Aku nggak nyangka kalian semua dukung aku, dan Kasih aku semangat serta suport buat aku, sekarang aku mikir nya kenapa dulu aku sempat putus asa karna seseorang, karna siapa tau di luar sana ada orang yang bisa aku buat bahagia,
Kenapa kalian lebih perduli sama aku, sedangkan mereka yang punya hubungan darah dengan aku justru bersikap sebalik nya,
Jujur aja aku ampe nangis baca komen kalian di up sebelum nya, kalian begitu perduli sama aku, makasih yaaa, aku sayang kalian semua,
ΠΠΠΠΠΠΠΠΠ
"PAPI !!!! PAPIIII, " teriakan Reo menggema di seluruh penjuru lantai dua, Ia tengah mencari Papi nya karena ingin menyampaikan berita penting untuk Papi nya, bocah laki-laki itu berlari walau tidak kencang lari orang dewasa, tapi Reo berharap bisa menemukan Papi nya secepatnya.
Hingga Ia tiba di sebuah ruangan dimana tempat itu merupakan ruang keluar nya,
Reo mendorong pintu tersebut tapi tidak juga terbuka, lalu dengan brutal Ia menggedor pintu ruangan bercat Putih tersebut, hingga akhirnya pintu ruangan tersebut terbuka dari dalam, dan muncullah sosok pria yang di yakini adalah Rio, sang Ayah yang perkerjaan nya di ganggu oleh anak nya.
"Ada apa Reo,? " tanya Rio sembari berjongkok menyetarakan tinggi nya dengan tinggi anak nya,
"Mami mau melahirkan ," beritahu Reo pada Rio, membuat Reo membulat mata nya terkejut, tidak mungkin istri nya akan melahirkan sedangkan usia kandungan Ifyy masih Lima Bulan,
"Tidak mungkin sayang, Mami tidak mungkin melahirkan sekarang, " ucap Rio lembut dan tak percaya jika istri nya akan melahirkan.
"Beneran Pi, Mami sudah melahirkan, adik bayi nya sudah keluar, ayo Pi kita lihat, " tangan mungil Rao menarik tangan besar sang Papi yang masih bergeming di tempat,
"Ayo Pi, adik bayi nya sudah keluar, " seru Reo gemas melihat Papi nya yang masih memasang tampang terkejut.
Sesampainya di kamar Mereka, Dimana tempat Rio, Ifyy serta Reo tidur, Rio melihat Ifyy yang masih duduk santai di atas sopa dengan memandang ke arah luar jendela yang terlihat pemandangan hutan hijau yang sejuk,
Ifyy duduk dengan posisi membelakangi mereka,
Rio dan Reo berjalan menghampiri Ifyy,"Mana adik bayi nya,?? " tembak Rio langsung pada Reo yang menatap polos pada nya.
Sedangkan Ifyy menatap kedua pria berbeda generasi tersebut dengan sebelah alis terangkat,
"Kenapa,?? " tanya nya bingung melihat kehadiran Suami dan Anak nya
"Mami sudah melahirkan kan,?? Papi tidak percaya dengan ucapan ku, " gerutu Reo di akhir kalimat nya, Ifyy menatap bingung akan ucapan Reo, karena Ia merasa Ia belum melahirkan,
"Reo sayang, Mami belum melahirkan, memang kata siapa Mami melahirkan,?? " tanya Ifyy pada Anak nya, sedangkan Rio hanya menatap pada Istri dan Anak nya
"Tadi Reo lihat jika adik Reo sudah lahir, " gumam Reo lirih,
"Lihat dimana,?? " tanya Rio dan Ifyy kompak bersamaan, dan terselip nada keterkejutan di dalam kalimat mereka
"Itu di dalam androk Mami, waktu Mami duduk dan Kaki Mami, Mami lebarin, Reo lihat rambut Adik bayi kok, " jelas Reo polos, membuat Rio shock bercampur terkejut dan Ifyy yang wajah nya sudah memerah padam, dengan senyum meringis nya mendengar penjelasan Reo barusan.
"Coba Fyy, kau kangkang kaki mu, aku ingin melihat apa yang di lihat Reo, " perintah Rio tiba-tiba membuat Wajah Ifyy semakin memerah.
"Tidak usah, " sergah Ifyy cepat, tapi Rio tetap memaksa hingga akhirnya Ifyy melakukan apa yang di perintahkan Rio dan Rio melihat apa yang di maksud oleh Reo tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Life. [ COMPLETED ]
FanfictionDia seorang gadis yg cantik, baik, ramah, humble dan polos-polos lemot. Banyak hal istimewa yg tersembunyi di kehidupan nya. Yg siap ia bongkar jika waktu nya sudah tepat. " derajat tinggi bukan dari harta yg kita miliki, tapi kesopanan, dan tutur...