27. Bertahan atau lepaskan?

15.2K 707 44
                                    

Mendapatkan memang lebih mudah daripada menjaga. Melepaskan dirimu yang telah kumiliki adalah hal yang tidak pernah aku bayangkan. Akan kujaga dan ku pertahankan apa yang telah aku genggam meskipun itu sulit.

****

Ify duduk gelisah bagaikan akan menerima rapot sekolah. Di sudut cafe wanita itu terduduk menyaksikan jalanan yang lumayan padat lalu lintas di sore hari.

Jam pulang bekerja..

Pantas saja jalanan macet.

Dan orang yang ify tunggu belum juga menampakkan sehelai rambutnya. Mungkin orang yang di tunggunya itu juga satu dari sekian banyak orang yang terjebak macet.

Ify menghembuskan nafas gusar. Dirinya gelisah memikirkan segala sesuatu yang bergelayutan di otaknya.

Semoga apa yang ada di pikirannya ini salah..

Yaaa semoga saja begitu..

Dilihatnya orang yang sedari tadi di tunggunya memasuki pintu cafe. Senyum mengembang di wajah tampannya kala melihat ify tengah duduk menunggunya. Tergurat rasa lelah di wajah tampan lelaki itu.

"Sorry fy. Jalanan macet" lelaki itu tersenyum tak enak pada ify lalu duduk di hadapan wanita itu.

Ify tersenyum memaklumi.

"Gapapa iel. Gue juga baru nyampe ko"

Bohong jika ify berkata demikian. Karna nyatanya ify sudah menunggu gabriel dari satu jam yang lalu. Tapi karna ify tidak ingin gabriel semakin merasa tidak enak. Jadilah ify berbohong.

Apalagi ify juga mengerti betapa sibuknya gabriel mengurus kantornya.

"Lo udah makan fy?"

"Belom. Gue baru pesen minum doang"

"Sebelum kita ngobrol. Mending kita mamam dulu ya. Gue laper fy" Gabriel nyengir menatap ify.

Ify terkekeh "iyaudah kita makan dulu. Tapi lo yang traktir ya"

Gabriel mendengus. "Kantong kering dah kalo gue traktir lo fy. Makan lo pan banyak"

Plak

Satu geplakan mendarat di lengan gabriel.

"Enak aja lo kalo ngomong. Liat dong body gue langsing gini mana ada makan banyak"

Gabriel meneliti tubuh ify, kemudian terkekeh.

"Iya ya. Ukuran lo kecil. Kagak ada perubahan" mata gabriel fokus pada satu titik yaitu dada ify. Membuat yang di tatap geram dan tak segan-segan mendaratkan geplakan pada kepala lelaki itu.

Gabriel mengaduh " Awwww.. fy lo kira-kira dong. Aduh pala gue puyeng ini"

"Bodo" ify menjulurkan lidahnya.

"Abis lo mesum. Ketularan Rio nih pasti"

"Yeeee ini sifat alami lelaki"

****

"Mau nambah lagi fy?" Gabriel bertanya ketika melihat ify memasukkan potongan daging terakhirnya kedalam mulut.

Terjebak KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang