[13] Lamaran💍?

9.6K 743 138
                                    

...

Tanpa mengetuk atau memencet bell apartemen pada salah satu hunian mewah di Galleria Foret. Aku langsung saja membuka pintu milik  Jiyong  dengan duplicate lock card yang diberikannya padaku. Aku tergopoh karena membawa beberapa kantong plastik berisikan bahan makanan, sayur, buah-buahan segar juga makanan berat seperti gandum, roti juga susu.

Jiyong bilang jika beberapa hari ini ia hanya makan makanan cepat saji yang dipesannya. Dan alhasil, mau tidak mau semalam setelah pulang bekerja aku mampir ke super market dan membelikan persediaan makanan untuknya. –Dan kesini, tentu saja sekalian aku ingin menagih ganti rugi, atau meminta black card nya jika perlu. Selain memang hari ini aku mendapatkan shift siang bekerja, dan mengunjungi tempat pria Kwon tersebut sudah menjadi rutinitas.

"Sayang, kamu sudah bangun?" Aku berteriak setelah benar-benar memasuki ruang tamu apartemennya.

Lenggang dan sepi. Aku menggeleng dengan dengusan saat melihat beberapa bantal sofa tergeletak di lantai, bahkan serpihan-serpihan keripik kentang tersebar di atas karpet.

Apa yang dilakukan pria manja itu semalam?

"Sayang!!" Sedikit kerepotan aku berjalan lebih masuk ke dalam. Lalu ku putuskan untuk menaruh isi kantong plastik ini di dapur ––menatanya di dalam kulkas sebelum mencari keberadaan di pemilik rumah.

Dia pasti masih mendengkur di dalam kamarnya. Dasar naga!

"Ji.. kamu mau makan apa pagi ini?!" Aku masih berteriak, mencoba memperdengarkan suaraku yang menggema di ruangan berperabotan glory milik Jiyong.

Namun masih tak ada sahutan, bahkan sampai aku selesai menata beberapa sayur dan buah di dalam kulkas semuanya masih tampak senyap. Hingga, ku putuskan untuk menghampirinya di dalam kamar. Dan tanpa mengetukpun aku langsung membukanya.

"Sayang. Bang –un."

Lhoh? Kenapa di atas tempat tidur tak ada seseorang yang bergelung didalam selimut tebalnya? Lalu? Kemana Jiyong?

Aku makin memasuki ruangan pribadi dengan suhu AC yang mengerikan –ck! dan aku sampai merinding memasukinya. Semalaman dia menyalakan AC se ekstrem ini? Dia sejenis manusia kutub?

"Kamu di dalam yang?" Tanyaku sedikit ragu saat kedua kaki ku berhenti tepat di depan pintu kamar mandi. Namun tetap tak ada balasan dari dalam sana, suara air ataupun shower pun tidak terdengar.

Atau mungkin dia tidak berada di rumah?

Hingga!

Gdabruk!

Auw!

Dari sisi lain, dan aku langsung berbalik lalu berjalan cepat menuju ruangan tempat Jiyong menyimpan koleksi-kolesi fashionnya. Segera pula ku buka pintu kaca tebal geser tersebut. Dan______

Ya Tuhan!

"Apa yang kamu lakukan?"

"Oh! Bantu aku berdiri sayang." Jiyong melambai saat menyadari kehadiranku. Sebuah rak sepatu menimpanya. Ck! bocah tua ini ada-ada saja sih..

"Bagaimana? ada yang terluka?" Tanyaku setelah berhasil mendirikan kembali rak koleksi sepatunya ––mengabaikan sepatu-sepatu mahalnya yang berjatuhan diatas lantai, aku mulai sibuk meneliti tubuh pria itu. Siapa tau ada yang lecet kan?

"Ah.. nggak apa-apa sih.." Ia mengambil duduk disebuah kursi yang berada tepat dibelakangnya. Aku rasa Jiyong baru saja menggunakan benda itu untuk menggapai salah satu sepatu di dalam rak yang baru menimpanya.

G Dragon x You [some chapt 🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang