Pagi ini di Mansion tempat Prilly dan sahabat nya di hebohkan dengan suara gaduh yang berasal dari meja makan,
Suara Ifyy yang meringis sakit karena sudah waktunya untuk melahirkan dan Suara panik Prilly yang takut jika Ifyy berdarah,
"Maid Dro, Tolong katakan pada supir untuk menyiapkan mobil segera, " perintah Ali dengan nada tenang nya memerintahkan salah satu pelayan untuk menyiapkan Mobil yang akan membwa Ifyy kerumah sakit
Rio langsung membopong Ifyy menuju Rumah Sakit dan sebelumnya Ia menitipkan Reo Anak nya pada Milla terlebih dahulu, karena Prilly dan Ali yang akan menemaninya kerumah sakit.
Dan disinilah Rio dan Ifyy berada, mereka tengah menunggu Dokter kandungan yang belum juga tiba.
"Fyy, kau harus kuat yaa untuk melahirkan Anak ke dua kita, " ujar Rio menyemangati Ifyy yang meringis kesakitan..
"Ho'ohh Yo, tapi seperti nya aku sudah tidak kuat lagi, " gumam Ifyy di tengah kesakitan nya.
"Kau harus kuat, kau harus selamat, kau dan bayi kita harus selamat, ingat kau masih ada aku dan Reo yang harus kau urus, "guman Rio lirih, Ia sekarang takut akan terjadi sesuatu yang tak di inginkan terjadi pada Istri serta Bayi yang ada di dalam kandungan Ifyy.
Apalagi melihat wajah Ifyy yang sendu membuat perasaan Rio semakin kalut,
"Aku tidak tahu Yo, aku hanya minta jika, sesuatu terjadi pada ku, kau harus urus Anak-anak kita yaa, " lirih Ifyy membuat Rio menggeleng kepala nya kuat-kuat, Ia tak ingin kehilangan Istrinya ini meskipun Istrinya selalu saja membuat ulah yang membuat orang-orang di sekitar mengelus dada karena tingkah nya yang sulit di tebak. Tapi Rio sangat mencintai nya, mencintai Ifyy dengan segala tingkah unik Ifyy, jadi jika Ifyy meninggalkan nya Rio tak bisa menjamin kehidupan apa yang akan di jalani nya kelak ,
Air mata Rio luruh sudah, melihat Istrinya yang terlihat tak memiliki semangat untuk tetap bertahan.
"Kau harus bertahan Fyy, aku janji jika kau selamat dan bisa bertahan, aku akan membiarkan mu melakukan apapun yang kau mau, kau bisa memasang togel jika kita sudah kembali ke Indonesia, kau juga bisa menggunakan peralatan ala dukun mu ,aku tidak akan melarang, aku berjanji, " janji Rio, Ia akan melakukan apapun untuk keselamatan Ifyy dan Bayi nya, bahkan Ia rela Istrinya melakukan apapun yang Ia mau, karena sejak hamil Anak kedua mereka, Rio melarang keras Ifyy menggunakan jubah hitam, bawang putih, jimat dan lain-lain, Ia juga melarang Ifyy saat pulang ke Indonesia nanti untuk berurusan dengan togel dan kuburan. Tapi larangan tersebut Ia cabut saja, karena Lebih baik Rio melihat tingkah aneh istrinya daripada melihat Ifyy meninggalkan nya untuk selama-lamanya.
Ifyy yang mendengar ucapan Rio kini mata nya berbinar dengan cerah, dengan cepat Ia bangkit dari posisi berbaring nya kemudian menatap Rio dengan senyum lebar nya
"Serius Yo, kau tidak melarang ku melakukan hal-hal itu lagi, aaaaahhhhh senang nya, " seru Ifyy kegirangan, wajah sendu dan sakitnya di ganti dengan wajah sumringah dan bahagia
Berbeda dengan ekspresi yang di tunjukkan oleh Rio, dalam hati Ia merutuki nasib sial nya, mengapa Ia bisa-bisa nya tertipu oleh wajah sendu iblis istrinya,
Rio menyadari jika Ifyy sedari tadi hanya akting saja,"Ahhhh, jadi kau menipuku ?? Ku kira kau akan segera menghadap sang pencipta, " lirih Rio dengan ekspresi kecewa yang di buat-buat, membuat Ifyy dengan refleks bangkit dari posisi duduk nya dan dengan cepat Ia telah berdiri di atas ranjang rumah sakit dengan berkacak pinggang sembari memelototi Rio yang kini kepala nya sudah mendongak keatas demi bisa menatap Ifyy yang menjulang tinggi di hadapan nya
"LOE NGEDOAIN GUE MATI HAHHHH???? TERUS LOE BISA NIKAH SAMA SEKRETARIS LAMA LOE YANG PAKE CELANA KOLOR IJO ITU KAN,???? TENENG AJA GUE ENGGAK AKAN MATI SEMUDAH ITU, " seru Ifyy dengan suara super kencang nya hingga bisa terdengar keluar kamar rawat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanfictionDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...