Saat ini Ali dan yang lain nya tengah tertidur di dalam pesawat, perjalanan mereka masih lama, dan mungkin mereka akan tiba di sana pada sore hari, semua nya nampak tertidur lelap, kecuali Ifyy, gadis itu tidak bisa tertidur karena sangking senang nya ia bisa naik pesawat, dan ini adalah penerbangan Perdana Ifyy,"Hihihi, akhir Nya gue bisa naik pesawat, dan dua dedemit itu pasti iri dehh kalo tau gue udah naik pesawat" Ifyy terkekeh membayangkan ibu tiri dan saudara tiri nya itu pasti tidak akan menyangka jika ia naik pesawat.
"Baybay emak dan saudara rakus gue, maaf aja gue nggak ngajak kalian, hiiiihh bisa-bisa gue rugi besar,, hehehe," gumam Ifyy mengoceh sendiri hingga akhir nya ia terlelap dengan sendiri nya, padahal ia ingin tidak tidur agar bisa memandangi awan dari balik jendela kaca sepuas yang ia mau,
"*****
"HOAAAAMMMM," Ifyy dengan tidak tahu malu nya menguap lebar sambil merentangkan kedua tangan nya.
"Ihhhh Ifyy, kalo muap jangan lebar-lebar ihhh malu-maluin aja," tegur Milla yang melihat kelakuan Ifyy yang tidak lihat tempat
Ifyy hanya nyengir mendengar gerututan Milla yang ia rasa ada benar nya juga,
Saat ini mereka telah keluar dari bandara dan baru tiba di london pada pukul 3 sore waktu london, dan sedang menunggu Bis yang mungkin sebentar lagi akan tiba.
"Mamsya, kita habis ini mau kemana,??" tanya Ali dengan lembut pada Prilly yang berdiri di sebelah Ali,
"Ho'ohh Prill, kita mau kemana yaa, mana gue nggak ngerti sama nih kertas yang gue kantongin," tunju Ifyy pada Prilly sambil memperhatikan kertas yang ia maksud,
Prilly dan yang lain nya menggeleng geli karna pertanyaan polos Ifyy.
"Aunty, itu money, bukan surtas," sanggah Joe dalam gendongan Rio,
"Kertas sayang, bukan Surtas, Ifyy juga, itu duit Fyy, bukan kertas, dan guna nya untuk kita mau beli sesuatu," jelas Prilly dengan lembut,
"Halah, kalo manfaat uang yang guna nya untuk membeli sesuatu juga nggak usah di jelasin sama gue kali Prill, bayi kembar loe aja tahu manfaat nya uang, bukti nya gue kasih kertas kemarin malah di tolak, gilir gue coba pake duit kertas mereka malah kesenengan," ujar Ifyy panjang lebar, membuat Prilly menatap tak percaya pada Ifyy,
"Yaampun Ifyy, anak aku jangan di kasih duit, nanti dia jadi matre gede nya ," sahut Prilly sambil mengusap kening bayi nya agar tidak terlalu memikirkan uang jika mereka sudah besar nanti.
"Ehhh itu Bis nya sudah datang," tunjuk Kelvin.
Bis pun berhenti dan mereka pun menaiki bis tersebut satu persatu,
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang akhir nya mereka tiba di tempat penurunan penumpang atau yang sering orang sebut Halte, mereka turun dan berjalan kaki memasuki sebuah komplek yang hanya di huni oleh 7 rumah saja, itu pun rumah dengan interior berbagai bentuk, rumah-rumah bak istana tersebut berjarak cukup jauh dari rumah yang satu nya, mereka melongo takjub melihat pemandangan rumah mewah tersebut, kecuali Prilly yang hanya berwajah santai dan Ali yang mencoba menutupi kekaguman nya.
"Bujubussyet Prill, nihh rumah apa istana, kalo gue punya rumah macam begini, beeehh gue nggak akan dehh keluar dari rumah lagi, hehehe," kekeh Ifyy lucu dengan pemikiran konyol nya,
"Hahaha, kamu bisa aja Fyy," Prilly ikut terkekeh dengan ucapan Ifyy yang menurut Prilly sangat konyol,
"Dusun banget loe Fyy, ck ck ck " ujar Rio sambil berdecak mendengar khayalan Ifyy yang semena-mena,
"Syirik aja loe," cibir Ifyy
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari halte dan melewati proses pemeriksa keamanan di gerbang sebelum mereka memasuki komplek akhir nya mereka berhenti di sebuah mansion paling megah bak istana di antara rumah megah bak istana lain nya,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanfictionDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...