Pasangan Jiwa

7.6K 620 10
                                        

Alaric sedang kebingungan menunggu anak perempuannya yg belum juga pulang sedari tadi pagi menjelang siang .

Tiba tiba anaknya yg lain tlah pulang . Meisya seperti biasa yg manja langsung menghambur kepelukan ayahnya itu .

Alaric tersenyum dan mengelus kepala Meisya lembut namun wajahnya yg cemas tak bisa disembunyikan .

Bryan yg masih berdiri dihadapan mereka merasa ada yg aneh . Firly dan Alex sudah masuk kekamarnya masing masing karena lelah katanya .

" aku masuk kekamar dulu " pamit Meisya langsung melesat pergi

Alaric kini menatap Bryan yg masih tak bergeming . Bryan membalas tatapan ayahnya yg sepertinya akan mengatakan sesuatu .

" ada apa ?" Tanya Bryan akhirnya

" Allea belum kembali sedari tadi , entah kemana gadis itu pergi " Alaric mendesah khawtir sambil terus mondar mandir

Tak biasanya Alaric bersikap cemas seperti ini . Bryan tersenyum tipis saat melihat ayahnya yg terlihat cemas dan khawatir .

" kenapa kau malah tertawa hah ? Cepat cari dia !" Perintah ayahnya yg sedikit membentak

Bryan tersentak kaget . Kenapa  ayahnya menjadi seperti ini .

" kenapa harus aku ?" Tanya Bryan malas

" karena kau yg hanya bisa menemukannya , cepat bawa dia kembali sebelum matahari tenggelam " jawab Alaric langsung melesat pergi

Bryan termenung dan sedikit merasa kesal . Bagaimana ia bisa menemukan gadis itu . Sungguh menyebalkan .

Ia pun keluar tanpa mengganti pakaiannya terlebih dulu .
Masih bingung mau kemana ia berdiri didepan pintu rumahnya .

" kemana perginya gadis ituu " pikir Bryan

Entah mengapa ia malah masuk kedalam hutan . Saat ditengah hutan ia mencium sesuatu . Darah manusia yg sangat familiar untuk dirinya . Namun darah ini mengalir keluar . Siapa yg menghisapnya . Seketika bryan melesat mengikuti bau darah itu .

Matanya terbelalak saat dugannya benar . Allea sedang kesakitan karena seorang vampire ganas tengah menyantapnya .

Allea mengeliat sambil matanya terbuka dan terpejam bersamaan menahan rasa sakit . Tiba tiba bryan merasa sakit melihat allea dalam keadaan seperti itu .

Dengan sigap ia pun langsung menarik allea dan mendekapnya . Ia tak peduli jika leher allea mungkin akan terluka karena ia menariknya dengan paksa . Bryan memeluknya karena takut allea limbung dengan kesadarannya yg tak lagi penuh .

Bryan dapat mengetahui niat jahat lelaki dihadapannya ini . Karena tak ingin keadaan bertambah parah ia pun langsunh membopong tubuh allea dan melesat pergi .

" bertahanlah ... " gumam Bryan saat melihat allea yg masih setengah sadar

Allea tak berdaya dipelukannya , ia menatap bryan yg tak terlalu jelas .

" Bry....Bry...Bryaann ... aahhhhhh " jerit Allea membuat Bryan terkejut karena Allea mengejang kesakitan

Ia menambah kecepatannya . Hingga ia sudah sampai didepan rumahnya ia mendorong pintu itu dan merebahkan allea disofa ruang tengah .

" ayahh !!! " panggil Bryan yg cukup panik karena Allea terus menjerti kesakitan

Ia menaruh kepala Allea dipangkuannya sambil mengelus Allea berusaha menenangkannya . Jika memang bisa ia menyembuhkan luka ini tapi ia tak mampu karena Andriel adalah vampire yg memiliki kekuatan super sementara Bryan hanya bisa menyembuhkan luka ringan ringan saja .

Hanya ayahnya yg mempunyai kekuatan sebanding dengan Andriel .
Tak lama Alaric datang dan diikuti oleh semua anak anaknya yg sudah berganti pakaian .

Ia terkejut melihat keadaan Allea seperti ini dengan rambut acak acakan dan leher yg terus mengeluarkan darah membuat Firly Alex dan Meisya tak bisa menahan rasa hausnya padahal ini masih sore ..

Alaric mengambil alih Allea . Bryan berdiri dengan wajah khawatirnya .

" benar , dialah orangnya " batin Firly melihat Bryan yg peduli pada gadis itu

" apa yg harus aku lakukan ayah ?" Tanya Bryan cemas

" gelang itu , aku tadi memberinya mungkin dia menaruhnya dikamar . Cepat ambil lah sebelum racunnya menyebar cepatt .... " perintah Alaric masih berusaha menenangkan Allea yg terus mengeliat kesakitan

Bryan pun melesat cepat kekamar gadis itu dan menemukan sebuah kotak berisi dua buah gelang .

" ternyata dia lah mate ku ... " gumam Bryan setelah mengetahui maksud ayahnya dengan memberikan gelang pasangan jiwa ini

Tanpa menunggu lama ia kembali kebawah dan menyodorkan kotak itu .

Firly , Alex dan Meisya sangat ingin tahu apa isi dari kotak itu . Memang semua diberikan benda untuk mengikat pasangan jiwanya masing masing . Tapi tak hanya berbentuk gelang . Firly dengan sebuah cincin . Alex dengan kalung dan Meisya dengan anting hitam . Mereka sudah memegang benda itu masing2 namun blm memberikannya pada orang yg sebenarnya . Maksudnya mate mereka .

" apa yg kau pikirkan , cepat pasangkan gelang itu dan sembuhkan lukanya seperti biasanya " perintah Alaric bangkit dan mendorong Bryan agar duduk disamping Allea

Meisya yg mengerti maksud ayahnya itu langsung meremas gelas kaca yg sedari tadi dipegangnya . Semua menoleh padanya melihat reaksi Meisya dengan cepat Firly dan Alex mengamankan Meisya dan membawanya kekamar dan menguncinya untuk sementara waktu .

Bryan tak memperdulikan itu , lalu ia membuka kotak itu dan memasangkan gelang berbandul dengan warna putih pada tangan Allea .

Sementara ia memakai gelang yg lainnya . Setelah itu ia menatap ayahnya .
Ayahnya berdecak kesal karena anaknya ini sungguh bodoh .

" tunggu apa lagi , cepat ! Kau ingin dia berubah dan menjadi sepeti yg menggigitnya hah ?" Alaric menggertak

" tapi ayah , yg menggigitnya Andriel aku tidak bisa ayahh ... " jawab bryan memelas ia juga khawatir dengan keadaan Allea ini

Alaric mengerti apa maksud anaknya ini .

" lalu untuk apa gelang itu dibuat jika tidak bisa melindungi kalian hah ? Kekuatan mu akan bertambah setelah menggunakan gelang itu " jelas Alaric

" tapi , bagaimana jika dia bukan orangnya yah ?" Pertanyaan bodoh

" bodoh , untuk apa aku memberinya jika bukan dia orangnya . Cepat Bryann kau ingin dia mati " Alaric sudah sangat emosi

Bryan tak pikir panjang dengan cepat ia membenamkan wajahnya pada leher allea dan menghisap racun itu . Allea pun menghela nafasnya lega sakitnya perlahan menghilang namun ia masih merasa nyeri karena benda yg sama kembali menancap pada lehernya .

" cukup Bryan ! Kau bisa membunuh nyaa hentikan ! " Alaric memperingati sambil mencengkram bahu Bryan

Bryan pun mengangkat wajahnya dan mengelap darah disekitar bibirnya dan melihat Allea yg menatapnya sayu .

Bryan tak sadar menyunggingkan senyuman tipisnya dan Allea pun membalasnya dengan wajahnya yg sangat pucat .

Alaric menggendongnya dan melesat membawa anaknya itu kedalam kamarnya . Sementara  Bryan duduk dengan lemasnya sambil menatap gelang ditangannya .

" akhirnya aku menemukanmu ... " gumam Bryan




~tbc ....

Eaaa , come back nihh .
Spesial buat yg udah nunggu next cerita ini yaa ..
Jangan lupa vommentnya guys .
Saran dan kritik kalian sangat aku butuhkan guys .
Partisipasi kalian jadi semangatt

Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang