"Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku. Bukankah aku sudah meminta maaf denganmu dan mengatakan cintaku padamu. Lalu kau menyuruhku untuk membuat sesuatu yang bisa membuat kau tersentuh. Apa tujuanmu sebenarnya ?. Katakan padaku ?" tanya Jungkook berdiri di ujung pintu dengan heran pada Bomi.
"Apa kau memintaku melakukan hal yang sama seperti yang pernah kau lakukan padaku, begitu ?" Jungkook menghampiri Bomi sembari melipat kedua tangannya kesal.
"Hei.., kau mendengarkan ku atau tidak, haah ?. Apa kau sekarang menjadi tuli dan bisu ?" tanya Jungkook kesal.
"Jawab pertanyaanku, Yoon Bomi. Kau sengajakan membuatku kebingungan apa yang kau ingin aku lakukan. Bisakah kau memberikanku penjelasan dari katamu itu ?. Hei.., gadis jelek tidak-tidak. Hei wanita jelek, jawab pertanyaanku" ucap Jungkook menaikan nada suaranya. Bomi pun menatapnya datar.
"Sudah selesai dengan ucapanmu itu ?. Bukankah aku sudah memberitahu untuk tidak bertemu denganku jika kau belum melakukan sesuatu yang bisa membuatku tersentuh. Pergilah, selagi aku masih bisa bersabar denganmu" ucap Bomi mengusir Jungkook.
"Aku tidak akan pergi sebelum kau menjelaskannya padaku. Aku akan tetap di sini sampai kau memberitahuku" tegas Jungkook melipat tangannya dan duduk di bangku di sebelah meja riasnya Bomi.
"Apa kau tidak malu jika orang nantinya mengira kau sedang mengejarku. Bukankah kau sendiri yang tidak begitu terlalu menyukaiku sehingga kau pernah mengusir ku dari rumahmu. Hei, Jeon Jungkook. Sejak kapan semua rasa gengsi itu hilang begitu saja darimu. Apa kau tidak malu datang ke rumah seorang wanita jelek sepertiku ?. Pulanglah, kesempatan untuk membuatku tersentuh tersisa 6 hari saja. Ingat 6 hari saja lagi" ucap Bomi mengingatkan Jungkook dan ia pun keluar dari kamarnya dan Jungkook mengikutinya. Bomi pun menghentikan jalannya dan berbalik membuat Jungkook berhenti dari langkahnya.
"Oh ya, aku baru menyadari sesuatu. Kenapa kau bisa masuk ke kamarku, ya ya. Aku lupa pasti Ibuku yang mengijinkanmu" ucap Bomi menjawab pertanyaannya sendiri lalu kembali melanjutkan langkahnya."Hei... Kau hanya tinggal menjawabku, itu tidak susahkan. Kenapa kau selalu membuat hal menjadi rumit seperti ini" heran Jungkook.
"Jika kau masih bertele-tele dan tidak dapat menemukan sebuah ide. Maka waktumu akan terbuang percuma saja. Bukankah kau sendiri yang mengatakan akan melakukan apapun saja yang aku inginkan dan aku memberimu sebuah kesempatan mudah. Hanya membuatku tersentuh aku bisa memaafkanmu"
"Tunggu" teriak Jungkook menghentikan langkah Bomi, Bomi pun berbalik menatapnya datar.
Aku harus melakukan sesuatu.. batin Bomi.
"Hei, Jin Oppa. Benarkah kau akan mentraktirku makan. Baiklah, aku akan pergi sekarang. Tunggu aku ya. Baiklah aku akan segera kesana. Bye" Bomi mengakhiri telponnya sembari tersenyum manis. Semanisnya kepada seseorang yang menelponnya. Jungkook pun mendelik kesal.
"Aku pergi dulu. Ingat satu hal lagi, jangan menemuiku jika belum menemukan ide itu. Semoga kau berhasil" Bomi pun beranjak pergi meninggalkan Jungkook yang menatap kepergiannya."Jin Oppa, berani-beraninya ia menyebut kata Oppa di depanku. Apa ia sengaja melakukannya agar aku cemburu. Tunggu,.. Bahkan suara ponselnya saja tidak berbunyi, apa ia berbohong. Huh, sepertinya aku harus segera mencari cara agar ia tersentuh. Tapi apa ?" gumam Jungkook mengacak rambutnya kembali.
Ditempat Lain......
"Seokjin, hari ini aku ingin mengajakmu bertemu. Aku ingin mentraktirmu secangkir kopi, maukah kau bertemu denganku ?. Baiklah, di tempat biasa ya. Bye" ucap Bomi mengakhiri telponnya untuk Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookies Oppa , Can You Love Me ?
Storie d'amorePerjuangan seorang gadis untuk mendapatkan cinta dari orang yang disukainya. Apakah orang itu akan menyukainya juga ?. Apakah orang itu memiliki perasaan yang sama pada gadis itu ?. Bagaimana jika sang gadis yang begitu mencintai sang pria , tiba-ti...