Baca Pikiran

9.7K 569 3
                                        

Setelah lama diperjalanan .  Akhirnya mereka sampai dihalaman rumah besar milik allea .

Allea masih dengan posisinya ini terlalu nyaman untuk ditinggalkan . Ia masih saja memeluk erat tubuh bryan .

Bryan mengehal nafasnya lalu berkata ...

" kau butuh berapa banyak kehangatan nona ?" Tanya bryan sambil menengok kesamping dan tepat menatap allea

Allea menjauhkan wajahnya sekarang kenapa jantungnya slalu bergemuruh tak menentu seperti sekarang ini . Mungkin karena tadi jarak antara dia dan bryan sangat dekat membuat allea merasakan perasaan tak enak .

Lalu allea pun turun dari motornya begitupun dengan bryan .
Mereka saling bertukar tatapan .

" hm , makasih ya atas kehangatannya eaa " kata allea tak serius ia tertawa saat mengucapkan kata ' kehangatan '

Bryan tak merespon ia hanya bisa mengangguk dan meraih kedua tangan allea .

" jangan bilang dia akan memintaku untuk menjadi pacarnya , sumpah ini terlalu cepat Tuhan " batin allea gelisah

Bryan hampir saja tertawa mendengar permohonan allea dalam hatinya itu namun dengan segera ia menahannya dan berusaha bersikap santai .

" sepertinya ia memang benar benar apa tadi katanya ? Jomblo ? Nah iya itu , mungkin karena ia slalu jomblo makanya dia jadi seperti ini mungkin saja tapi aku akan menanyakan hal ini pada alex yang suka bergaul dengan manusia " batin bryan memikirkan perkataan allea

Tak sadar bryan malah memberi kunci motor allea pada kedua tangannya .
Allea mengerut .

" oh jadi dia tidak menembakku  " batin allea

" jangan terlalu percaya diri nona " bisik bryan tepat didepan wajah allea

Allea pun hanya diam dan menahan malu . Lalu ia kembali merubah raut wajahnya menjadi seperti biasa .

" yehh , mungkin saja kau akan memintaku untuk menjadi pacarmu dan lihat saja tuan kau akan mencintaiku  " kata allea percaya diri sambil mengibaskan rambut panjangnya

Bryan menaikkan sebelah alisnya dan meremehkan allea .

" hmm , jika keadaannya berbalik bagaimana ?" Tanya bryan

"Yasudah , kita akan benar benar menjadi sepasang kekasih  " jawab allea enteng sambil tertawa

Bryan tak menghiraukan jawaban allea ia malah memperhatikan gadis itu yg sedang tertawa lepas .

" ada apa ini ? " tanya bryan yg tiba tiba menjadi terkesan melihat allea yg sedang tertawa seperti itu

Setelah kehabisan nafas akhirnya allea menghentikkan tawanya dengan nafas yg terengah engah . Ia mengatur nafasnya dan sesekali ia masih tertawa pelan sambil memegang tangan bryan tanpa sadar .

" eh , sorry sorry ..." ucap allea sambil melepaskan tangannya dan berdiri tegak sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal

" hmm .. itu hanya akan ada dimimpi mu " jawab bryan datar

Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang