1.Pertemuan

33.3K 1.3K 5
                                    

Suara Blits kamera dan langkah kaki terdengar di sepanjang jalan raya, Para wartawan ini sedang mengejar seorang pemuda tampan yg sedang berlari menghindari mereka.

"Arrrghhh Shit" Geram pemuda tampan itu menengok para wartawan yang berada jauh di belakangnya.

"Hosh... hosh.. Hosh.." pemuda itu berhenti berlari sejenak menetralkan nafasnya yang sesak karna telah berlari. Dia membungkukkan badannya dan memegang kedua lututnya. Setelah dirasa nafasnya normal dia menengok kebelakang, pemuda itu melihat para wartawan sudah semakin dekat jaraknya dengan tempat dirinya berdiri. Pemuda itupun mau tak mau berlari kembali meninggalkan tempat tersebut.  sebelum para wartawan berhasil menangkapnya dan mewawancarai dirinya yang pertanyaan dan jawabannya sudah beberapa kali di dengar oleh pemuda itu.


****

Seorang gadis cantik berdagu tirus, berkulit putih mulus, rambut hitam bergelombang di kuncir kuda, bulu mata lentik , memakai celana jeans hitam panjang. kaos biru di balut cardigan pink menambah kecantikan sang gadis. Dia menarik sebuah koper yang berukuran sedang dan tas selempang di bahunya dengan warna senada dengan baju yang di kenakannya. Sang gadis terlihat bingung, kemudian dia mengeluarkan secarik kertas dan menanyakan kepada seseorang yang berada di statsiun kereta api tersebut. Setelah di berikan petunjuk arah gadis itupun mengucapkan terimakasih dan berlalu meninggalkan statsiun.

****

BIIIB... BIIIB.. BIIIB..

Suara klakson kendaraan saling menyahut satu sama lain, kendaraan saling mendahului tak mau kalah dengan pengendara yang lain, padahal jalanan sedang macet. Ck.. Manusia memang egois dan tak sabaran.

"Huuuaaaaaaa..... JAKARTAAAAA...." Teriak gadis berdagu tirus sambil menyeret kopernya, kemudian berhenti sejenak di pinggiran trotoar dan mengeluarkan secarik kertas dan Ponselnya untuk menghubungi seseorang, Namun sampai nada terakhir tak ada jawaban dari orang di seberang sana.

"Ck.. Mungkin sibuk, Ah... tapikan jam segini jamnya istirahat" Gumam sang gadis kemudian memasukkan secarik kertas tersebut kedalam saku cardigannya. Dan mencoba untuk menghubungi kembali orang yang akan jadi tempat tujuannya.

Bugh...


Brak....

Gadis berdagu tirus tersebut di tabrak oleh seorang pemuda yang tampak ..Oh... Menawan.  tubuh tegap berkulit hitam manis, rahang yang kokoh, mata yang tatapannya dapat melelehkan setiap orang yang melihatnya. bibir yang tipis,  sungguh menawan ciptaan tuhan.

oh my god. Pekik gadis berdagu tirus itu dalam hati. Namun tak lama tatapan memuja itu berubah menjadi tatapan tajam ketika sadar Handphonnya terlempar ketengah jalan raya dan terlindas oleh mobil yang lewat. tak hanya itu, pemuda itupun hendak berlari meninggalkan dirinya tanpa kata maaf dan bertanggung jawab.

Dasar pemuda songong. Pikirnya dalam hati .

"Hey mau kemana lo? Tanggung jawab! Hp gue rusak gara-gara lo, dan lo malah nyelonong gitu aja, dasar gatau sopan santun "

teriak sang gadis  penuh emosi dan menahan tangan sang pemuda, Namun pemuda itu tak menghiraukam ucapan sang gadis, dia terlihat gelisah dan selalu melihat kebelakang .

Ini orang kenapa sih ?sialan gue di kacangin.

"Heh lo budek ya? Denger gue gak sih? Minta maaf kek tanggung jawab hp gue rusaaaaak" teriak gadis tersebut emosi.

"Ck.. Berisik lo" jawab sang pemuda, kemudian menarik tangan gadis tersebut agar ikut berlari dengannya namun gadis tersebut terus berontak tak ingin mengikuti sang pemuda.

"Heh.. lo mau bawa gue kemana? Lo mau culik gue ?" Teriak gadis tersebut berusaha melepaskan tangannya. namun nihil, tenaga sang pemuda terlalu kuat. Hingga akhirnya dia di bawa bersembunyi di balik tembok sebuah gudang tak terpakai dengan posisi sang gadis bersandar pada tembok dan pemuda berdiri di depannya.  mereka saling berhadapaan,  jarak mereka cukup dekat sehingga mereka dapat merasakan hembusan nafas satu sama lain.

"Lo mau ngapain gue? Heh lo jangan macem-macem yah! Ini dimana ? Heh jawab gue dong!" Teriak sang gadis ketakutan.  Namun pemuda itu tatap diam tak menggubris sang gadis. sang pemuda terus mengawasi keadaan di jalanan. Gadis tersebut tetap teriak-teriak tidak bisa diam ,dan memukul-mukul dada bidang pemuda tersebut.

"Ck.. lo bisa diem ga sih? Berisik." Akhirnya sang pemuda mengeluarkan suaranya juga.

"Lo bawa gue kemana ? Lo nyulik gue? Heh.. bawa gue balik ke tem----hmmplttt.." teriak sang gadis namun belum sempat dia menyelesaikan ucapannya mulutnya sudah di bekap oleh tangan besar sang pemuda .

"Arggghtt..... sakit gila" teriak sang pemuda karna tangannya di gigit oleh gadis di depannya.

"MAKANYA JANGAN MACEM-MACEM SAMA GUE ! BAWA GUE BALIK KE TEMPAT TADI ! KALO ENGGA, GUE TERIAK KALO LO ITU CUL------"

teriak sang gadis, namun belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya bibirnya sudah di bungkam oleh bibir pemuda di hadapannya.

SHOK ! Itulah yg dirasakan sang gadis. Matanya membulat tak percaya atas apa yang di lakukan oleh pemuda di hadapannya ini. dia hanya diam berusaha mencerna apa yang terjadi saat ini.

Hingga dirasakan bibirnya mulai di lumat oleh pemuda di hadapannya, kepala pemuda itu bergerak kekanan dan kekiri seirama dengan lumatan-lumatan bibir pemuda pada sang gadis. Sampai akhirnya sang gadis sadar apa yg telah terjadi karna mendengar suara desas desus, suara langkah kaki dan suara blits kamera di belakang mereka. gadis itupun mendorong dada bidang pemuda tersebut dan akhirnya dengan perasaan tak rela sang pemuda melepaskan pagutan bibir mereka dengan nafas yang masih terengah-engah.

"Lo" ucap sang gadis masih shok atas kejadian yang baru saja terjadi di tambah dengan banyaknya para wartawan di belakang mereka.




Cekrek..


Suara blitz kamera menyadarkan sang pemuda dengan keadaan sekitar.

"Aash shit" gumam sang pemuda langsung menarik lengan sang gadis yang masih shok. berlari meninggalkan tempat itu yang sudah banyak di penuhi oleh wartawan, dan tak banyak sebagian wartawan yang mengejar mereka berdua. Sampai akhirnya dia sampai di parkiran sebuah cafe, lalu mereka berdua memasuki sebuah mobil. mobil itupun melaju kencang menghindari para wartawan yang mengejar mereka.


***



Vote & komentar ♡

Terjebak KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang