Allea terus memperhatikan amplop berwarna merah itu . Entah apa isi didalamnya ia belum berani membukanya.
Tadi pagi ia melihat amplop itu tergeletak dibawah jendela kamar kastil ini . Entah siapa yg mengirimnya ia tak tau . Tapi sepertinya amplop ini teruntuk dirinya .
Allea terus membolak balikan amplop itu ia bingung antara harus membukanya atau membuangnya .
Setelah berkutat dengan pikirannya akhirnya ia memutuskan untuk membuka amplop misterius itu .
Perlahan lahan namun pasti akhirnya ia dapat melihat apa isi didalamnya . Ternyata sebuah surat .
Ia pun membacanya dengan teliti .Allea ..
Temui aku dihutan utara
Ada yg ingin aku bicarakan
Jangan ajak siapapun
Kau harus datang
Aku menunggumu ...
Kekasihmu , Bryan .
Allea tersenyum getir sambil memeluk secarik kertas itu dengan diiringi buliran air mata yg membasahi pipinya .
Allea lega sekali akhirnya ia tau bahwa bryan baik baik saja . Ia akan datang malam ini .
Tapi , siapa yg mengirimnya ?
Jika Bryan yg mengirimnya mengapa dia tak langsung saja bertemu dengan Allea. Kenapa harus janjian segala.
Ini aneh , tapi .. Allea akan tetap datang .
Rasa rindu ini tak dapat lagi ia simpan sendirian . Satu satunya adalah bertemu dengan yg bersangkutan . Dan malam ini ia berharap rasa rindu ini akan hilang setelah bertemu bryan . Ya .. semoga ..
Ia terpaksa menaruh surat itu dalam lacinya saat suara ketukan pada pintu kamarnya kembali terdengar .
Allea pun merapihkan dirinya lalu berjalan menuju pintu dan membukanya . Ternyata itu Adriana .
" mau ngapain ?" Tanya Allea kembali masuk kekamarnya diikuti oleh Adriana dibelakangnya
Adriana pun mengikuti Allea dan langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur Allea yg empuk itu.
Gadis itu menatap kosong langit langit kamar Allea yg dipenuhi warna hitam . Sementara Allea tengah menyibukkan diri dengan pikirannya sendiri sambil memandang jauh keluar kastil ini .
Kedua gadis itu sama sama menghela nafas gusarnya lalu saling menatap . Allea mendekat dan duduk disebelah Adriana yg kini juga telah duduk .
" kau tahu? Sampai detik ini aku belum bisa menerima semuanya yang menurutku terjadi begitu tiba-tiba" ungkap Allea lirih menatap Adriana dalam
Adriana mengangguk dan mengelus kedua bahu Allea lembut seakan memberi kekuatan bagi sahabatnya ini .
" ya, benar. Aku mengira jika dunia vampire hanya ada didalam novel-novel saja oleh sebab itu, aku sangat sengan karena Alex adalah vampire tapi aku tidak menyangkan jika kenyataannya serumit ini " Adriana menghela nafas lalu melanjutkan
" mereka para vampire tidak sebaik yang aku pikir, tidak sehebat yang aku harapkan. Mereka kejam, dan jahat. Manusia dan vampire adalah dua makhluk yang berbeda mereka tidak bisa bersatu. Bagi vampire manusia adalah santapannya bukan makhluk untuk dikasihinya. Semuanya mustahil "
Allea masih memperhatikan curahan hati Adriana . Ia tak berani untuk memotong ucapan Adriana yg menurutnya sangat menyedihkan ini . Sekarang Adriana tengah meragukan rasa cinta Aex pada dirinya .
![](https://img.wattpad.com/cover/68969083-288-k619202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World
VampirRevisi 2020. ⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩ #Fanfiction #8 03/12/16 #6 28/01/17 #4 06/04/17 #2 06/05/17