CHAP 24 REVISI

42.4K 1.8K 3
                                    


" Besok kita lebaran hore ... besok kita lebaran hore ... " Prilly bernyanyi dengan semangat. Dia senang karena besok seluruh umat islam sudah merayakan hari Raya idul fitri dan Prilly sudah sangat tidak sabar menantikannya.

"Seneng banget lo Prill karena mau lebaran," sindir Ifyy yang tiba-tiba sudah duduk di ruang tamu di samping Prilly yang sedang bersenandung dengan riang.

"Iya dong Fyy, harus seneng masa mau lebaran saja harus sedih-sedihan," gerutu Prilly sambil memanyunkan bibirnya. Sementara Ifyy terkekeh mendengar jawaban Prilly yang terdengar merajuk di telinganya.

"Besok rencananya mau kemana?" tanya Ifyy mengalihkan topik pembicaraan.

"Enggak tahu. Gimana kalau kita berkunjung ke rumah ibu tiri kamu?" tanya Prilly dengan senyum lebar di wajahnya.

Sementara Ifyy yang mendengar kata ibu tiri bergidik ngeri, gadis itu mengetuk kepalanya dengan jari 7 kali lalu mengusap-usap bokongnya sebanyak7 kali juga.

"Amit-amit Prill gue mau kesana, jangan sampe deh, bisa-bisa gue kena rabies lagi kalau gue berada satu meter dari dia," ucap Ifyy misuh-misuh.
Prilly mengangguk mengerti jika Ifyy memang bermusuhan dengan Ibu tirinya.

"Terus kita ke mana dong?" tanya Prilly bingung

"Ke tempat saudaranya Milla terlalu jauh, belum tentu juga Milla inget tempat tinggal saudaranya." Ifyy juga bingung mau ke mana lebaran besok padahal ia ingin jalan-jalan.

"Ke tempat mama aku dulu tinggal aja, gimana mau?" tanya Ali tiba-tiba yang entah dari mana asalnya tiba-tiba ikut nyeletuk.

"Iya Li, aku setuju. Tapi, kita harus nyekar ke makam mama kamu dulu ya," ajak Prilly. Dia ingin mengenal kan diri pada mama Ali yang sudah almarhumah.

Ali tersenyum dan menanggukkan kepalanya, ia juga sudah lama tidak menjenguk Ibu tercintanya.
Ali mencium puncuk rambut Prilly dan membenamkan kepalanya di sana, Ali begitu menyukai harum bau rambut Prilly dan istrinya hanya membelai lengan Ali dengan lembut.

"Ehem! Sudah mesraannya? gue berasa keong di sini," cibir Ifyy. Matanya sudah sakit melihat kemesraan Ali dan Prilly, bukan Iri tapi dongkol saja di mana mereka berada selalu saja mesraan tidak lihat tempat.

"Makanya cari pacar biar enggak jomblo dan enggak dongkol liat Ali sama Prilly mesraan," Sahut Kelvin yang baru datang dengan Milla yang mengekorinya dari belakang. Kelvin dengan santainya menoyor kepala Ifyy membuat gadis itu merungut sebal pada sikap bar-bar Kelvin.

"Cih kayak lo yang sudah punya pacar aja," cibir Ifyy tak terima.

"Walau gue enggak punya, tapi gue sudah mastiin dan buat kesepakatan untuk nikah tahun depan sama doi," balas Kelvin bangga dengan senyum lebarnya.

"Oh lo yakin dia mau sama lo?"

"Yakin!" jawab Kelvi pasti. "Eh besok rencananya kita mau ke mana?" tanya Kelvin mengalihkan topik pembicaraan. Dia juga sangat penasaran ke mana lebaran besok mereka berkunjung pasalnya setiap tahun lebaran Ali dan Kelvin selalu berkunjung ke panti tempat Kelvin dulu di besarkan, tidak tahu sekarang apa masih ke sana atau tidak.

"Ke tempat kampung halaman mama di besar kan dulu. Gue sudah lama enggak kesana," ujar Ali yang masih pada posisinya tadi, menghirup aroma harum dari rambut Prilly.

"Memang di mana Li tempat nyokap lo dulu di besar kan?" tanya Milla yang sedari tadi diam akhirnya buka suara

"Di Bandung."

Sementara yang lain ber-oh ria, mereka akan berlibur ke bandung di mana rumah almarhum Kakek dan Nenek serta tempat tinggal mama Ali waktu masih belum menikah berada.

My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang