6. the press conference

22.4K 994 4
                                    



Ify mengerjap ketika merasakan hawa hangat menerpa sekitar wajahnya, pinggangnya terasa berat seperti ada sesuatu yang melingkarinya. Ketika penglihatannya kembali normal betapa terkejutnya ify melihat Rio berjarak terlalu dekat dengannya. Ternyata itu hembusan nafas Rio yang menerpa wajah ify, dan tangan Rio yang melingkari pinggangnya. Ify hendak berteriak, namun kerja otaknya bekerja cepat mengingat kejadian semalam. Maka dari itu dia urungkan untuk berteriak.

semalam Rio menenangkan ify yang ketakutan. ketika ify tidak melepaskan pelukannya sampai dia tertidur dalam dekapan Rio . Semalaman Rio lelah dalam posisi duduk selama satu jam. Dan akhirnya Rio membaringkan ify di atas ranjang ketika lampu sudah kembali menyala, ketika Rio hendak pergi ke kamarnya, ify mengigau ketakutan. Rio urungkan niatnya untuk pergi, lalu ikut berbaring bersama ify guna menenangkan gadis itu. Dan inilah hasilnya. ify dan Rio tidur seranjang dengan keadaan Rio memeluk ify.

Ify kembali merapatkan matanya ketika merasakan Rio bergerak. Ternyata pemuda itu terbangun. Ify berpura-pura masih tidur, dia ingin tau reaksi pemuda itu.

Rio mengerjap membiasakan cahaya yang masuk kedalam matanya. Pemuda itu tersenyum ketika melihat wajah cantik ify ketika dia terbangun, pemuda itu mengeratkan pelukannya, semakin merapatkan tubuh ify dengannya. Kemudian pemuda itu mengecup puncak kepala ify. Menghirup aroma yang menguar dari Rambutnya. Sungguh menenangkan bagi rio.

"Semalem lo bikin gue khawatir, sungguh gue bingung harus berbuat apa semalem saat lo ketakutan. Gue kayak orang bodoh yang ga bisa apa-apa. Jangan bikin gue khawatir lagi ya fy ."gumam Rio pelan. Ify tersenyum dalam hati ketika mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh pemuda itu. Pemuda itu tak tahu jika ify sudah terbangun.

Mata Rio beralih melihat bibir ify, dia jadi teringat dengan kejadian dirinya bertemu dengan ify.

Bibir itu...bibir itu... Ah ingin rasanya dia mencobanya lagi. Bibir itu sudah menjadi candu untuk Rio.

Bolehkah Rio? Sedikit saja? Oh tidak.. tidak... nanti gadis itu marah. Tapi dia masih tidur. Iya dia masih tidur tapi kalau tiba-tiba dia bangun bagaimana?

Rio berperang dengan pikirannya, dia menggeleng setiap apa yang di pikirkannya bukanlah hal yang baik. Tapi dia ingin, yaa... dia ingin mencobanya lagi .



Cup...

Rio mengecup bibir itu sekilas dan langsung beranjak dari tidurnya. Ingin rasanya Rio melumat bibir itu, namun Dia urungkan. Dia takut jika kebablasan, bisa berabe nanti .. no no no ! Lebih baik Rio mandi untuk menjernihkan pikiran kotornya .

Mata gadis itu terbuka ketika Rio sudah beranjak dari kamarnya. Gadis itu menyentuh bibirnya atas apa yang telah di lakukan Rio.

Dasar ! mencari kesempatan dalam kesempitan ..

***

"Hay yo, Udah bangun lo? Ify mana ?" Sapa alvi . Alvin barusaja datang ke apartemen Rio, dia membawa dua kantung kresek berisi makanan untuk sarapan.

"Masih di kamar dia, gue bangunin dulu deh." Jawab Rio dan langsung bergegas ke kamar ify. Dia mengetuk pintu kamar ify dan langsung di buka oleh sang empunya.

"Pagi." Sapa ify dengan senyum manisnya .

Senyuman lo manis banget fy ! Jadi pengen. Eh ..

Rio menggeleng ketika lagi-lagi pikirannya koslet .

"Emm pagi ." Jawab Rio kaku .

"Ayo makan! Alvin udah bawain makanan." Ajak Rio, dia berlalu dan di ikuti ify di belakangnya.

Terjebak KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang