Chapter 21

2K 116 21
                                        

Kehidupan Firyal semakin terasa hampa setelah hilangnya sahabat-sahabat yang paling ia sayangi. Yang selama ini selalu ada setiap suka dan duka. Semuanya sudah tinggal kenangan. Firyal menginginkan JAPaFiS kembali, namun Jessie and Friends ngga akan menerima Firyal kembali.

Sepulang dari rumah Abil, ia mengunci kamarnya dan menangis. Namun tidak ada abang yang paling ia sayangi, abang yang biasanya tau bagaimana cara menenangkan Firyal. Kak Indra, kalaulah ada disitu, pasti ia tau cara menenangkan Firyal.

***

Firyal mengurung diri di kamar, tanpa makan, dan minum. Dan hari ini, sudah hari ketiga Firyal membolos sekolah. Sebuah rekor baru, orang sepintar Firyal bolos sekolah hanya karena masalah yang ada dihidupnya.

Abang-abangnya membujuk Firyal untuk sekolah, namun tidak ada balasan darinya. Bukan hanya itu, bahkan sampai Erise, Rangga, Dicky, Obiet, dan The Klievs yang membujuknya untuk sekolah. Tetap sama saja, ia tidak peduli dengan kedatangan mereka. Banyak chat LINE yang masuk ke notifikasi Iphonenya, ia tidak mempedulikannya. Hingga datanglah chat dari dua orang yang menggugah selera makannya.

Firyal POV

Kevan Athreya, dan Akhra Greyson. Suatu kebetulankah keduanya chat di jam, menit, bahkan detik yang sama, serta di tanggal yang sama. Suatu kebetulan atau memang disengaja?

Aku membuka chat mereka satu persatu. Aku memulai untuk membuka chat milik Kevan terlebih dahulu.

Kevan Athreya : Hai.

Dia ngechat cuma mau bilang Hai?

Firyal Nazhifa : hmmm.

Kevan Athreya : masih marah ya?

Marah?

Kevan Athreya : karena aku berantem dengan Akhra?

Firyal Nazhifa : ngga, ngapain juga marah.

Kevan Athreya : jdi kenapa ngga datang kamunya?

Sulit Van, aku belum bisa kasih tau yang sebenarnya. Aku ngga mau kamu juga ikut ngejauhin aku.

Firyal Nazhifa : ngga apa-apa 😊.

Kevan Athreya : aku ngga percaya kalau kamu baik-baik saja.

Kamu benar Kevan, aku memang ngga baik, tapi aku belum bisa cerita sekarang. Biarlah semua ini aku yang tanggung semua.

Read.

Aku hanya membaca chat terakhir Kevan. Aku tidak tau mau menjawab apa. Sungguh pernyataan yang sulit untuk dijawab. Kemudian aku membuka Chat dari musuh bebuyutanku. Tumben dia ngechat. Ada gerangan apa? Erise? Pasti ya?

Akhra Greyson : Hei.

Akhra Gresyson : woy.

Datang-datang udah marah-marah, mau apanya ini orang ya.

Firyal Nazhifa : Hmmm

Firyal Nazhifa : Apa?

Akhra Greyson : lo kemana aja? Kok ngga datang-datang 3 hari ini?

Jadi? Lo peduli sekarang? Atau lo lakuin itu semua karena mau minta sesuatu kan? Karena Erise pastikan?

Firyal Nazhifa : lo peduli?

Akhra Greyson : Iya. Kenapa? Ngga boleh?

Firyal Nazhifa : lo kan ngga pernah ngechat gue atau sekedar nanya kabar aja lo ngga Pernah. Sekarang lo peduli, pasti lo minta sesuatu kan dri gue?

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang