Menyukaimu

9K 553 7
                                        

Sesampainya ditempat ...

Allea dan Bryan memilih istirahat sejenak dipinggiran lapangan skate indoor ini . Allea mengatur nafasnya yg tersenggal senggal karena memang sedikit jauh tempat ini namun Bryan tampak biasa saja .

Tentu saja ia tidak akan merasa lelah sedikit pun jelas karena ia adalah vampire.
Allea kebingungan kenapa Bryan terlihat biasa saja tidak kelelahan seperti dirinya .

" Nampaknya kau tidak merasa lelah ?" Tanya Allea menatap Bryan yg sama sekali tak mengeluarkan keringatnya

Wajahnya masih mulus dan tetap datar .
Sebaliknya wajah Allea dibajiri oleh keringatnya .

Bryan menatap Allea dengan tatapan datarnya lalu ia tak sengaja melihat lebam didahi gadis itu . Ia pun mengerutkan keningnya kenapa  lebam itu ada disana padahal kemarin malam Allea baik baik saja .

Allea pun mengalihkan pandangannya kedepan dan membiarkan Bryan melihat lebam didahinya dengan leluasa .

Allea menggerak gerakkan kakinya yg menggantung dan belum sadar bahwa Bryan sedari tdi terus memperhatikannya.

Tiba tiba saja tangan Bryan terulur dan membuat Allea menatapnya . Ini sangat tiba tiba membuat Allea mengerutkan dahinya dan menahan nafasnya karena jantungnya berdetak tak karuan .

Kenapa  Bryan membingkai wajah Allea dengan kedua tangannya .
Lalu jempol Bryan mengusap dahi Allea yang membiru itu . Seketika Allea meringis dan menghempaskan tangan Bryan kasar lalu mengelus ngelus lebam nya .

Bryan yg sebenarnya ingin mengobati lebam itu jdi merasa bersalah karena itu malah membuat Allea semakin sakit .

Allea menggigit bibirnya menahan rasa sakitnya . Ini sungguh menyakitkan padahal Bryan tidak menekannya ia hanya mengelusnya tapi kenapa sangat sakit .

" Kau sungguh gila , ini menyakitkan bodoh " Allea sesegukan karena beberapa tetes air matanya jatuh

Bryan terkejut  karena hanya begitu saja gadis ini menangis sungguh menyebalkan .

Allea terus menangis sambil mengusap dahinya berusaha menghilangkan rasa sakit pada lebamnya itu .

" memang hanya Kamel yang begitu menyebalkan dengan membuat dahiku menjadi seperti ini  " batin Allea kesal

" siapa itu kamel ? Ternyata dia yg menyebabkan dahi Ale lebam " Bryan membaca isi pikiran Allea

Allea mengusap air matanya lalu menatap Bryan tajam , Bruan yg ditatap seperti itu menjadi salting dan bingung harus bagaimana . Tapi tetap ia mempertahankan sikap dinginya dan kembali menatap Allea datar .

" Aku hanya ingin mengobati lebam itu dan berhentilah menangis dasar cengeng " kata Bryan lalu bangkit dan mengambil salah satu papan skate yang tergeletak disana

Allea mencebikkan bibirnya lalu menyusul Bryan yg sudah meluncur kelapangan .

" Huh menyebalkan dasar lelaki gila , aku harus menyusulnya  " kata Allea bersemangat menambah kecepatan papannya

Ia berselancar diatas papan hitamnya dan akhirnya ia bisa berdampingan dengan Bryan .

" Kita balapan , yang  kalah harus nurutin satu permintaan dari yang menang ! Gimana ?" Tantang Allea sambil terus melajukan skatenya

Bryan menatap Allea dengan tatapan meremehkan lalu tanpa menjawab ia langsung menambah kecepatan papannya meninggalkan Allea yg masih tercengang .

" Lihat saja nanti hua ... "  jerit Allea semangat lalu ia meluncur

Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang