MWIML CHAP 21

42.5K 1.7K 2
                                    

REVISI

"Udah kali Li, lo teneng aja. Si Prilly pasti ketemu," ujar Milla santai. Saat ini Milla tengah duduk santai di post satpam, sementara Ali sibuk mondar-mandir, berharap sang pemilik hati akan segera muncul. Tapi, sampai setengah jam kemudian yang di tunggu belum juga menampakkan wajahnya.

Hal tersebut semakin membuat Ali khawatir, takut sesuatu terjadi pada Prilly.

Ali dan Milla sudah tiba 40 menit yang lalu namun, mereka tidak menemukan Prilly dan Ifyy sehingga mereka memutuskan untuk pulang berharap Kelvin menemukan Prilly dan Ifyy.

"Gue takut terjadi sesuatu sama Prilly, bagaimana kalau ...."

"Ali!"

Perkataan Ali terpotong saat mendengar suara seseorang yang sudah membuatnya khawatir tengah berjalan santai ke arah mereka.
Prilly tidak bisa berlari karena dia masih merasakan sakit di area sensitifnya.

"Sayang, kamu dari mana saja? Aku khawatir banget sama kamu," ujar Ali khawatir menghampiri Prilly dan memeriksa seluruh tubuh Prilly takut jika sesuatu terjadi pada istrinya.

Setelah memastikan tidak ada luka sedikit pun di tubuh Prilly membuat Ali menghembuskan napas lega. Ali tersenyum kemudian membingkai wajah Prilly dengan kedua tangannya dan menatap lembut manik coklat Prilly.

"Aku tadi ikut Ifyy. Maaf ya sudah buat kamu khawatir," jawab Prilly dengan pandangan bersalah. Tadi dia tidak sempat pamit pada Ali karena tangannya sudah keburu di tarik Ifyy.

"Ya sudah kita masuk ya mataharinya sudah tinggi. Nanti kita kehausan lagi padahal masih pagi," ucap Ali. Ali menarik tangan Prilly dengan lembut membawa istrinya kedalam rumah.

"Ih Ali, kamu kira aku anak kecil apa yang takut kena matahari terus mau buka duluan gitu sebelum maghrib!"

Prilly terus menggerutu tak terima Ali mengira dirinya tidak bisa bertahan sampai maghrib. Sementara para sahabatnya hanya terkekeh melihat dua sejoli di hadapan mereka.

"Ya ampun ini acara ngabuburit terburuk di dalam hidup gue!" jerit Ifyy tiba-tiba yang langsung membuat semua orang di sekitar Ifyy menatap aneh gadis cantik tersebut.

"Ihh Ifyy! Lo apa-apaan sih teriak-teriak enggak jelas gitu. Bikin malu saja," tegur Milla kesal. Ifyy sungguh membuat mereka semua malu.

"Ya ampun Mill, lo tahu enggak sih gue itu lagi sedih. Coba bayangin lo asyik sama Jelvin, noh si Prilly sama Ali mesra-mesraan walau nggak pake banget. Terus gue? Jomblo Mil!"

"ya sudah ngobrol sini gabung sama kita. Jangan aneh deh Fyy, biasanya juga lo walau enggak di ajak ngobrol juga maen celetuk saja," ketus Milla.

"Sudah enggak usah marah-marah Mill entar cepet tua." Milla menatap Ifyy dengan pandangan horor. Entah mengapa rasa-rasanya Milla ingin sekali mengunyah isi kepala Ifyy yang terlewat eror itu.

"Memang begitu Mill, kita harus sabar dalam segala hal yang menguras emosi selama kita masih puasa. Kan setan-setan lagi di kunci Allah, tinggal setan dunia lah yang nguji kesabaran kita," ucap Prlly santai.

"Prilly, lo kira gue setannya dunia apa!" seru Ifyy tak terima.

"ya sudah enggak usah ribut. Mending kita nyari takjil buat buka nanti," lerai Ali yang sudah tidak tahan dengan perdebatan kecil mereka.
Sebelum mereka pergi untuk ngabuburit Prilly, Milla, dan Ifyy sudah memasak hidangan untuk mereka berbuka puasa nanti. Karena bibi lina Art di rumah Ali sedang pulang ke rumah anaknya untuk sahur pertama bersama anak serta cucunya.

Ali pun tidak mempersalahkanya. Ali juga sangat bahagia karena di tahun ini dia tidak hanya merayakan Ramadhan bersama Kelvin saja tetapi, bersama seseorang wanita yang sangat dia sayangi setelah mamanya, Prilly.

Beduk magrib telah berkumandang membuat semua umat islam yang berpuasa mendesah lega karena setelah ini mereka bisa memakan apapun yang ingin mereka makan setelah berbuka puasa.
"Alhamdulillah kenyang juga gue setelah berpuasa sehari penuh," syukur Milla dengan senyum manis di bibirnya.

"He'em ... habis ini kita tarawih di masjid apa di rumah saja?" sahut dan tanya Prilly

" Di madjid Prill biar pahalanya nambah besar."

"Tumben lo mau nyari pahala? biasanya nyari dosa terus yang lo fikirin. Fyy," balas Kelvin menatap Ifyy tak yakin.

"Nah! justru itu di bulan Ramadhan ini gue harus nambah pahala biar habis ramadhan gue bisa buat dosa lagi," cengir Ifyy yang di balas helaan napas mereka yang ada di ruang makan.

"Tapi inget jangan ngajak istri gue yang aneh-aneh lagi Fyy," peringatan Ali.

"Lah orang Prilly juga mau kok Li," bela Ifyy tidak mau di salah kan.

"Kalau lo enggak mempengaruhi otak Prilly, dia juga enggak akan ikut, Ifyy. " sungguh Milla gemas sekali dengan sahabatnya ini yang selalu berbuat onar ini.

Ifyy sudah menceritakan kronologi kejadian tadi pada Kelvin, Milla dan Ali. Bahkan setelah cerita Ifyy selesai mereka tidak berhenti tertawa, kecuali Ali yang khawatir dengan istrinya.

****"""*******"""""

"Kamu hati-hati ya berangkatnya, kerja jangan terlalu di porsi entar puasanya lemas lagi."

Pagi ini Ali akan berangkat kerja setelah lima hari libur dari hari pernikahannya sampai memasuki bulan Ramadhan karena perusahaannya hanya meliburkan karyawan tiga hari saja.

"Iya sayang. Kamu di rumah hati-hati juga ya, jangan nakal."

"Iya cintanya aku, bawel dehh bikin gemes saja," balas Prilly tersenyum dan mencubit pipi Ali. Membuat pria itu tersenyum atas perlakuan manis sang istri.

Prilly mencium punggung tangan Ali dengan takzim sedangkan Ali mencium kening Prilly lama.

"Pagi, Sir," sapa Lena dengan senyum manis namun tidak di hiraukan Ali yang justru melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangannya.

Tok ...tok!

"Permisi Sir, ini ada laporan yang harus Anda periksa ulang dan tanda tanganin," ujar Lena yang mengetuk pintu dan masuk menyerahkan map biru pada Ali.

Ali langsung mengambil map tersebut dan memeriksanya. Merasa sang sekretaris tidak bergerak dari tempatnya ali pun mendongak dan menatap tajam pada Lena. Matanya seolah menyiratkan kata 'apa lagi yang kamu tunggu?'

Lena yang mendapatkan tatapan tersebut tersenyum kikuk, "Hari ini karyawan bagian divisi keuangan mengajak buka bersama Sir, apa Anda akan ikut?" tanya Lena pelan. Takut-takut jika Ali akan marah ia bertanya hal yang bukan bagian dari pekerjaan.

Ali diam di tempat, di pikirannya dia hanya akan buka puasa bersama istrinya saja.

Saat Ali akan menjawab tiba-tiba seseorang membuka pintu tanpa mengetuk dahulu dan Ali menghembuskan napas kasar ketika tahu siapa yang membuka pintu ruangannya tanpa izin.

My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang