12.Baper

21.1K 830 34
                                    

Semilir angin menerpa wajah gadis berdagu tirus , dinginnya malam ini tak membuat gadis itu  untuk beranjak dari balkon kamarnya , udara dingin tak ada apa-apanya di bandingkan dengan hati nya. Ah hati .. Apa kabar dengan hatinya ?

Ify , gadis itu merasa akhir-akhir ini setiap dekat dengan Suaminya hatinya selalu berdebar, Ah apakah dirinya pantas menyebut Rio sebagai suaminya ? Memang secara agama dirinya sah telah menjadi seorang istri dari Artis terkenal bernama Andrio angkasa .Tapi jika ify mengingat perjanjian dirinya dan Rio di atas surat kontrak itu ,ify merasa tak pantas mengakui Rio sebagai suaminya meskipun hatinya berkata ingin memiliki dan di miliki suaminya..  lagi-lagi ify berandai-andai.ify merasa setiap di dekat Rio , Ada rasa yang menggelitik di hatinya ,Ify sendiri bingung dengan hatinya kala tangan kokoh itu menggenggam tangannya ketika melewati kerumunan para fans ada Rasa yang meletup-letup ketika jemarinya di genggam. Oh hati ,sebenarnya Rasa apa ini ? Coklat ? Strowberry ? Jeruk ? Tolong jawab Rasa apa yang membuat tidur ify tidak nyenyak dan membuat hatinya berdebar ketika memandang wajah tampan itu.

"Belum tidur?" Suara bariton itu membuyarkan lamunan ify , Rio berdiri di ambang pintu balkon kamarnya kemudian berjalan menghampirinya. Ify menoleh ketika Rio sudah ada di sampingnya ,gadis itu tersenyum seraya menjawab pertanyaan suaminya.

"Belum" ify melihat langit yang di taburi bintang. Indah .. itulah yang ada di benak gadis itu.

"Kenapa? Udah malem . Masuk yu nanti lo sakit" ujar Rio lembut lalu merangkul pinggang ify membuat jantung ify lagi-lagi bagaikan tersengat listrik Ribuan volt. Ify menoleh menatap wajah tampan Rio , pemuda yang telah menjadi suaminya itu memang tampan sampai ify sendiri terjebak dalam pesona pemuda itu.

"Belum ngantuk , lo tidur duluan aja" jawab ify seraya berusaha melepaskan tangan kokoh yang melingkar di pinggangnya.

" gak ! Lo kenapa sih ? Ada masalah ,cerita sama gue"tanya Rio dengan melepaskan rengkuhannya.

Masalahnya itu lo yo..

Rio berdiri di belakang ify lalu memeluknya dari belakang meletakkan dagunya di bahu kanan ify . Tubuh ify menegang ketika merasakan hembusan nafas Rio menerpa leher jenjangnya.udara yang tadinya dingin seketika menghangat.

Jangan gini please...

"Gue gapapa" jawab ify berusaha setenang mungkin.

"Gapapa gimana dari tadi gue perhatiin lo ngelamun" jawab Rio lalu menegakkan tubuhnya.

"Lo kenapa ? Cerita sama gue , kita udah nikah selama dua bulan lo masih menganggap gue orang lain" ucap Rio memaksa. Ify tersenyum miris mendengar ucapan Rio. Nikah ? Dua bulan ? Ah jika ify tidak ingat ada sebuah surat kontrak perjanjian antara dia dan Rio ,ify pasti akan bahagia mendengar kata-kata itu dari suaminya.

"Gue kangen sama bunda dan deva" alibi ify kemudian menatap kembali cahaya bintang yang berpendar di langit. Tidak sepenuhnya ify berbohong , memang dia sedang merindukan keluarga kecilnya.tapi yang membuatnya melamun bukanlah itu , melainkan pemuda yang kini sedang memeluknya.

"Lo mau pulang ke bandung ?"tanya Rio lirih berharap ify menjawab tidak. Ify menggeleng membuat Rio bernafas lega ,namun Ada sedikit rasa sesal ketika melihat wajah sendu ify . Rio jadi merasa bersalah telah memisahkan ify dengan keluarganya . Tapi tunggu , Bukannya ify memang memiliki tujuan ke jakarta ?bekerja dan memilih meninggalkan keluarganya . Jadi Rio tidak sepenuhnya bersalah , dia hanya menawarkan pekerjaan ya meskipun di terima dengan terpaksa oleh ify.

"Nanti kita ke bandung deh kalo gue free , lagian jakarta-bandung deket" ify mengangguk antusias .

"Yaudah masuk yuk . Udara malam dingin fy ga bagus buat kesehatan" ajak Rio berusaha menuntun ify dengan posisi masih memeluknya dari belakang.

Terjebak KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang