Ting!
Tong!
Ting!
Tong!
Ting!
Tong!Bisa ku tebak sekesal apa seseorang yang sedari tadi menekan-nekan bel pintu, memainkannya dengan tidak sabaran.
Iya-iya aku tahu. Di luar sana Kwon Jiyong sudah berdiri dengan muka mengerucutnya ––pasti! Telepon yang masuk di ponselku juga masih terhubung. Semalam dia memang mengirimiku pesan kalau hari ini ia akan berkunjung ke apartemenku.
Katanya sih, dia sudah lama tidak makan makanan rumah-_- halah! Modus! Bilang saja kalau memang kangen -_-
Ting!
Tong!
Ting!
Tong!Astaga naga!
Ku abaikan sejenak segala ‘tetek-bengek’ yang tengah ku selesaikan saat ini. Padahal hanya tinggal mengaduk dan mengocok semuanya akan beres sih, but–––– sepertinya Jiyong benar-benar sudah kehilangan mood dan siap mengomeliku panjang lebar didepan sana. Terlebih mengenai password pintu yang rusak. Lantas? bertaruh denganku kalau pemuda Kwon itu pasti sudah memiliki banyak dugaan-dugaan yang kadang tidak masuk akal.
Seperti––––
Ting!
Ku buka pintu, lalu seperti dugaanku sebelumnya. Seorang pria dengan bibir maju lima centi, pakaiannya berlapis, tampak membuat pengap tengah berdecak kesal setelah pintu benar-benar ku buka.
“Pingsan didalam ya sayang?” Gerutunya langsung masuk ke dalam, meninggalkanku yang cuma menghela nafas lalu kembali menutup pintu.
“ ––kenapa sih password pakai diganti segala?” Saat ini dia melangkah menuju ruang tamu.
“––jangan-jangan ada yang kamu sembunyiin dari aku ya?” Lanjutnya melepaskan sebuah kantung plastik putih yang sepertinya berisi beberapa minuman dingin diatas meja.
“ ––sandi hari jadi kita udah nggak istimewa lagi?” Kali ini Jiyong melepaskan mantel hitam miliknya lalu segera berbalik, menatapku dengan tatapan seolah aku ini tikus yang terjebak dan tidak punya jalan untuk keluar.
Kedua tangannya terlipat diatas perut, lagaknya sudah seperti jaksa yang meminta penjelasan sakral.
“––terus kamu ganti pakai angka berapa?”
Aduh Jiyong.
“––tanggal lahir siapa yang kamu pakai?”
___
“––tanggal spesial apa? siapa? Sampai tanggal jadi kita kamu ganti?”
___
“––kamu udah lupa ya?”
___
“––kenapa sih?”
–––
"––apa aku nggak berarti lagi?"
–––
"––kamu mau ninggalin aku ya?"
–––
"––apa salahku? Apa kurangku?"
–––
"––jawab yang!!!"
Aku mendengus sebelum kembali melangkahkan kakiku untuk mendekatinya dan mengambil kantung plastik yang tadi dibawanya, lantas setelahnya aku melangkah menuju dapur.
Oh aku lupa!! Ada sesuatu yang harus ku selesaikan.
Dan dibelakang sana terdengar decakan Jiyong disertai suara derap langkah kaki yang menghentak lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
G Dragon x You [some chapt 🔞]
Fiksi PenggemarSome chapter is PRIVACY! Ketemu - Pacaran - 'Ehemb' an - Nikah - Punya baby = Sama KWON JIYONG! Mauuuu?