"Jangan lupa pengamannya ya?"
.
.
.Skipppppp?
#Digampar,-_________-
...
.
.Kwon Jiyong memaksaku masuk semakin dalam. Ku dengar ia menutup dan mengunci pintu_____ pertanda buruk!
Jika sudah seperti ini aku bisa apa? Pasrah. Ya memang harus pasrah.
Bahkan saat tiba-tiba Jiyong menarik badanku, membuatku dan dirinya ––yang baru saja memasuki rumah saling merapat, bahkan dapat ku rasakan sesuatu yang keras menggesek erat bagian bawah tubuhnya.
Dia ereksi? Pantas saja sih kenapa menjadi begitu tidak sabarannya?
"Eugh.." Bibir Jiyong segera meraup bibirku ––sedikit memaksa hingga membuatku mengalungkan tangan di lehernya. Ia masih terus menyesap –melumat dan sesekali mengigiti ––seolah merengkuh kemanisan yang sulit untuk dijabarkan. Selanjutnya aku seperti melayang saat kedua tangannya meraih pinggulku, lalu membawaku berjalan entah kemana. Mungkin kamar ––satu-satunya tempat yang juga ku pikirkan saat ini.
Dan memang kamar pribadinya, saat aku sadar aku telah dibaringkannya di ranjang king size miliknya ––menimpaku. Tangannya kembali menelusup diantara tubuh kami, jari-jarinya bergerak cukup ahli untuk membuka paksa sebuah blus dengan kancing-kancing yang merepotkan baginya. Tentu saja. Tsk! Sialll.. aku bahkan menyesali kenapa memilih memakai pakaian ini saat berangkat bekerja tadi pagi –sedikit menyulitkan dan aku_________ tidak sabar juga.
Kancing terlepas, lantas kain-kain yang menempel di bagian atas tubuhku disibaknya dengan mudah. Ia membuangnya asal seperti sampah.Kemudian si pria Kwon mengeram saat ia bergerak turun setelah melepaskan bibirku yang rasanya membengkak ––membuatku dapat bernafas sebentar, eh! ____
Tidak! Enyahhhhhkan bernafas lega! Karena setelahnya ia semakin membuatku kelinjangan saat ia menghisap dan mengigiti kecil bagian atas dadaku yang seolah menantang untuk menggodanya. Terakhir sebelum memejamkan mata dengan erangan yang tidak dapat ku tahan, aku melihat Jiyong tersenyum seksi, setelahnya___
Ku rasakan lidahnya mulai menyapui ujung benda sebesar biji kacang yang mengeras tersebut. Membuat ku gila!
Aku meremas pelan rambut Jiyong saat merasakan Jiyong kembali mengigiti kecil bibirku. Membuat Jiyong mendesis, lantas perlahan-lahan memposisikan dirinya tepat di atas tubuhku dengan pusatnya yang sudah mengeras.
Aku masih memejamkan mata saat ku dengar bunyi resleting yang diturunkan. Hingga aku terkesiap kaget dan kembali mencengkeram bahu Jiyong saat merasakan sesuatu yang keras terasa semakin mendorongku.
"Sayanghhh.. Aku harus berada di dalammu sekaranghhh.." Jiyong merancau dan aku? tentu masa bodoh!
Please.. Jiyong-ie.. Please...
Terlalu nikmat. Aku meraup bibirnya dan menenggelamkan wajah ke leher Jiyong. Aku bahkan tidak mampu mengontrol diriku dan malah menggesekkan tubuhku ke tubuhnya, seperti tersengat rasanya saat benda tumpul itu menggesek kain tipis yang masih melapisi 'milikku'.
Tapi_____
Sungguh sialan G Dragon!
Saat aku semakin melambung ketika ia melepaskan rok dan juga satu-satunya benda yang menutupi bagian intimku, bukannya segera menuruti apa yang sudah ku rancaukan. Namun si brengsek Kwon malah menyeringgai seksi saat ia merangkak semakin turun ke bawah lantas melebarkan kedua kakiku.
Aku mendesah pelan sewaktu merasakan lidah Jiyong bermain di sana. Ya Tuhan. Perasaan itu berkutat di dalam benakku, menyebarkan aura panas yang semakin meningkatkan tekanan sensual dalam diriku.
Oh Jiyong...
Please.. Fuck me!
S
K
I
P...
Matahari masih malu-malu saat aku membuka mataku. Aku hanya tidur beberapa jam saja setelah hampir semalaman Jiyong tidak berhenti mengerjaiku ––sialannya pagi ini aku harus kembali bekerja ––tentu setelah aku harus mengurusi segala keperluan pria Kwon seperti biasanya –memasak, membereskan ini dan itu juga hal lain yang tidak akan mungkin membuatnya bergerak untuk sekedar merapikannya.
Hmb.. oke, aku akan menjalani aktivitasku sebagai pembantu pacarku sendiri..
Dengan malas aku mencoba duduk dari tidurku setelah lengan dengan beberapa tattoo itu berhasil ku singkirkan dari perutku. Sebentar ku tengok Jiyong, ia mendengkur halus dan tampak begitu lelahnya..
"Astaga.. beraninya dia.." Aku berdecak kesal saat menunduk dan mendapati beberapa cupang yang tersebar diantara leher, dada dan perutku.
Bagaimana aku dapat menutupinya untuk bekerja hari ini?
Menggunakan syal saat udara terik begini? ––tsk! Aku akan ditertawakan orang seluruh Seoul––tentu saja.
"Morning honey.." Aku yang melamun sampai tidak menyadari jika sepasang mata milik Jiyong mulai mengerjap. Ia bahkan kembali melingkarkan tangan di perutku ––memaksaku untuk kembali berbaring di sebelahnya.
"––kamu punya banyak tattoo yang seksi sayang.."
"Aku kan sudah bilang berkali-kali, jangan lakukan itu di tempat yang bisa di liat orang!" Gerutu ku jengkel, bahkan ku lepaskan paksa tangan yang masih menarikku tersebut.
"Lalu aku harusnya membuat dimana?"
Jiyong mengerling cabul. Pacarku ini_______ ugh. Memang lebih baik aku diamkan saja dan segera mandi untuk bersiap.
"––kemana?" Tanyanya setengah terduduk saat aku bangun.
"Kamu nggak lupa kalau kita manusia yang butuh makan kan?"
"Aku cuma butuh kamu. Sini peluk aku dan kembali tidur.."
"Gombal. Memelukmu dan kembali tidur? Apa aku harus percaya pada byuntae seperti kamu?"
"Memang kamu mau apa?" Jiyong kembali memberikan sengiran seksinya.
Ck! aku berdecak. 'Memang lebih baik aku diam saja!'
Aku mendengus saat Jiyong dengan manjanya malah menarik tanganku, membuatku sedikit menoleh dan mendengus kesal.
"––tidur deh aku janji. Aku tahu kamu lelah setelah beberapa ronde semalam.."
Watados!
"––––sini.." Lanjutnya menepuk-nepuk tempat di sebelahnya berbaring.
"Kamu juga harus bangun, kamu bilang akan bertemu dengan Yang sajjang pagi ini kan?"
Jiyong akhirnya mendesah walau setelahnya aku salah jika ia akan menyerah. Buktinya pria tersebut kembali memejamkan mata dengan tanganku yang ditarik untuk dipeluknya.
"––aku juga harus bekerja."
"Tidak usah repot-repot. Aku tidak suka pada teman kantormu."
Jiyong semakin erat memeluk tanganku yang kembali sedikit berbaring karena ulahnya.
"Kamu mau ku tinggal langsung? Tidak ingin morning kiss dulu?"
Masih memejamkan matanya Jiyong menggeleng. Eh? Tumben..
Namun____
Selanjutnya ia memberikan wink sambil berkata, "Morning sex aku baru mau!"
What
The
_________¿
"Oke! Aku akan meninggalkanmu tanpa apapun!" Teriakku langsung saja menarik tangan dan segera kabur ke kamar mandi. Segera membersihkan tubuh lalu bersiap tanpa peduli pada Jiyong yang masih memanggil-manggil namaku di luar sana.
...
Sebelum puasa! maka aku publish 😝😝..
Buat ke depannya pas ramadhan ff ini gimana ya? 😢
KAMU SEDANG MEMBACA
G Dragon x You [some chapt 🔞]
FanfictionSome chapter is PRIVACY! Ketemu - Pacaran - 'Ehemb' an - Nikah - Punya baby = Sama KWON JIYONG! Mauuuu?