"Ngapain loe kesini ??" ujar suara itu,
Ifyy membalikan badan nya ke arah sumber suara tersebut, danDegggg
"Astarfirulllahh," gumam Ifyy terkejut melihat pemandangan yang ada di hadapan nya, seorang wanita dengan baju tidur yang acak-acakan dan rambut panjang yang acak-acakan juga, berbentuk gimbal berdiri di hadapan Ifyy dengan tangan terlipat di dada, dia adalah Donna saudara tiri Ifyy,
"Yaampun itu rambut apa bulu singa yaa," gumam Ifyy dengan suara pelan tapi telinga Donna masih bisa mendengar ucapan Ifyy dengan jelas,
"Apa kata loe tadi,?" bentak Donna marah sambil berkacak pinggang menatap Ifyy penuh permusuhan.
"Ehhh, enggak kok, gue cuma bilang rambut loe bagus banget, nggak botak lagi yaaa, nggak make wigg lagi, hehehe tapi masih bagusan kalo loe botak kok, suer," ujar Ifyy cengengesan, mengacungkan dua tangan nya berbentuk V guna meyakinkan Donna jika saat ini Ifyy sedang memuji Donna, padahal sebalik nya Ifyy tengah mengejek Donna,
Dona yang mendengar ucapan Ifyy bukan nya senang justru bertambah marah,
"Loe bahkan nggak lebih cantik dari gue," Donna mengacungkan jari telunjuk nya pada Ifyy yang kontan membuat Ifyy mundur selangkah ke belakang
"Santai dong, bau banget ihhh tangan loe, habis nyebokin Kebo yang baru buang air besar ya loe," sentak Ifyy sembari menutup hidung nya dengan tangan,
"Jorok banget,'' lanjut Ifyy
"Loe !!!!, Loe cari masalah sama gue hahhh,???? Terus ngapain loe masuk rumah gue, mau maling kan loe,??"
'Dihhh rumah dia dari mana, jelas-jelas nih rumah punya nyokap gue,' dumel Ifyy dalam hati, ya, rumah tersebut memang rumah ibu kandung Ifyy yang diwarisi dari kakek Ifyy untuk ibu nya
"Gue nggak nyari masalah kok , gue cuma bisa nya nyari pahala doang, nggak kayak loe yang suka nya nyari Dosa," cibir Ifyy. Ifyy melipat kedua tangan nya di dada dengan tubuh yang di senderkan ke daun pintu menatap menantang pada Donna yang kini amarah nya semakin menggelegar,
"Loe berani ngelaw,,,,,"
"Ada apa ini pagi-pagi udah ribut, kamu lagi ngapain disini,???" ujar sebuah suara memotong ucapan Donna yang ingin memaki Ifyy, .
Ifyy dan Donna kontan menoleh ke arah sumber suara, dan disana tak jauh dari tempat mereka berdiri, terdapat Mak ATihh yang kini berdiri memakai baju tidur juga, seperti nya Mak Atih juga baru bangun tidur, .
Ia menatap tajam pada Ifyy yang kini sudah menggenggam erat tali tas pundak yang ada di tubuh nya,"Ngapain kamu masuk rumah saya, mau maling yaah kamu, itu Tas juga punya saya kan, kamu mau maling dalam rumah saya iyaa??!!!" bentak mak Atihh menatap tajam pada Ifyy saat mata nya tak sengaja melirik Tas yang ada di pundak Ifyy, .
Sedangkan Ifyy membalas tatapan Atihh dengan pandangan tidak takut sama sekali.
"Enak ajaa, ini Tas saya tau, memang salah kalo saya mau ngambil barang saya di rumah saya sendiri," ketus Ifyy tak terima jika diri nya di tuduh maling di dalam rumah milik nya sendiri,
"Ini rumah saya, Hak saya, Kalo kamu ngambil nya dalam rumah saya berarti itu milik saya dong," ujar Atihh tak tahu malu mengakui rumah milik orang tua Ifyy sebagai rumah milik nya,
Atihh dan Donna menatap curiga pada isi Tas yang ada di pundak Ifyy,
"Alahh Bu, paling juga dia mau ngambil sesuatu yang penting di rumah ini," hasut Donna pada ibu nya, ia yakin jika Ifyy kerumah ini pasti karena ingin mengambil sesuatu di dalam rumah ini, jika tidak untuk apa Ifyy berani mengambil Resiko untuk memasuki kandang macan .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanfictionDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...