Sebuah Rasa

8K 553 6
                                        

21.15

Firly sangat menikmati pemandangan dihadapannya ini . Melihat dua sejoli yg sedang asik bersenda gurau diatas rumput hijau berselimut butiran salju dibawah bentangan langit malam yg indah .

Ia tersenyum menyaksikan Alex dan Adriana yg tengah bertukar kasih menyalurkan perasaan satu sama lain .

Tiba tiba pikirannya berpikir lain .

" jika ada Adriana disini berarti Andria pun ada disini " gumamnya saat melesat menuruni tangga

Benar saja , tatapan pertamanya ia tujukan pada lelaki yg tengah berkumpul bersama Allea dan adiknya Meisya .

Firly terlihat kikuk saat Andrian tak sengaja membalas tatapannya .
Ia pun memberi kode pada Andrian untuk menemuinya dilain tempat .
Andrian yg mengerti pun langsung pamit pada Allea dan Meisya lalu mengikuti kemana Firly pergi .

Firly berjalan keluar rumah dan ternyata ia memilih kehalaman depan rumah . Jika Adriana dan Alex pergi kehalaman belakang maka mereka ke halaman depan. Mungkin Firly ingin merasakan seperti Adriana dan Alex lakukan pada waktu itu .

" hey , kamu mau kemana sih ?" Tanya Andrian sambil mencekal lengan Firly

" ada deh , kamu ikut aja yuk " ajak Firly menarik tangan Andrian

Ternyata Firly membawanya kesebuah rumah pohon yg tak jauh dari rumahnya . Rumah pohon itu tersembunyi maka jika dilihat sepintas rumah itu tak akan terlihat . Hanya keluarga Coolins saja lah yg mengetahui hal itu .

" hmm , bagus gk ?" Tanya Firly saat mereka sudah masuk kedalam rumah itu dengan susah payah karena memang rumah pohon itu cukup tinggi

" sangat .. siapa yang membuatnya ?" Andrian berkeliling dan berhenti dijendela menatap keluar dari atas sini sungguh membuatnya sangat terpesona

Keindahan malam dengan sedikit tangisan malam berupa buliran buliran salju yg putih dan dingin .

Firly berdiri disampingnya lalu entah dorongan dari mana ia menggenggam tangan Andrian . Andrian pun menoleh keheranan ada apa ini .

" hmm , Ian aku ingin berbicara serius padamu  " ucap Firly serius

" ya ? Kamu bilang saja aku akan mendengarkan " jawab Andrian masih melihat pemandangan di luar jendela rumah ini

Firly pun menariknya dan memegang kedua bahu ndrian agar menatapnya .
Andrian kebingungan sendiri kenapa Firly jadi seserius ini .

" jika aku ini bukan manusia , bagaimana  ?" Tanya Firly to the point dengan wajah yg sedikit ragu ragu

Andrian diam mencerna ucapan Firly . Lalu seketika ia tertawa lepas . Firly mengernyit mengapa Andrian malah tertawa di keadaan yg sebenarnya tegang ini .

" ish , kenapa kamu malah tertawa ? Menyebalkan " Firly kesal lalu berbalik badan dengan wajah yg ditekuk

" hey hey , lagian kamu itu ngapain sih ngomong kaya gitu kalo kamu bukan manusia truss apa ? Hahaha ada ada aja deh " kata Andrian sambil menarik kembali Firly agar tetap disampingnya

" bukan sekarang waktunya " pikir Firly

Firly pun diam dan malah dia yg bengong sekarang .

" yah , jangan ngambek gitu dong Fir maaf deh yaa lagian kamu aneh aneh aja sih nanyanya " kata Andrian sambil menggoyang goyangkan lengan Firly

Firly masih diam tak menghiraukan Andrian . Ia hanya merajuk dan ingin digoda oleh Andrian sepertinya hehe .

Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang