Hari ini Ali mendapat kabar yang mengejut kan, kabar buruk yang membuat tubuh Ali melemas seketika, kabar yang membuat Ali tidak dapat berfikir dengan jernih,
"Li, pabrik di daerah bogor kebakaran,dan semua nya habis nggak ada sisa," lapor Kelvin pada Ali yang kini tengah menekuni file yang ia periksa, Ali yang mendengar kabar tersebut kontan mendongak dan menatap kosong ke arah Kelvin.
"Dan saham melonjak turun, perusahaan kita di ambang bangkrut, kita mengalami kerugian ratusan juta Li,, belum lagi tuntutan karyawan pabrik meminta pertanggung jawaban dari perusahaan "
"Permisi pak, saya membawa kabar buruk, jika semua investor kita membatalkan kerja sama dengan perusahaan, dan demo besar-besaran terjadi di depan perusahaan kita menuntut uang pesangon yang harus ada karna mereka mendengar issue jika perusahaan ini akan bangkrut, serta kasus korupsi yang terjadi di perusahaan." jelas pak Robby pada Ali yang belum selesai dari keterkejutan nya dengan pabrik yang terbakar kini juga harus mendengarkan berita yang jauh lebih buruk lagi.
Prangggggg
Gelas kaca yang di pegang Prilly jatuh berhamburan saat mendengar berita di televisi yang menyiarkan tentang kebangkrutan perusahaan Parmous .
"Prill, loe nggak apa-apa,?" tanya Milla khawatir saat melihat wajah Prilly yang pucat,
"Ali ,Mill, aku khawatir sama Ali,Mill anter aku ke perusahaan Ali sekarang," seru Prilly panik memikirkan kondisi Ali yang saat ini pasti tertekan, Prillly sebagai istri yang baik ia akan selalu berada di samping Ali, menemani Ali dalam suka maupun duka.
"Yaudah kita berangkat sekarang yaa," Milla dan Prilly berjalan keluar dari rumah dan bertemu Ifyy yang baru saja ingin masuk ke rumah untuk melihat kondisi Prilly, Ifyy baru saja pulang dari mencari perkerjaan dan ia terkejut saat melihat perusahaan Ali masuk tv .
"Kalian mau ke tempat Ali kan ?? Gue juga ikut," seru Ifyy yang di angguki Milla.
Mereka pergi dengan taxi yang memang kebetulan lewat depan komplek rumah Ali.
Saat ini Milla, Prilly dan Ifyy tengah berada di dalam lift yang akan membawa mereka ke lantai dimana ruangan Ali berada, mereka bisa masuk lewat pintu belakang yang tidak pernah di lalui orang, hanya Ifyy yang bisa menemukan jalan untuk masuk perusahaan Ali, jalan tikus.
"Aliiiii," teriak Prilly saat masuk ke ruangan Ali dan melihat Ali tengah termenung di kursi nya. Sedangkan Kelvin juga duduk di hadapan Ali dengan pandamgan kosong, Prilly menghampiri Ali, ia berjalan terburu-buru dengan perut buncit nya. Kandungan Prilly sudah memasuki bulan ke 8 yang arti nya tinggal dua bulan lagi ia akan melahirkan.
"Sayang, heyyy kamu jalan nya jangan terburu-buru gitu dong, kalo jatuh gimana??"
"Maaf Li, aku khawatir sama kamu, kamu nggak apa-apakan??" tanya Prilly dengan wajah khawatir nya,
"Nggak apa-apa sayang," jawab Ali kemudian ia memuntun Prilly untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Tapi maaf, aku nanti pasti nggak bisa kasih kamu makan yang banyak, dan mungkin kita akan tinggal di kontrakan kecil, gak apa-apa kan sayang,?' tanya Ali sambil mengelus perut buncit Prilly dengan sayang,
"Aku nggak apa-apa Li hidup susah yang penting aku masih bersama kamu," Prilly tersenyum tulus pada Ali, dan betapa beruntung nya Ali memiliki istri yang tidak hanya cantik luar tapi juga cantik di dalam nya.
"Dan jangan lupakan kita, yang juga akan hidup susah seneng bareng kalian" ujar Milla tersenyum lebar
"Yang nggak makan satu, semua nya juga nggak makan " timpal Ifyy
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanficDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...