Chapter 8

2.6K 217 16
                                    


Ah, ada aja orang yang kutabrak. Ngga disekolah, ngga dimall, dasar si Firyal ini. Jalan sambil menghayal gimana ngga nabrak.

"Ups. Sorry," ucapku.

"Sorry-sorry, kalau jalan pake mata dong," ucap dia dengan songongnya.

"Weh, lo tuh ya. Udah jelas-jelas gue minta maaf, dan lo salah, kalau jalan ya pake kaki," ucapku tidak mau kalah.

"Ah, ada mereka lagi," ucapnya sambil melirik ke arah belakang.

"Lo! Ikut gue," ucapnya sambil menarik tanganku.

"WEH! JANGAN MAIN TARIK AJA BRO. NGGA MUKHRIM TAU!" ucapku.

"LO DIEM!" Bentaknya.

Astaga ni orang mau culik gue atau apa yah, udah main tarik tarik aja lagi. Macem gue gerobak dorong aja. Eh, kok gerobak dorong ya, kan kalau gerobak dorong gue didorong bukan ditarik. Aduh Firyal-Firyal. Dasar deh.

Orang tersebut (bisa dibilang laki-laki seusia denganku) membawaku ke tempat di belakang Mall tadi. Selama ini aku tidak tau tempat tersebut. Dengan kecepatan halilintar, si laki-laki tadi berlari dan masih memegang tanganku.

Sesampainya aku di tempat itu. Ia bertemu dengan beberapa orang yang sebaya dengannya. Oh iya sampe sekarang aku ngga tau sama siapaa aku sedang berhadapan. Entah itu namanya ataupun orangnya.

"Lo dari mana aja??" tanya salah satu dari mereka.

"Cari angin dulu gue ke Mall, eh tiba-tiba ada cewek songong ini nabrak gue," ucap lelaki yang tadi menabrakku.

"Astaga Ray, terus kok cewek ini lo bawa kesini?" tanya temannya.

"Gue masih ada urusan sama dia, ngga senang gue ditabrak gitu aja," ucapnya yang ternyata bernama Ray.

"Hahaha, kayak anak-anak banget lo Ray"

"Wei, teruss gue mau diapain disini?" ucapku yang tidak tau dimanakah aku berada sekarang.

"Ray, sudahlah, udah dia itu lucu. Masih mau lo cari masalah," ucap temannya.

"Lucu dari mananya, dia tuh kayak BADAK," ucap Ray menekan kata BADAKnya.

"Lo, tuh yang kayak lutung," ucapku ngga mau kalah.

"Udah, udah, ingat Ray, lo itu bintang Papan Atas, Lo itu artis, Lo mau ketenaran lo turun cuma gara-gara lo berantem sama cewek terus, jambak-jambakaan dan masuk pengadilan kayak Jupe dan Depe??" ucap Temannya itu yang menurutku bisa membuat pikirannya terbuka.

" Ya udah deh. Demi lah. Thanks ya ndo, lo udah bukain pikiran gue," ucap Ray tersadar.

"Nah gitu dong," ucap temannya.

Yah mereka malah ngomong-ngomong sendiri. Gue malah dikacangin, dinyamukin, wei, lihat disini ada orang. Dasar.

"Oh, " ucap temannya kepada si Ray itu.

"Oh iya, lo siapa sebenarnya?? " tanyaku

"Lo ngga kenal kami?? Ngga ada TV ya dirumah lo??" ucap Ray itu. Songong banget sih jadi orang.

"Ray, sudah. Okay, sorry dengan apa yang dibuat Ray. Memang gitu sifatnya awal-awal. Kalau udah kenal baik kok dia. Nama gue Ando, dia Ray, kami adalah group band yang lagi booming, tau ngga??" ucap Ando.

"Ya ngga la, orang gue dah nanya, lo malah nanya balek." Aku semakin kesel dengan mereka berdua.

Ngga biasa sikapku begini. Udah badmood malah ditambah lagi.

"Woles buk bro. Nama band kami The Klievs. Sebenarnya kami itu berempat, " ucap Ando.

Krekkkkk

Ada yang membuka pintu. Masuklah dua lelaki lainnya. Aha!(gaya-gaya org yang dapet ide) Jangan- jangan itu orangnya dua personil lainnya.

"Pas banget. Ini dia dua personil lainnya. Dia Haln dan disebelahnya yang paling digemari oleh orang orang adalah Zoey," ucap Ando. Ya dugaan gue benar. Mereka merupakan dua personil lainnya.

"Lo, yang gue tabrak tadi pagi bukaan, yang sampai Ipodnya rusak?" ucap Zoey.

"Oh, ternyata lo yang tadi pagi ya?" ucapku.

" Zo, lo ditabrak dia juga ya?? " tanya Ray.

"Iya, tadi pagi pas disekolah. Kenapa lo juga?"

"Iya tadi pas gue di Mall. Berarti memang benar lo itu kalau jalan banyak menghayalnya. Hati-hati lo kesambet." Ray mengejekku.

"Ihhhhh. Lo Itu cari masalah jangan disini dong, gue tadinya ke Mall baut, eh maksudnya buat refresing. Sekarang lo malah buat masalah lagi sama gue," ucapku kesel.

"Udah deh, kalian ini dari tadi." Ando kesel melihat tingkah kami yang seperti anak-anak.

"Okay, gimana kalau dia dengar kita nyanyi. Terus kami denger kamu nyanyi, untuk merefresh otak kamu," ucap Haln.

"Boleh, biar tercengang dia," ucap Ray.

"Boleh, siapa takut, kalau suara gue lebih bagus, mau apa lo, "ucapku.

Okelah Bandnya Ray menyanyikan Lagu kematian, eh maksudnya Lagu Sementara Sendiri dari Geisha.

"Terpaksa aku sendiri
Sementara saja kini
Bersabar kan datang hari
Meskipun ku lelah

Aku takut kamu tak mengerti
Caraku sampaikan rasa ini

Ajarkan aku tuk bisa dapat ungkapkan rasa
Agar kamu kan percaya begitu ku butuh cinta

Kembali lagi terulang
Tergores hatiku ini
Setelah lama menyimpan rasa ini
Terlalu dalam, terlalu dalam

Ajarkan aku tuk bisa dapat ungkapkan rasa
Agar kamu kan percaya begitu ku butuh cinta
Ajarkan aku tuk bisa dapat merangkai kata
Agar kamu kan dengarkan bibirku katakan cinta sekarang

Aku takut kamu tak mengerti caraku sampaikan rasa ini
Kamu tak mengerti

Agar kau percaya
Aku butuh cinta
Merangkai kata
Bibirku katakan cinta sekarang

Ku benci sendiri, ku benci sendiri, takut gagal terus begini

---------------------------------------------------------

Dalam banar lagunyo (sok bahasa padang authornya nih, padahal dia orang Jowo).
Gimanakah kelanjutannya.
Apakah yang akan dikomentarkan Firyal tentang suara mereka??
Lagu apa yang akan dinyanyikan Firyal??
Dan apa yang akan dikatakan Ray tentang suara Firyal??
Marilah kita lihat di Chapter Selanjutnya.
Ditunggu comment nya ya dan Vote-tan juga ...

TERIMA KASIH UDAH BACA

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang