EKHhhhmm
Deheman seseorang menghentikan perdebatan kecil antara Ifyy dan Kelvin. Mereka menoleh ke asal suara dan terlihatlah sang Radja dan Ratu semalam bergandengan tangan menghampiri Ifyy, Kelvin dan Mila."Woah kalian ngumpul di sini rupanya," ujar Prilly senang.
"Iya dong Prill, kita ngumpul di sini. Yakali kita mau ngumpul di kuburan," sambar Ifyy frontal dengan gaya tengilnya. Meski Ifyy sudah di dandan feminim tapi mulut cablaknya tidak berubah.
"Woah Ifyy cantik ya," timpal Prilly melihat Ifyy dengan mata yang berbinar cerah menatap Ifyy dari atas hingga bawah dan berdecak kagum. Sementara Ifyy yang di puji hanya tersipu malu, malu-malu harimau.
"Cih bisa pipis di celana dia kalau di puji dikit," cibir kelvin pelan. Namun, suaranya masih terdengar oleh yang lain.
Sementara Ifyy yang mendengar hal tersebut melotot horor ke arah Kelvin.
"Vin kalau lo enggak mau ngakuin gue cantik secara terang-terangan bilang dong, gue tahu gue cantik pake banget malah tapi please deh jangan muji gue secara diam2," balas Ifyy sewot.
"Duh emang siapa yang bilang lo cantik sih?" rutuk Kelvin kesal.
"Kan lo yang-." perkataan Ifyy terputus saat matanya tak sengaja menatap mata tajam ali membuat Ifyy cengengesan tak jelas.
"Sdah debatnya? kalau sudah gue mau ngomong sama kalian," ucap Ali dingin dengan wajah datar.
"Yaelah mau ngomong saja masih pakek muka aspal gitu. Sudah kayak orang mau nagih utang aja," dumel Ifyy pelan.
"Hust ... diem napa Fyy itu mulut nyerocos saja. Dengerin dulu tuh orang mau ngomong," bisik Milla dengan suara pelan.
"Loh enggak kok Fyy, Ali enggak nagih utang. Memangnya kalian punya hutang sama Ali?" ucap Prilly polos dan menatap mereka satu persatu.
Helaan napas mereka terdengar serentak mendengar ucapan Prilly
"Kirain sudah nikah otaknya gak lemot lagi, eh tapi masih saja enggak berubah. Pengin banget otak Prilly gue tuker sama otak kucing biar dia pinter. Pinter nyuri ikan maksudnya," batin Ifyy memutar bola matanya malas."Enggak gitu juga sayang," balas Ali gemas. Tangan kanannya menyelipkan anak rambut Prilly ke telinga, sementara Prilly hanya tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya.
"Memang lo mau ngomong apa Li?" tanya Kelvin penasaran.
"Besok kan awal bulan Ramadhan, gue mau kalian sahur bareng gue dan kalian tinggal bareng di rumah ini sampe kalian nikah nanti. Lagian di sini banyak kamar kalian bisa pilih saja."
"Serius?!" pekik Milla, Ifyy dan Kelvin bersamaan.
"Enggak salah Li? entar kita ngerepotin kalian berdua lagi," ujar Kelvin tak yakin.
Ali memang berencana untuk mengajak Milla, Kelvin dan Iffy untuk tinggal bersama di rumahnya karena Ali tak mau istrinya harus kesepian jika dia sedang berkerja.
Ali juga tidak tega melihat istri tercintanya bersedih karena tidak tinggal bersama sahabatnya. Sementara itu Prilly tersenyum senang karna ia akan tetap hidup bersama para sahabat dan suami tercintanya.
"Kalau gue sih ikut Mila saja. Karena gue dan Milla kayak ibaratkan bra dan celana dalam, kalau pake bra enggak pake Cd mana enak kan," ucap Ifyy frontal.
"Auh ... lo apaan sih Mill sakit tahu kepala gue nih," ringis Ifyy sebal. Dia baru saja mendadapatkan jitakan sayang dari Milla.
"Lagian lo sih pake perumpamaan yang enggak elit banget," balas Milla gemes pada sahabatnya yang suka asal ceplos tanpa pikir panjang.
"loe jadi cewek enggak ada jaim-jaimnya," lanjut Kelvin membuat Ifyy merenggut kesal akibat ulah Milla yang menjitak kepala cantiknya dan Kelvin sebagai provokator.
"Kan gue bilang perumpamaan saja," bela Iffy tak mau di persalahkan.
"Iya enggak gitu juga kali fyy," ujar Prilly yang membuat keempat pasang mata menatap prilly penasaran.
"Memang loe ngerti maksud ucapan Iffy, Prill?" tanya Kelvin pada Prilly.
Prilly mengangguk dan tersenyum polos pada mereka, "iya, Ifyy dulu kan pernah lihat Bu Maret yang ngajar fisika dulu pake bra tapi gak pake CD. Tapi kan Fyy enggak baik tahu ngomongin orang. Apalagi dia guru kita, ya walau dia judes sih," tutur Prilly sambil mangut-mangut. Sedangkan yang lain hanya menghela napas secara bersamaan.Mereka pikir Prilly mengerti ucapan Ifyy tapi ternyata diluar dugaan mereka.
Lain yang di bahas lain yang di jawab, huft ...
"Ya sudah lah gue mau tinggal sama lo Li. Lagian gue juga enggak mau pisah sama lo," ucap Kelvin terkekeh geli.
"Gue masih normal," balas Ali tajam.Milla juga mengangguk setuju untuk tinggal bersama Prilly dan Ali. itung-itung irit duit, kan lumayan uang sewa kontrak bisa di tabung untuk keperluan masa depan, pikir Milla logis.
"Ya sudah kalau gitu, kita mau ke kamar dulu. Istri gue pasti capek, ayo Sayang," pamit Ali.
Ali dan Prilly pergi dari hadapan mereka tapi baru beberapa langkah Prilly memutar tubuhnya dan menghadap ke arah Milla dan lainnya.
"Oh iya lupa," ucap Prilly membuat mereka semua mengerutkan kening bingung menatap prilly.
"Ifyy kan sudah cantik, sekalian ya cuci piring di dapur biar tambah cantik," ujar Prilly santai. Kemudian keduanya melangkah pergi meninggalkan tiga orang yang masih sibuk mencerna ucapan Prilly.
5 detik kemudian barulah mereka mengerti. Dan terdengar pekikkan ifyy
"Sinting loe,Prilly di kira gue tukang cuci piring apa?!" pekik Ifyy kesal. Sementara Milla dan Kelvin tertawa melihat si Ratu cablak di kerjain oleh miss lemot.
"Hihi, Ifyy lucu ya Li, aku kerjain tadi." setelah selesai mandi Prilly menghampiri Ali yang juga baru selesai mandi di kama lain. Prilly terus tertawa mengingat wajah marah Ifyy saat ia kerjai tadi.
"Kamu kenapa Sayang seneng banget kayaknya ngerjain Ifyy gitu?" tanya Ali."Habis Ifyy kan mukanya lucu kalau lagi cemberut gitu," balas prilly.
"Jail banget sih sayangnya aku ini," ucap Ali yang kini sudah duduk di pinggir tempat tidur kemudian menarik tangan Prilly agar istrinya duduk di pangkuannya.
Prilly yang diperlakukan begitu hanya Menunduk malu karena jaraknya dan Ali begitu dekat.
"Habis Ifyy juga jail sih."
Ali yang gemas melihat Prilly malu-malu kelinci mengangkat dagu Prilly dan menatap tepat di manik matanya dengan lembut. Ali mencium bibir tipis Prilly perlahan dengan mata yang tetap terbuka begitu juga prilly yang mendapat ciuman tiba-tiba terdiam kaku. Mereka masih saling menempelkan bibir masing-masing dan menatap penuh cinta."Boleh aku minta hak aku malam ini?" tanya Ali lembut yang di angguki Prilly. Dia mengerti apa yamg Ali minta karena ia sudah di ajari Milla apa yang harus di lakukan pengantin baru di malam pertama. Karena Prilly sangat tabu akan hal tersebut dan Milla dengan dewasanya menjelaskan yang ia tahu dari para tetangga kontrakan yang mau berbagi ilmu dengannya.
Dan malam pertama pun dilalui Prilly serta Ali dengan penuh cinta dan erangan kenikmatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanficDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...