Coolins

21K 861 17
                                        

Andriel menurunkan allea tepat diatas sebuah sofa didalam rumah kaca didalam hutan .  Mata allea tak lepas menyusuri keseluruhan rumah ini,  sangat Indah namun begitu menyeramkan. 

" kau tinggal sendiri ? " tanya allea ingin tau

Andriel mengambil sesuatu dari dalam lemari yang tertempel didinding.  Ia tersenyum lalu berjalan mendekati Allea. 

"  tidak,  aku tinggal bersama saudaraku kini mereka tengah berburu " jawab andriel membuat allea mengerutkan keningnya kebingungan

Berburu?  Apa maksudnya? 

" berburu? " gumam allea tidak mengerti

Andriel menjadi salting karena jawabannya yg terlalu kelepasan. 

" hmm,  maksud ku mereka tengah berburu makanan dipinggir hutan " andirel meralat ucapannya

" ohh,  " allea hanya ber-OH ria.

Andriel pun mendekat pada Allea dan mulai mengobati luka nya .

" kenapa malam malam begini kau pergi keluar rumah ?" tanya andriel selesai mengobati luka allea


" hmm , ada sedikit masalah dirumahku dan yeahh lebih baik jika aku keluar saja " allea menjawab dengan acuh

Andriel mengganguk lalu mengembalikan kotak P3K ketempat asalnya lalu duduk dibangku yang berada dihadapan allea .

" lebih baik kau bermalam disini saja , aku tidak akan berbuat macam macam padamu " ucap andriel tersenyum ramah

" yeah , tapi tunggu " cegah allea saat melihat andriel mulai keluar dari ruangan ini

Andriel pun berbalik dan menatap allea seolah bertanya .

" kau belum memperkenalkan diri , so ?" tanya allea sedikit salah tingkah

" oh ya , namaku andriel emrick athaya  " jawab andriel masih berdiri diambang pintu

" nama yang bagus , andriel ? Aku akan memanggilmu andriel  bagaimana ? " tanya lagi allea yang sekarang lebih antusias

" hmm tidak terlalu buruk , lalu aku harus memanggil mu ?" kini andriel bertanya balik

" lea , allea pearce aranxa " jawab allea mantap

" baiklah , selamat malam lea " andriel menutup pintu ruangan itu meninggalkan allea sendirian diruangan itu

Saat dirasa allea sudah mulai terlelap andriel kembali masuk kedalam kamar itu lalu berjalan mendekati allea dan menatap nanar pada luka lebam dipergelangan kaki gadis yang baru beberapa jam dikenalnya itu .

Tanpa pikir panjang andriel langsung menyentuh lebam itu dan sedetik kemudian kaki allea kembali mulus tanpa satu centi goresan sedikitpun .

Tersenyum sekejap lalu andriel kembali meninggalkan ruangan itu .

•°•°•

" ya , itu sangat menakjubkan sekaligus aneh sekali " allea menggelengkan kepalanya saat menceritakan bahwa saat ia terbangun dipagi hari semua luka pada kakinya hilang begitu saja

Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang