Chapter 31

1K 56 9
                                    

Acara ulang tahun Erise pun tiba. Para tamu pada berdatangan. Namun gue belum melihat nya, siapa lagi kalau bukan Firyal. Gue mencari ke sekitar, masih nihil wujudnya muncul.

Tiga puluh menit sebelum acara dimulai. Semua mata tertuju kepadanya, siapa lagi kalau bukan Firyal. Ya aku juga sangat terkejut, dia benar-benar berubah. Dia memotong rambutnya. Sangat cocok dengan wajahnya. Membuatnya jadi lebih muda dan lebih manis dari sebelumnya.

"Akhra, lihat tuh siapa yang datang," ucap Erise memainkan mata kepadaku.

"Manis," ucapku sambil menatap ke arah Firyal.

"Sadar woii, kita masih dalam misi." Erise mencubit diriku.

Gue melihat Firyal melirik ke arah ku dan Erise. Ingin raga ini menyapa dirinya. Namun tidak bisa, dalam misi selanjutnya gue ngga boleh menyapanya, menyapa dirinya yang sudah membuatku terpana lebih. Namun gue hanya bisa melihat dari kejauhan.

*****

"Akhra, sudah saatnya lo nyanyi. Firyal dah mau pulang." Erise membisikkan sesuatu kepadaku.

"Tahan dia, jangan sampe dia pergi." Aku bersiap-siap untuk menyanyikan sebuah lagu. Dan pastinya lagu ini untuk Firyal.

Aku melihat ke arah Firyal, tampaknya ia marah kepada Erise. Maafkan diriku Erise.

"Selamat malam semuanya, selamat ulang tahun untuk sahabatku, pacarku. Ini sebuah lagu yang aku nyanyikan untuk kamu." Aku menarik napas panjang kemudian mengikuti alunan musiknya.

"Cantik-Kahitna

Cantik
Ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan
Dirimu

O.o.Cantik.
Bukan kuingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu,
Ooo.
Walau mentari terbit di utara
Hatiku hanya untukmu."

Guw menatap lekat Firyal, kemudian memejamkan mata untuk menghayati lagunya. Gue harap perasaan ini tersampaikan kepada kamu Firyal.

"Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu

Ingin ku berjalan menyusuri cinta
Cinta yang abadi untukmu selamanya...
Heeeei... heya ya ya heya ya ya heya...

Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu,"

Akhra menunjuk ke arah Firyal, ke arah orang yang gue sayangi. Kemudian gue melihat ke arah Erise.

"You did a great job Akhra," bisik Erise dari headset yang kupasang di telinga.

Namun tiba-tiba Firyal marah dan langsung keluar dari restoran. Tanpa aku sadari, kakiku langsung berlari mengejar Firyal yang sudah berada di luar.

"Go get her Akhra. She needs you," bisik Erise.

"Wish me luck," ujarku.

Apa yang sudah gue lakukan, kemana perginya Firyal. Dasar dia cepat sekali larinya. Oh ya, pasti ke mobil.

Gue mencari mobilnya. Dan akhirnya dapat. Syukurlah. Aku langsung memasuki mobilnya.

*****

Sangat terkejutnya diriku karena Firyal sudah memegang pisau yang akan ia tancapkan ke jantungnya.

Astaga anak ini, kalau gue kurang cepat 1 detik aja. Pasti dia udah menancapkannya. 

Gue langsung mengambil alih pisau itu ke genggamannya. Dan mencampakkan pisau itu ke jok belakang.

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang