CHAP 23. REVISI

43.8K 2K 6
                                    

" Apa yang loe tanem itu yang loe tuai" balas Ifyy enteng

"Maksud lo apa Fyy?" tanya Kelvin penasaran. Pasalnya dia sedikit tidak mengerti maksud ucapan Ifyy.

"Pak kelvin perempuan itu menyiram saya pakai air hampir satu ember. Sampe saya jadi basah kuyub begini," adu Lena pada Kelvin.

Sementara yang lain menatap Ifyy dengan berbagai tatapan. Ifyy tetap santai seolah-olah apa yang di ucap kan Lena adalah penjelasan pelajaran tentang cara membaca yang benar, memuakkan.

"Sudah ngasih pembelaan terhadap diri lo?" tanya Ifyy dengan senyum sinis yang hanya di tunjukkan untuk musuhnya saja.

Prilly sendiri masih dalam dekapan Ali, dia menggigil kedinginan tidak sanggup menahan dingin dan Ali yang terus memeluk Prilly dengan erat menyalurkan kehangatan tubuhnya untuk menghangatkan istri tercinta.

"Gue kasih penjelasan sedikit ya," deham Ifyy. "Tadi pas gue masuk ke toilet lo tahu enggak Li apa yang gue Liat? gue liat Prilly di siram sama itu ondel-ondel pakai air segayung. Nah pas gue tanya apa maksudnya nyiram Prilly pakai air apa coba jawabannya?" Ifyy menggantung ucapannya. Dia menatap satu persatu orang yang sedang menatap ke arahnya penasaran. Tatapan Ifyy beralih pada Ali yang mengeras rahangnya dengan tatapan tajam yang membara oleh api kemarahan.

"Dia mau ngebangunin Prilly dari mimpi indahnya yang berharap Lo Li, cinta sama Prilly. Katanya yang lebih pantas buat lo cuma dia seorang, sedangkan Prilly enggak level sama lo dan gak akan bisa bersaing sama dia!" tunjuk Ifyy pada Lena yang sudah pucat di tempatnya karena tatapan Ali semakin menajam.

"Jadi, Karena gue baik banget hatinya, ya udah gue mandiin saja dia pake air satu ember biar bisa ngebersihin pikiran kotornya," lanjut Ifyy santai

"Sudah Li enggak apa-apa ayo kita pulang ya Sayang," bujuk Prilly pada Ali.

Prilly tidak mau kemarahan Ali meledak di sini dan mengakibatkan citra Ali menurun di depan karyawan kantornya.

"Ayo Ali kita pulang," rengek Prilly saat Ali bergeming di tempat. Tatapan Ali kini melembut, ia menganggukan kepalanya tersenyum tulus pada sang istri.

"Kamu keterlaluan Lena," ucap Ali sedingin es.

Ali melangkah pergi dengan Prilly yang masih di dalam dekapan meninggal kan puluhan pasang mata yang menatap Ali terkejut karena perlakuan bos mereka pada Prilly begitu tulus, lembut dan perhatian. Selama ini Ali tidak pernah dekat dengan perempuan tapi, ini mereka melihat dengan jelas Ali begitu perhatian pada perempuan.

"Lulusan sarjana tapi kelakuannya kayak manusia yang tinggal di hutan. Enggak sekalian aja lo pindah ke ragunan biar bergabung sama sodara lo di sana," cibir Ifyy lalu melangkah pergi di ikuti Kelvin dari belakang.


Setelah menggantikan pakaian Prilly, Ali langsung berbaring dan memeluk Prilly erat. Ali menyerukan kepalanya di leher Prilly menghirup aroma parfum bayi bercampur stroberry di leher dan rambut Prilly

"Maaf," ucap Ali tiba-tiba.

Prilly mengerutkan dahi menatap ke samping dengan wajah Ali yang masih bertengger di pundaknya.

"Maaf untuk apa Li? Kamu kan enggak salah apa-apa."

"Maafin aku tadi lalai jagain kamu. Seharusnya aku enggak biarin kamu ke toilet sendiri, gara-gara aku kamu jadi kedinginan kayak tadi," lirih Ali penuh penyesalan karena tidak menjaga Prilly dengan baik.

"Ihh Ali, bukan salah kamu kok. Lagian tadi itu aku juga sudah di selamatin Ifyy si malaikat yang punya pikiran iblis," kekeh Prilly.

" Si malaikat berpikir iblis?"

My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang