Hari ini tepat pukul 10:00 Prilly bersama Ali dan Kelvin serta Gill telah tiba di kantor perusahaan Vantigo, dengan Lambang Huruf 'V' di bagian depan gedung yang berarti Vantigo.gedung berlantai 36 tersebut di dirikan oleh Samuel arakh Vantigo, kakek kandung Prilly yang sudah meninggal dunia,
Ibu kandung Prilly meninggal saat melahirkan Prilly dan ayah nya meninggal akibat kecelakaan pada saat Prilly berusia 10 tahun dan dirawat oleh Gill hingga ia berusia 13 tahun dan menetap di indonesia dimana tempat kelahiran sang bunda,/
Ia pergi ke indonesia bertujuan ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari harta peninggalan kakek dan ayah nya, ia juga ingin merasakan hidup susah tidak mempunyai uang di saat ingin membeli makanan maka dari itu Prilly harus rela berkerja, dan mempunyai sahabat yang tidak melihat uang yang ia punya, dua sahabat itu justru saling membantu dikala dia kesusahan, Prilly juga harus menemani Ifyy yang terkadang ingin meminta togel untuk di pasang jika menang Ifyy bisa membayar uang SPP. Dan melihat mahluk lain di saat di kuburan itu juga merupakan uji mental untuk diri nya dan Milla agar tidak takut lagi dalam menjalani hari yang berat dan bertemu manusia yang sifat dan sikap nya lebih buruk dari pada mahluk ghaib di kuburan.
Hal itulah yang membuat Prilly tegar dan kuat,dia tidak ingin bergantung pada harta peninggalan orang tua nya, makanya Prilly bisa melewati itu semua, dan sudah saat nya dia kembali ke tempat dimana dia berasal, dan memulai hidup yang lebih indah bersama dengan orang-orang yang ia cintai.Saat mereka berjalan di lobi perusahaan beberapa karyawan yang melihat Gill menunduk hormat dan menatap Prilly, Ali dan Kelvin dengan penasaran.
Prilly hanya mengenakan gaun panjang berwarna biru hingga batas kaki, Ali mengenakan Jas hitam dengan kemeja serta dasi hitam khas orang perkerja kantoran, dan Kelvin mengenakan kemeja putih serta di padukan dengan rompi hitam.
Langkah mereka tiba-tiba terhenti saat melihat kerumunan orang-orang di pertengahan lobi dan suara seseorang yang menjerit dengan bentakan nya, serta suara seseorang yang menangis memohon maaf, mereka menghampiri kerumunan orang-orang itu hingga membuat kerumunan itu membelah menjadi dua bagian,
Prilly cukup terkejut saat melihat pemandangan miris di hadapan nya, pemandangan yang membuat batin Prilly terluka, disana terlihat seorang kakek berusia 60 tahun sedang bersujud di kaki seorang wanita sambil menangis memohon maaf agar tidak di pecat,
"Ampuni saya nona, jangan pecat saya, jika saya di pecat bagaimana dengan cucu-cucu saya dirumah, mereka tidak mempunyai orang tua lagi nona, saya mohon jangan pecat saya," ujar kakek tua itu memohon agar tidak di pecat, ia menyatukan dua tangan nya di dada memohon dengan sungguh-sungguh dan menangis terisak tidak bisa membayangkan jika melihat cucu-cucu nya yang masih kecil-kecil kelaparan,
Wanita tersebut bukan nya bersimpati dan memaafkan kakek tersebut, ia justru mendorong kakek tersebut dengan kaki nya hingga membuat sang kakek jatuh terjerembap di lantai dengan posisi terlentang,
"Kau fikir dengan meminta maaf begitu aku akan memaafkan mu, begitu?? Permintaan maaf mu tidak akan bisa menghilangkan ingatan orang-orang disini yang melihat aku terpeleset tadi akibat ulah bidoh mu yang mengepel tidak mengeringkan air bekas pell mu itu kakek tua bodoh," bentak wanita itu yang bernama Anna,
"Sekarang kau ku pecat,'' tegas wanita itu dengan angkuh nya, melirik sinis pada Kakek tersebut sembari melipat ke dua tangan nya.
Prilly yang melihat hal itu kontan saja membuat nya geram, siapa gadis ini hingga berani sekali memecat karyawan nya dan melakukan hal yang semena-mena pada seseorang yang jauh lebih tua dari nya.
Prilly menghampiri Anna dengan emosi
Plakk-plakk
Tamparan di pipi kiri dan kanan Prilly layangkan ke arah Anna dengan kuat sehingga pipi Anna memerah dan ada cap tangan Prilly disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanfictionDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...