"APA!!!???"
Semua yang di dalam ruangan tersebut tampak menoleh ke asal suara, suara teriakan yang berasal dari mulut Ifyy,
"Ifyy, loe perasaan suka banget buat masalah dehh, lagian yaa emang loe ngerti apa yang di omongin sama Tuan Gill,?" semprot Milla tak tanggung-tanggung, masalah nya Ifyy tadi teriak di dekat nya, yang kebetulan lagi ia duduk tepat di sebelah Ifyy, na'as nya lagi jika Milla harus menebalkan muka nya di depan umum jika Ifyy sudah berulah seperti sekarang, saat beberapa pelayan menatap mereka dan Pelototan mengerikan dari Ali lah yang membuat Ifyy bungkam sejenak. Kalau Ifyy jangan di tanya lagi, muka nya sudah setebal tembok china, dan ia sudah tidak punya rasa malu lagi,
Ifyy nyengir, dan dengan polos nya dia menggeleng, dia memang tidak mengerti apa yang di bicara kan oleh Prilly, Ali dan Gill, dan tadi Ifyy asal teriak saja,
Rio dan Kelvin menghela nafas lelah,
"Emang apaan sih yang mereka omongin,?!" tanya Ifyy penasaran, inilah sulit nya jika ia tidak mengerti bahasa inggris, dia harus belajar bahasa inggris, bisa celaka dia jika diri nya tinggal di negeri orang tapi tidak mengerti bahasa Negeri itu sendiri, dan parah nya lagi jika seseorang pelayan atau siapapun itu mengumpat dan membicarakan nya di belakang atau secara terang-terangan menggunakan bahasa inggris, Ifyy pasti terlihat sangat bodoh di depan orang itu,
Ya jika diri nya di bicarakan dengan memuji Ifyy, jika mereka mengatakan Ifyy sangat jelek rupa dan sifat, terus Ifyy senyum-senyum sendiri karena berfikir jika mereka memuji Ifyy, Ifyy tidak akan membiarkan hal buruk itu terjadi,
"Jadi CEO," balas Kelvin, Ali memang tidak cocok jika harus berkerja sebagai bawahan, dia lebih cocok jika dia menjadi bos nya
"Wahhh, Kalo Ali jadi CEO, gue minta di beliin kamera ahhh, kamera punya gue kan udah kelelep di api," mata Ifyy berbinar mendengar Ali akan menjadi CEO,
Mereka tidak lagi menanggapi ucapan Ifyy yamg pasti nya akan menguras emosi.
"Kenapa harus saya ?" tanya Ali bingung, sedangkan masih ada Prilly pewaris sah nya,
"Karena memang anda yang di pilih oleh Nona Prilly, dan anda juga suami Nona Prilly, Tuan." jelas Gill
"Iya Papsya, Mamsya kan gak mungkin bisa ngurus perusahaan, Anak-anak kita dan juga Papsya, mau yaa Papsya, ambil alih posisi CEO nya, nanti Mamsya bantu-bantu juga lahh," ujar Prilly membujuk Ali agar ia mau menjadi CEO di perusahaan nya.
Ali mengangguk setuju, ia tidak akan tega membuat istri nya kelelahan selain mengurus perusahaan dan mengurus ketiga anak mereka, serta Ali juga harus di urus.
"Aku setuju," jawab Ali mantap, mereka tersenyum mendengar jawaban Ali, Gill juga senang,
"Lalu Tuan Kelvin dan Tuan Rio akan saya carikan posisi yang pas untuk mereka," gumam Gill tersenyum tulus pada mereka,
"Tidak perlu paman, nanti kami akan mencari perkerjaan lain saja, kami tidak memiliki ijazah, ijazah sekolah kami terbakar bersamaan dengan rumah yang kami tempati, Tuan,," ujar Kelvin mengingat ijazah sekolah yang ikut terbakar di rumah Rio,
"Nggak masalah kok Vin, tanpa ijazah kalian bisa berkerja, kan aku yang punya perusahaan nya," timpal Prilly santai.
"Tapi Prill,,,,"
"Terus Ifyy dan Milla bisa ngelanjutin kuliah disini, dan soal ijazah nya kita bisa membuat yang baru, Paman, tolong urus semua nya yaa," ujar Prilly memotong pembicaraan nya dengan Kelvin, ia harus bisa membuat para sahabat nya sukses, dan menunjukan pada orang-orang yang sudah membuat mereka menderita, jika mereka bisa sukses, dan akan kembali membuat pelajaran dengan orang-orang itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanfictionDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...