Chapter 17

2.4K 158 34
                                    

'Hal yang paling indah adalah saat berkumpulnya semua anggota keluarga'

~~~~~

Aku pun melangkahkan kaki memasuki rumah. Di depan ruang keluarga terdapat dua orang yang aku kenali. Siapa lagi kalau bukan kedua abang-abangku. Tampak dari wajah mereka kekhawatiran yang sangat mendalam. Mungkin karena adik perempuan semata wayangnya belum pulang. Seketika suasana yang tegang tersebut berubah menjadi haru karena kedatanganku.

"Hai kak Ufti," ucapku dengan senyumanku yang khas.

"Firyal. Kamu kemana aja?" tanya Kak Jufti.

"Ga kemana-mana kak, "jawabku.

"Muka kamu pucat banget sayang," ucap Kak Rafael.

"Masak sih? Ya udah sekarang Firyal mau mandi, terus ganti baju, terus kita jalan-jalan," ucapku dengan semangatnya, padahal tadi aku dah mau pingsan.

"Kamu baru pulang udah mau jalan-jalan wae," jawab Kak Jufti

"Heheeheee..."

*******

Author POV

Firyal pun sudah selesai. Ia mengenakan baju casual dengan sedikit olesan diwajahnya, yang membuatnya menjadi tampak lebih menarik. Kemudian ia turun menemui kedua abang-abangnya. Dan waktunya untuk bersenang-senang.

"Mau kemana kita Kak?" tanya Firyal.

"Ke Puncak mau ga?" tanya Kak Ufti

"Boleh-boleh," jawab Firyal besemangat.

"Oke lah... Kita siap2 dulu... Nanti kita pergi jam 12." Firyal menghiraukan ucapan kak Rafael dan langsung bersiap-siap ke kamarnya.

Firyal membawa beberapa lapis pakaian yang akan dikenakannya disana. Ia tidak lupa membawa perlengkapan wajahnya, dan perlengkapan foto *maklumperempuanguysrepot. Serta ia juga membawa sahabat tidurnya 'Ceria'. Dan tidak lupa gitar kesayangannya dari kak Indra.

Mereka pun menempuh perjalanan selama 6 jam ke Puncak. Daerah sekitar Puncak sangatlah sejuk.

Firyal POV

Akhirnya aku mendapatkan liburan, pokoknya semua masalah yang kulewati harus aku lupakan. Aku menikmati perjalanan menuju ke Puncak. Rasanya enak banget bisa liburan bareng keluarga. Eh keluarga? Kadang aku tidak percaya dengan satu kata tersebut. Tidak usah ditanya kenapa. Kalian pasti tau. Papa, Mama sibuk bisnis. Kak Indra, kuliah. Aku hanya mendapatkan kasih sayang dari abang-abangku, sedangkan bimbingan dan kasih sayang orang tua? TIDAK PERNAH SAMA SEKALI

"Andai ada Kak Indra. Pasti Firyal bisa cerita semua sama kakak, " batinku sambil melihat keluar jendela. Ya bagaimana bukan, Ka Indra adalah abangku yang paling bisa diajak curhat. Abang favorit Firyal.

"Kak, gimana ya keadaan Kak Indra sekarang? " tanyaku dengan lemasnya.

"Kak Indra baik-baik aja, malah waktu denger kamu hilang dia malah shock." Kak Rafael menyemangatiku. Ia pasti tu kalau aku kangen berat sama kakak yang satu itu.

"Ih kk nih. Firyal kangen banget sama Kak indra. Kangen candaannya, dan semuanya deh," ucapku.

"Iya sayang. Kak juga kangen sama kakak kamu yang satu itu. Ngga ada yang bisa kakak jailin lagi," ucap Kak Jufti tertawa sambil mengingat masa-masa dimana dia sering ngejalin kak Indra, atau sebaliknya. Dan Kk Rafael selalu jadi penengah kalau adik-adiknya berantem.

***********

Author POV

Mereka sampai ke Villa yang dimiliki oleh orang tua mereka. Villa tersebut dijaga oleh seorang pembantu atau sering mereka panggil Bibi. Bibi Ini sudah mereka anggap sebagai Ibu mereka sendiri. Karena sudah sama mereka sejak Firyal masih Bayi. Dialah yang menjaga Firyal dari mulai Bayi hingga 5 tahun. Rasanya Mereka sudah lama belum kesini. Terakhir kali ketika Firyal masih 8 tahun

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang