' Butuh semenit saja untuk jatuh cinta pada seseorang. Sejam untuk benar-benar menyukainya, dan sehari untuk mencintainya. Namun butuh seumur hidup untuk melupakannya :) '
- Anonymous~~~~~
Disaat yang bersamaan Kevan datang menemuiku dan mengajak ku menuju ke parkiran. Aku semakin bingung dibuat mereka.
"Dia pulang sama gue," ucap Kevan sambil menarik tanganku kananku. Aku belum sempat menjawab, tanganku sudah ditarik oleh Kevan
"Eitttsss, lo siapa emangnya? Pacarnya? Oh iya gue tau, lo itu kan yang selama ini menyia-nyiakan dia kan? Dan sekarang lo kembali cuma gara-gara 'kasihan'," Ucapan Akhra membuatku terdiam. Akhra juga menahan tangan kiriku. Sekarang aku sudah seperti tahanan yang dikawal untuk dimasukkan ke penjaranya.
"Mengapa Akhra bisa tau? Apa di bisa baca pikiranku? Atau selama ini dia diam-diam jadi Secret Admire ku? Ah buang jauh-jauh pikiranmu itu Firyal. Dia itu musuh bebuyutan kamu Firyal, ngga mungkin dia peduli sama kamu," batinku.
"Diam! Bisa ngga sih?" Bentak Kevan kepada Akhra.
"Gue ngga bakalan diam," ucap Akhra tak kalah menantang.
Ya, mereka sama-sama melepaskan genggaman tangan ku. Dari gerak-gerik nya mereka seperti ingin berantam. Dan kalian tau siapa yang diperebutkan? Aku guys. Cuma gara-gara permasalahan 'Mau pulang bareng siapa.' Lagian si Akhra kesambet apa tiba-tiba jadi seperti itu. Apa ada hubungannya dengan Erise ya? Atau dia cuma mau memanfaatkanku? POSITIF THINKING FIRYAL.
Author POV
Semua pasang mata tertuju pada mereka bertiga. Firyal sangat membenci hal ini. Diperhatikan oleh warga sekolah cuma gara-gara permasalahan kecil saja. Firyal mencoba meleraikan Akhra dan Kevan sebelum mereka benar-benar melakukan aksi tonjok-tonjokan.Di sisi lainnya si tuyul melihat kerumunan itu dan langsung menghampiri untuk melihat ada apa gerangan. Diselipnya beberapa orang yang melihat perdebatan tersebut. Hingga ia berada di depan. Ia sangat terkejut karena Firyal ada disitu. Bukan menunggunya di Parkiran.
"Firyal? " Ucap si tuyul tak percaya.
"Tuyul." Firyal melihat si Tuyul dengan tatapan sendu. Tatapan yang mengatakan, "Tolong pisahkan mereka, aku sudah tidak sanggup menghadapinya."
"Guys, sudah-sudah. Tidak enak jadi bahan tontonan. " Ucap Si tuyul memisahkan Akhra dan Kevan.
"Kalian bubar sana. Acara sudah habis." si tuyul mengusir orang-orang yang menonton perdebatan mereka tadi. Seketika mereka pun pada berhamburan kembali.
"Firyal, lo ngga apa-apa?" tanya si tuyul. Namun Firyal hanya tersenyum, yang berarti dia tidak apa-apa.
"Yuk Fir," ajak Si Tuyul.
Lebih baik sekarang Firyal pulang dengan si Tuyul daripada nanti malah membuat Kevan dan Akhra berantam lagi. Firyal tidak mengucapkan sepatah kata pun kepada Kevan dan Akhra setelah kejadian itu. Ia langsung mengekori Si Tuyul.
Sementara itu Akhra dan Kevan saling memandang, pandangan yang mengatakan, "Sepertinya dari tadi yang berantam kita deh. Tapi kenapa tuh abang kelas yang malah pulang sama Firyal." Mereka hanya mendengus kesal.
Ini adalah kali pertama Akhra kesal melihat Firyal seperti ini. Ia sebenarnya ingin meminta bantuan Firyal untuk minta maaf dengan Erise. Dia tau dia salah, karena waktu kejadian kemarin, ia sudah dibaluti oleh kemarahan dan kenangan pahit selama sebelum bersama Erise. Ia salah karena tidak memberikan kesempatan kepada Erise untuk menjelaskannya terlebih dahulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta
Novela JuvenilKamu tak perlu memiliki segalanya untuk bahagia, karena yang kamu butuh hanya seseorang yang mampu buatmu tersenyum disaat terluka. ~Firyal Nazhifa Hal yang paling disesalkan adalah ketika kita selalu mencari seseorang yang sempurna untuk kita pad...