CHAP 18

41.2K 1.8K 4
                                    

REVISI

Hari ini satu hari sebelum memasuki bulan Ramadhan dan bertepatan dengan hari membahagiakan untuk orang-orang terdekat Ali dan Prilly.

Tepat hari ini Ali dan Prilly melaksanakan proses ijab Qobul dan resepsi di lakukan di kediaman rumah Ali yang hanya di hadiri saudara dekat Ali serta anak-anak dari panti asuha, pernikahan yang berlangsung sederhana.

"Saya terima nikah dan kawinnya Princessexa Prillysya dengan mas kawin bacaan surat ar-rahman di bayar tunai," ucap Ali lantang dengan sekali tarikan napas hingga terdengar kata sah dari saksi membuat semua orang yang menyaksikan mendesah lega. Prilly yang duduk di samping Ali tersenyum bahagia begitupun dengan sahabat dan kerabat mempelai pengantin.

Setelah itu Prilly mencium punggung tangan Ali dengan ta'zim dan berdoa didalam hati "Ya Allah ridhoi pernikahan kami dan tuntun aku dan Ali menuju surga-Mu."

Sementara Ali membacakan surat Ar-rahman tepat di telinga kanan prilly setelah itu ali mencium kening prilly,
"Ya Allah restui pernikahan kami dan halangi siapapun yang ingin memisahkan kami, karena betapa aku mencintai istriku," doa ali tulus.

"Selamat ya Prilly, lo akhirnya nikah juga dan semoga pernikahan lo langgeng sampe kakek nenek. Dan lo Li, jaga sahabat gue ya," ucap Milla memberi selamat dan doa pada Ali dan Prilly.

Prilly tersenyum lebar, "Maakasih ya Milla atas doanya," balas Prilly tulus.

Ucapan selamat juga doa di ucapkan oleh Ifyy, Kelvin, dan kerabat yang lain.

"Kamu tahu apa yang mau aku katakan dari tadi, Sayang?" tanya Ali menatap serius tepat di manik mata prilly.
"Apa?"

"Aku cuma mau bilang kalau aku pria paling beruntung di dunia ini karena Allah sudah ngirim aku bidadari yang cantik tidak hanya rupa tapi prilaku dan hati begitu cantik." senyum Prilly mengembang entah mengapa Prilly merasa jika Ali sangat romantis.
"Aku lebih beruntung Li, karena Allah sudah ngirim malaikat tampan yang akan melindungi aku. Jadilah petunjuk jalan agar aku bisa terus melangkah bersamamu menuju surga Allah dan tegur aku jika aku melangkah ke  jalan yang salah ya honey," ungkap prilly tulus. Ucapan Prilly kontan saja membuat Ali tersunyum lebar dan memeluk erat gadis yang sudah menjadi istri sahnya. "Jadilah bidadari surga untuk aku. Sayang," kata Ali lembut sambil sesekali mengecup pucuk kepala prilly

"Dan jadilah peta penunjuk jalanku agar selalu di sampingmu dan tetap mendampingimu menuju surga," ungkap Prilly yang di angguki pasti oleh Ali.

"Gue enggak nyangka Prilly sudah nikah saja, padahal baru kemarin gue ngerasa gantiin popok dia, nyusuin dia, dan melatih dia … aw Milla sinting kenapa lo noyor kepala gue ha?" gerutu Ifyy kesal. Ucapannya terpotong akibat tangan tak kasat mata yang menoyor kepalanya dengan tidak elit.

"Eh enak saja, gue enggak noyor lo. Lagian lo enggak lihat gue dari tadi megang gelas dan kue mana bisa buat gue ngelus kepala lo," balas Milla sengit sementara ifyy hanya mencibir.

"Ngelus mata lo ijo," balas Ifyy ketus.

Deheman Kelvin menyadarkan mereka berdua jika ada orang lain disini selain mereka berdua. "Eh kelv sejak kapan lo di sini?" tanya Ifyy penasaran.
"Sejak lo bilang kalau lo yang ngegantiin popoknya Prilly waktu kecil," balas Kelvin kalem.

"Oh wait, Jangan bilang lo yang noyor kepala gue tadi?" tuduh Ifyy menatap horor Kelvin.

"Memang," balas Kelvin santai. "Soalnya pikiran dan ucapan lo rada aneh," ungkap Kelvin.

"Gue kan cuma mendramatisir keadaan gitu."  balas Ifyy mencibir Kelvin tapi kelvin tak memerdulikannya. Justru dia sedang menatap milla intens.

"Cantik," guman Kelvin pelan. Seketika Milla menoleh menatap Kelvin karena tadi dia hanya fokus menatap ke arah Prilly yang nampak seperti boneka hidup.
"Eh lo tadi ngomong sama gue?" tanya Milla membuat Kelvin gelagapan.

"Eh enggak kok, tadi gue cuma bilang upil Ifyy sudah keluar dari hidungnya," jawab Kelvin asal karena malu sudah tertangkap basah.

"Eh enak aja lo ngambing hitamkan gue. Enggak kok Mill, Kelvin tadi emang bilang lo." Kelvin yang tidak ingin Ifyy mengadu pada Milla akhinya membekap mulut gadis itu dengan tangannya.

"Kalian apaan deh kayak anak kecil aja. Lepasin Vin itu Ifyy kasian enggak bisa napas," suruh Milla tak tega melihat Ifyy yang kesusahan.
"Sinting lo, Vin. Gue enggak bisa napas!"

Deheman seseorang menghentikan perdebatan diantara mereka bertiga. Seketika mereka menoleh ke asal suara,

My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang