Part 15

518 34 0
                                    

"Katakan padaku apa kau sengaja tidak mendengarkanku tadi ?"

"Apa yang kau bicarakan ?"

"Apa yang aku bicarakan. Heeh.. kau berpura-pura tidak mengerti apa yang baru saja ku tanyakan. Kau sangat lucu.." ujarnya tersenyum kecut.

"Hei..hei.. aku sungguh tidak mengerti yang kau katakan itu. Apa kau datang hanya ingin mengatakan hal ini. Lebih baik kau pulang saja ke rumahmu" ujarnya terdengar mengusir Bomi.

"Apa.." kagetnya.
"Kau mengusirku ?" tanya Bomi menunjuk dirinya sendiri.

"Aku tidak mengusirmu. Kau jangan merasakan tentang itu" jawab Jungkook menyilangkan tangan di dada.

"Lalu.. kau terdengarnya seperti mengusirku tadi. Astaga.."
"Daripada aku disini, lebih baik aku pergi saja. Mendengar ucapanmu yang tidak jelas membuatku merasa semakin pusing" ucap Bomi berpura-pura sakit pada kepala.

"Bukan ucapanku yang tidak jelas. Tapi ucapanmu sendiri yang membuatmu menjadi pusing itu"

"Sekarang kau malah menyalahkanku" tanya Bomi lagi.

"Aku tidak menyalahkanmu" jawab Jungkook ketus.

"Lalu.."

"Lalu bukankah kau datang kesini untuk diajarkan olehku. Selagi aku berbaik hati mau mengajarkanmu maka lebih baik kau jangan banyak bicara yang tidak-tidak, duduk dan belajar" ucap Jungkook duduk memotong ucapan Bomi.


Apa ia sengaja membuatku kesal. Jika saja Ibu tidak memaksa, aku tidak mungkin mau di ajarkan olehmu. Tapi, jika aku belajar dengannya, dalam diam pasti ia akan berpikir bahwa aku ini seperti penjilat lidahku sendiri. Astaga.. dimana aku harus letakkan wajahku. Tapi, jika aku tidak belajar dengannya, Ibu pasti akan marah denganku. Sudah cukup waktu itu aku membuatnya sedih sekarang aku malah mau menambahkan kesedihannya lagi. Tidak-tidak, aku harus mendengarkan apa yang Ibuku katakan.. Tapi..


"Sudah cukup kau bermain dengan pikiranmu itu. Duduklah.." ujar Jungkook membuyarkan lamunan Bomi yang melihatnya sinis.



--------

"Seperti yang kau katakan waktu itu. Aku mau menjadi temanmu kembali dan memulai dari awal. Bagaimana ?. Bukankah aku ini begitu baik padamu jika aku mau berteman denganmu lagi. Aku menerima pertemananmu itu"

"Sepertinya ucapanku yang waktu itu aku katakan, aku tarik kembali. Lagipula kau tidak menjawab pertanyaanku langsung dan kau terlihat berpikir begitu keras. Jika kau tidak mau kembali berteman denganku, kau tidak usah susah payah menerima aku kembali menjadi temanmu. Dan juga sekarang, aku tidak mau kau memaksakan dirimu" ucapnya balik membuat Naeun melipat tangan kesal dan menatapnya dengan marah.

"Apa aku terlihat memaksakan diri untuk menerima kembali pertemanan darimu ?" tanya Naeun heran sedikit emosi.

"Sudah tentu. Kau terlihat memaksakan dirimu itu. Jika kau berniat mau menerimaku menjadi temanmu. Kau tidak akan menyilangkan tanganmu dengan wajah yang datar padaku seperti sekarang ini" ujar Hanbin lagi menunjukkan arah tangan Naeun dan juga wajah Naeun menggunakan dagunya.

"Apa salah jika aku melakukan ini ?" tanyanya balik menunjukan tangan yang di lipatnya.

"Ya.. kau salah. Secara tidak langsung dari caramu bicara juga telah membuatku menjadi tidak terlalu bisa mau meminta maupun menerimamu kembali menjadi seorang teman" ucapnya lirih melangkah pergi.

"Apa kau cemburu jika Jungkook menciumku kemarin ?" Langkah Hanbin terhenti dan berbalik tersenyum pada Naeun. Membuat Naeun melihatnya heran.



Kookies Oppa , Can You Love Me ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang