REVIEI
Siang ini Ali mengunjungi Prilly di toko buku, seperti biasanya ia akan mengajak Prilly makan siang bersama.
Setelah acara lamaran seminggu yang lalu, hubungan Ali semakin intens dan jangan lupakan sikap protektif dan posesifnya mulai tumbuh dan makin menjadi kala ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Prilly sering di goda oleh pelanggan remaja laki-laki yang berkunjung ke toko buku tempat Prilly bekerja.
Bahkan ada yang terang-terangan meminta alamat rumahnya, dan membuat Ali berkeinginan untuk membakar toko buku tersebut. Bagaimana tidak, jika anak pemilik toko itu juga menyukai Prilly. Untung saja ada Ifyy yang selalu menjaga Prilly dari godaan pria lain. Jika tidak, maka Ali bukan lagi kebakaran jenggot, tapi kebakaran bulu matanya juga. Untung saja ada Ifyy yang bertugas sebagai banteng jika ada laki-laki lain yang mengganggu Prilly.
"Hei," sapa Ali ketika sudah sampai di hadapan Prilly.
Prilly tersenyum lebar menyambut kedatangan Ali.
"Ali mau makan siang ya?" tanya Prillly dengan senyum yang tak luput dari bibirnya.
"Iya sayang," balas Ali dengan mengelus pucuk kepala Prilly dan mencium keningnya.
"Yah, tapi aku enggak bawa bekal buat makan siang, karena tadi aku sama Ifyy dan Milla kesiangan," jelas Prilly dengan ekspressi bersalahnya.
"Ya sudah kita makan siang di luar saja, entar ajak Milla sama Ifyy juga ya."
"Beneran enggak apa-apa, Li?" tanya Prilly antusias. Ekspressinya sudah berubah menjadi cerah kembali. Dan Ali bersumpah ia tak akan pernah mau melihat ekspressi menyedihkan prilly.
♥♥♥♥♥♥♥♥
Mereka telah sampai di restoran khas makanan indonesia. Semua menu ada di sini mulai dari nasi padang sampai nasi singkong juga ada di sini.
Setelah mereka memesan makanan, mereka pun bercerita apa saja sembari sesekali tertawa bahagia, mereka menceritakan tentang waktu SMA Dulu.
"Sorry, gue telat," ucap Kelvin yang baru tiba.
"Iya enggak apa-apa Kak." Prilly menjawab dengan senyum manisnya. Ali yang melihat kontan saja melotot ke arah Prilly karena ia tak suka Prilly tersenyum manis pada orang lain, senyum Prilly hanya untuknya, titik.
"Sayang, ingat jangan kasih senyum kamu ke cowok lain. Cukup aku saja," tegur Ali posesif. Tangan kanannya melingkar di pundak prilly membuat perhatian Kelvin yang baru tiba menatap aneh pada sosok sahabat sekaligus atasannya ini.
"Enggak enak lo Li, sama sahabat sendiri aja lo enggak percaya," gerutut Kelvin sebal dengan sikap Ali yang makin hari makin menjadi.
"Ya kan gue cuma berjaga kalau-kalau lo naksir sama Prilly," balas Ali cuek. Kelvin kontan saja melotot tak terima mendengar penuturan ali yang kelewat cuek itu, sementara Milla dan Ifyy terkikik geli melihat perdebatan mereka serta Prilly yang melongo tak mengerti arah pembicaraan mereka.
"Wah parah loe, Li," balas Kelvin jengkel.
"Eh tadi sebelum gue dateng kalian ngomongin apaan? kayaknya seru banget gitu," tanya Kelvin mengalihkan pembicaraan. Jika ia membahas soal Prilly dengan Ali lama-lama maka Kelvin akan segera melaksanakan keinginannya untuk menyumpal mulut Ali menggunakan cabe rawit.
"Kita lagi nyeritain tentang kejadian lucu waktu kita masih masa-masa SMA dulu," jawab Milla kalem.
"Cerita apa?" tanya Kelvin mulai tertarik.
"Jadi waktu itu ...." Milla memulai cerita mereka dengan di tamhah oleh Ifyy dan Milla.
Siang ini Milla, Ifyy dan Prilly sedang berkumpul bersama di kontrakkan karena mereka baru saja menyelesaikan tugas kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanfictionDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...