Perbadaan

2K 128 11
                                    

Bertemu dengannya adalah jalan yg sudah ditentukan
Bersamanya adalah hal yg paling aku inginkan

Menjadi takdirnya adalah hal yg tak pernah aku bayangkan
Segala upaya aku lakukan agar tetap bersamanya

Namun satu hal yg membuat kita tidak akan pernah bersatu

Perbedaan ...

•°•°•

Allea tersenyum menatap sosok dihadapannya yg kini sedang menengadah menatap langit malam yg sangat indah.

Lelaki disampingnya inilah yg telah merubah seluruh hidupnya. Dia yg dapat membuat jantungnya berdetak tak karuan.

Bryan, dia adalah kekasih seorang gadis nakal bernama Allea. Mereka dipertemukan karna sudah ditakdirkan. Takdir menyatukan mereka.

" sampai kapan kau akan memperhatikan ku seperti ini hah ?" Kata Bryan tanpa menatap Allea

Allea mengalihkan pandangannya dengan semburat merah yg kini menyebar diseluruh wajahnya. Ia memalingkan wajahnya dan terus memeluk erat kedua lututnya karna hawa dingin malam hari semakin menusuk tulang tulangnya.

Bryan terkekeh pelan melihat tingkah matenya ini lalu dengan cekatan ia merangkul gadis itu dengan erat berusaha memberi kehangatan pada Allea.

Allea sangat malu sekarang, ia pun memeluk Bryan kembali sambil menyembunyikan wajahnya pada dada lelaki itu.

" kenapa kau berubah menjadi gadis pemalu seperti ini hah? " tanya Bryan berusaha menatap Allea namun gadis itu semakin menenggelamkan wajahnya

Allea benar benar malu sekarang. Mungkin Bryan dapat mendengar jelas betapa kerasnya detak jantungnya saat ini.
Ini sunggu memalukan walaupun wajar. Sebelumnya Allea tak pernah seperti ini namun malam ini entah mengapa dirinya merasakan rasa yg biasanya dirasakan oleh para remaja pada saat pertama berkencan dengan kekasihnya. Malu malu tapi mau. Kiranya begitulah dirinya sekarang ini.

" hey tunjukkan wajah galak mu itu Ale " lagi lagi Bryan berusaha melepaskan dekapannya agar dapat melihat wajah merah sang kekasih

Namun Allea semakin mengeratkan pelukannya. Lalu ia pun menengadah melihat Bryan dari bawah sini. Begitu tampan.

" kamu jangan tinggalin aku ya ... " bisik Bryan sambil mengecup pelan pipi Allea

Allea kembali memerah namun kini entah mengapa semburat merah itu muncul diiringi dengan gelombang air mata yg kini perlahan turun pada pipinya.

Gadis itu terenyuh mendengar perkataan kekasihnya yg begitu lirih hingga dirinya tersentuh.

Bryan menyerukan kepalanya pada lekukan leher Allea dan tak sadar air matanya ikut membasahi pundak gadis itu.

" aku gak akan ninggalin kamu, kita akan selalu bersama selamanya " bisik Allea memeluk erat Bryan

Hingga suatu cahaya membuat Allea memaksakan membuka matanya yg terasa begitu berat.

Dimana dirinya berada. Mengapa semuanya terasa berbeda. Ia kembali mengerjapkan kedua matanya agar terbuka sempurna.

Semua kejadian yg menimpa dirinya kembali berputar pada pikirannya. Ia kembali mengingat semua kejadian itu dari mulai dirinya melihat Bryan dan yg terakhir adalah pada saat Andriel dan Meisya mengambil beberapa ML darahnya dan menaruh cairan merah pekat itu pada sebuah kotak kaca.

Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang