Katakan cinta kepada orang yang kau cintai sebelum terlambat.
Sebelum semuanya hanya mengakibatkan penyesalan.Akhra pun membawa Firyal ke tempat indah yang bisa membuat Firyal lupa kalau sebenernya dia lagi berantem dengan Akhra. Akhra membawa Firyal ke taman bunga, dimana disana ada bunga yang amat sangat disukai Firyal, bunga matahari. Seakan Akhra tau apa saja kesukaan Firyal.
"Khra, ini tempat apa?" Firyal masih memandangi keadaan sekitar yang sangat indah. Matanya memancarkan kilauan.
"This is my secret place. No one ever known this place before," jawab Akhra sambil memandang wajah Firyal yang masih memandang wilayah sekitar.
"Terus kalau belum ada yang tau, kenapa lo kasih tau sama guee? Apa hubungannya ama gue?" tanya Firyal dengan nada yang tinggi.
"Nanti, misalkan kalau kita udah jadi. Terus gue ngga nampak dimana-mana. Inget aja Fir, tempat ini selalu menjadi tempat pelarian gue. Saat seburuk apapun perasaan gue, gue bakal kesini." Akhra menjelaskan dengan serius sambil melihat ke arah mata Firyal.
"Jangan harap ya gue mau sama lo. Lo tuh harusnya ama sahabat gue. Sama Erise. Please jangan labil deh jadi orang." Firyal masih belum menerima apa yang dikatakan oleh Akhra. Dan Firyal tidak bisa membendung air matanya lagi. Dia ingin sekali menangiss.
Firyal POV
Tidak tau kenapa diriku ingin saja menangis. Ntah ini menangis bahagia ataupun menagis sedih. Aku hanya ingin tetap kuat namun tidak bisa. Rasanya sudah banyak sekali masalah yang selama ini aku pendam sendiri. Dan sekarang sudah waktunya untuk meluapkan semuanya.
"Lo kenapa Fir? Maafin gue ya sudah buat lo menangis kembali. Memang gue bukan cowo idaman para wanita ya. Sudah selalu membuat wanita yang gue sayang menangis." Selalu kata-kata itu terucap kembali di ucapan Akhra.
"Akhra. Ini bukan salah lo. Ini salah gue. Semua gara-gara gue. Gue udah cape Khra menghadapi semua masalah ini. Menyembunyikannya dan tetap semangat menjalani hidup. Padahal sebenernya gue emang bener yang kayak lo bilang. Gue cuma pura-pura kuat. Padahal sebenarnya gue lemah." Sambil terisak dan duduk di sebuah bangku taman tersebut Akhra menghapus kembali air mataku.
"Fir lo boleh cerita ke gue. Gue mau menanggung semua beban yang ada di pundak lo. Biar lo ngga sendiri lagi menanggungnya. Ada gue yang tau itu semua." Akhra meyakinkanku untuk memberitahukan semua masalahku.
"Ngga bakal semudah itu Khra,"
"Kalau begitu aku yang bakal cerita duluan tentang masa lalu gue."
"Terserah lo." Aku ngga peduli dengan ucapannya. Dan mencoba menghentikan tangisku.
"Fir, lo tau kan gitar yang waktu lo sakit gue mainkan?" Tanya Akhra
"Ya, gue inget sekilas."jawabku
"Itu dari sahabat gue Fir. Namanya Seline. Dia sekilas mirip banget dengan lo. Lo tuh lebih lebar aja bedanya. Sisanya sama, seperti di reinkarnasi." Gue memukul Akhra yang sudah membandingkan tubuhku dengan sahabat kecilnya itu.
"Tunggu dulu, dia tuh cewek?" tanyaku hati-hati
"Iyalah, masa cowok. Ngga normal lah gue," kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta
Teen FictionKamu tak perlu memiliki segalanya untuk bahagia, karena yang kamu butuh hanya seseorang yang mampu buatmu tersenyum disaat terluka. ~Firyal Nazhifa Hal yang paling disesalkan adalah ketika kita selalu mencari seseorang yang sempurna untuk kita pad...