"Apa makanan yang ada didepanmu hanya untuk dilihat saja ?" tanyanya membuat Bomi menoleh padanya.
"Makanlah. Aku sudah berbaik hati memesankanmu makanan yang begitu enak. Tidakkah kau lihat ada Samgyetang, Jjimdak, Chogyeguksu, Kimchi, Budae dan segala macam makanan telah aku pesan untukmu. Kau harus menghabiskannya" jelasnya dengan makanan penuh di mulutnya.
"Dan juga jangan memikirkan hal tadi yang barusan kau lihat. Aku tidak mau kau menampakkan wajahmu yang menyedihkan itu didepanku" tambahnya lagi membuat Bomi masih memanyunkan mulutnya."Bagaimana bisa aku menghabiskan makanan yang begitu banyak. Kau pikir aku tempat sampah yang bisa menampung segala macam barang. Tidak kau lihat, badan ku ini kecil. Mana mungkin bisa menampung banyak makanan sebanyak ini" protes Bomi kesal memakan makanan yang ada didepannya.
"Makanlah pelan-pelan. Kau tenang saja aku tidak akan memakan makananmu dan juga aku akan membayar semuanya gratis untukmu . Kau tidak usah membayarnya" itu" ujarnya melihat Bomi makan yang begitu lahap.
"Memang kau yang harus membayarnya. Kau yang mengajakku kesini duluan" jawabnya makanan penuh di mulut.
"Kau tau siapa aku? " tanyanya lagi ke Bomi.
"Untuk apa aku mengetahui kau siapa?"
"Kau tidak takut aku berbuat jahat padamu"
"Kemarin saja kau mau menculikku dimana aku tidak mengenalmu sama sekalipun"
"Waktu itu pikiranku sedang buntu, aku ingin mengajakmu pergi keluar. Karna kau tidak mengenalku aku menjadi sedikit frustasi. Bukan aku mau menculikmu. Aku sudah menganggapmu seperti adikku , kau harus tau itu"
"Aku tidak mau menjadi adikmu"
"Hei..hei apa kau yakin tidak mau menjadi adikku. Aku ini tampan tinggi putih pintar ... hhemm.. apa pun yang ada padaku itu semua nyaris sempurna. Bahkan gadis diluar sana begitu menyukaiku. Semua memujiku karna aku 999% sempurna" ucapnya memuji dirinya. Bomi pun terkikih mendengar perkataannya itu yang terdengar sangat berlebihan.
"Hahaha.. jika kau tampan tinggi putih pintar, kenapa kau masih belum mempunyai pacar ?. Jangan terlalu berlebihan memuji diri sendiri , terdengar sangat menjijikkan. Hahahaha.." ejek Bomi menaikkan satu alisnya disela tawanya.
"Hei..kau jangan menghinaku. Aku mengatakan hal yang sebenarnya yang ada padaku. Pertanyaanku yang kau katakan aku tidak mempunyai pacar, aku akan mengatakan padamu bahwa aku masih mau fokus pada pelajaranku. Aku tidak mau jika mempunyai pacar aku akan menjadi sibuk. Sibuk dengan pacar dan juga tugas kuliah dari dosen. Huuh... bisa-bisa kepalaku sakit memikirkan hal itu" jelasnya.
"Ya aku tau itu. Aku hanya bercanda padamu. Kenapa kau tampak serius sekali" heran Bomi.
"Kau yang memulainya dulu dan aku pun menjelaskan apa yang kau ragukan itu" jawabnya tidak terima.
"Kenapa kau malah menyalahkanku sekarang. Aku bercanda kau serius setengah mati" omel Bomi membuatnya terkekeh pelan pada Bomi.
"Kenapa kau tertawa kecil seperti itu?. Apa kau sudah mulai sedikit berbeda alias gila" tanya Bomi takut."Hahaha.. kau sangat menggemaskan" ucapnya mencubit kedua pipi Bomi gemas.
"Senang sekali mencubit wajahku. Kau membuat pipiku sakit saja" kesal Bomi mengelus pipinya kasar.
"Jangan marah terus kau terlihat seperti nenek-nenek saja" ejeknya.
"Jangan mengejekku terus. Senang sekali mengejekku seperti itu"
"Itu salahmu yang terlihat sangat menggemaskan dan kau begitu lucu" ucapnya mencubit hidung Bomi cepat.
"Yak..." teriak Bomi, membuat orang melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookies Oppa , Can You Love Me ?
RomancePerjuangan seorang gadis untuk mendapatkan cinta dari orang yang disukainya. Apakah orang itu akan menyukainya juga ?. Apakah orang itu memiliki perasaan yang sama pada gadis itu ?. Bagaimana jika sang gadis yang begitu mencintai sang pria , tiba-ti...