gaji. Aku akan mentraktirmu sop buntut sapi" ujar Sunye senang dan pergi meninggalkan Jenny yang sedang berada di tempat pembayaran alias kasir. Jenny memandang ke arah ruangan Jin, ia pun tersenyum simpul.





.....RUANGAN JIN......





"Aku sempat berpikir tidak akan bertemu denganmu lagi" ucap Jimin senang.

"Bagaimana kabarmu, apa kau baik-baik saja. Aku harap kau selalu sehat dan selalu bahagia" ucap Namjoon kembali.

"Kami senang telah bertemu denganmu. Aku sempat berpikir apakah aku salah lihat atau tidak. Ternyata itu benar kau. Bomi , kau semakin cantik apalagi dengan warna rambutmu ini" ucap Taehyung membuat Bomi mendengus kesal.

"Aku tidak menyangka jika kita kembali bertemu dengan keadaan seperti ini. Keributan kecil membuat kita bertemu dengan Bomi. Bomi aku merindukanmu" Hoseok segera memeluk Bomi.


"Hei.. Lepaskan aku. Aku tidak bisa bernapas. Apa kau ingin membunuhku. Hah ?!" tanya Bomi memukul lengan Hoseok yang melingkar di lehernya. Hoseok pun melepaskan pelukannya dari Bomi dan sedikit terkikih pelan.


"Maaf Bomi, aku senang bertemu denganmu kembali. Kau tidak usah marah seperti itu" ucap Hoseok tersenyum senang.


"Tidak akan ku maafkan kau, bagaimana bisa kau memeluk seseorang dengan mencekik lehernya. Bukan pelukan kerinduan yang ingin kau berikan. Tetapi kau seperti ingin membunuh seseorang" kesal Bomi. Hoseok pun mencubit hidungnya gemas , Bomi menepis tangannya.


"Bomi, jangan marah seperti itu kau tampak cantik jika sedang marah" Hoseok mencoba menyenangkan Bomi. Bomi segera memukul lengannya dengan kencang. Hoseok pun meringis kesakitan.

"Jangan mencoba merayuku seperti itu. Perkataanmu barusan menyindirku. Apa aku tidak cantik jika sedang tidak marah. Huh, kau membuatku kesal" Bomi melipatkan tangan di dada sebagai tanda jika ia benaran kesal dengan Hoseok.


"Yoon Bomi, apa kau adalah nona pirang yang ada di acara Let's Eat Make Happy waktu itu" tanya Suga yang sedang melihat ponselnya.



"Kenapa ?" heran Bomi.



"Karna kau terlihat berbeda sekali dari nona yang ada di acara itu. Warna rambutmu, bukan berwarna pirang melainkan warna sedikit oren sekarang" jelas Suga menunjukan sebuah video yang ada di youtube ke Bomi.


"Aku mengganti warna rambutku, sebelum aku datang ke restoran yang telah membuatku sakit perut itu" jelas Bomi, Suga pun mengangguk mengerti. Temannya yang lain pun melihat video itu dari ponselnya masing-masing. Terkecuali orang satu ini. Jin.




Kookies Oppa , Can You Love Me ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang