[36] Tidur

3.5K 272 13
                                    

“Sayang.. kamu nggak lapar?”

Aku yang baru saja menutup mata  ––bersiap untuk tidur–– karena sudah larut malam terpaksa mengurungkannya.

“Hmmb?”

“Kamu lapar?”

Di sampingku berbaring ada Kwon Jiyong yang menatapku.

“Kamu lapar memang?” Ku jawab pertanyaannya dengan pertanyaan yang sama.

“Aku sih enggak.. kalau kamu?”

“Kita kan baru saja makan 2 jam yang lalu..”

“Ya.. siapa tahu pengen makan lagi begitu.”

“Aku kenyang Jiyongie.. aku mengantuk..” Aku hendak memiringkan tubuhku agar aku bisa mulai tidur, namun lagi-lagi Jiyong menahanku.

“Atau apalah yang mau kamu lakukan.”

“Apa yang mau aku lakukan?” Aku mengernyit, Jiyong mengangguk cepat.

Membuatku akhirnya menghela nafas. “––sudah malam, aku ingin tidur. Memang mau apa lagi?”

“Yang kamu lakukan besok. Aku bisa membantumu bersih-bersih rumah.”

“Setiap pagi selalu ada orang yang membersihkannya kok. Kamu sendiri yang bilang bahwa aku nggak boleh melakukan apapun, bahkan nggak boleh juga mengelap ujung meja. Iya kan?” Ya.. Kwon Jiyong bahkan melarangku melakukan apapun, dia bilang takut aku dan anaknya kelelahan. Tsk! Berlebihan sih..

“Oh iya-ya…” Sekarang pria Kwon itu menggaruk pipinya yang tidak gatal. “––kalau mencuci? Ada yang kotor kan?”

Aku mendengus.

“Setiap pagi selalu ada orang yang mengambil pakaian kotor untuk di laudry.” Balasku lumayan kesal. Jiyong mendesah lagi.

“Ya sudah memasak deh memasak. Aku bisa memasak dan membuat camilan kok.. siapa tahu kamu nanti lapar..”

Aku yang tadinya sudah berbaring langsung mendudukkan tubuhku. Ku tatap dirinya.

“Jangan membuat dapurku berantakan lagi!”

“Setelah itu aku bisa membereskannya.”

"Oh ayolah Jiyong.. ini sudah malam.. kenapa kamu rewel sih? Kita tidur saja.” Aku menariknya dan kembali merebahkan tubuh, namun Jiyong masih juga bertahan duduk.

Membuatku mengernyitkan kening.

“––apa terjadi sesuatu? Kamu nggak papa kan?”

Ada jeda waktu beberapa detik sebelum Jiyong akhirnya menatapku dan menajwab.

“Kalau aku tidur maka aku akan cepat bangun lagi besok. Dan setelah bangun aku harus pergi meninggalkanmu.. Aku cuma ingin menghabiskan waktu lebih lama di rumah, bersamamu..”

Jawabannya balas membuatku terdiam. Jujur aku tidak pernah berpikir jika seorang Kwon Jiyong sampai berpikir sejauh itu.

Namun.. walau ku coba untuk mengerti keinginannya, tetap saja aku harus egois pada kesehatannya juga. Jiyong butuh istirahat setelah seharian bekerja.

“Kalau begitu kamu bisa melakukan satu hal.”

“Hm? Apa? Kamu mau apa?”

Ku geser tubuhku menjadi sedikit ke tengah, lalu…

Puk!
Puk!

Ku tepuk-tepuk bantal disebelah ku berbaring.

“Peluk aku dan nyanyikan satu buah lagu.”

Wajah Jiyong langsung berbinar, ia pun segera merebahkan tubuhnya disebelahku dan melingkarkan tangannya di perutku.

“Aku bisa menyanyikan semua lagu di albumku,  semalaman aku bisa bernyanyi buat kamu”

“Satu saja..”

Sekarang dia mengernyit.

“––kalau kamu terus-terusan berisik bagaimana aku bisa tidur? Satu saja dan diam, lalu kita tidur.”

“Tapi kan aku masih nggak mau tidur sayang.. kalau aku tidur akan cepat pagi, kalau pagi––––“

“Kalau kamu nggak tidur maka aku juga nggak mau tidur.”

“Kamu butuh istirahat.”

“Ya sudah ayo tidur.”

“Tidurlah dan aku akan memandangimu sampai pagi.”

“Kalau begitu aku juga akan memandangimu sampai pagi.”

“Tidur..”

“Ayo tidur.”

Sekarang Jiyong mendesah panjang karena cukup menyerah dengan keegoisanku ––yang juga untuk kebaikannya.

“Kajja.. ku nyanyikan sebuah lagu dan kita akan tidur.”

Aku tersenyum lalu balas melingkarkan tanganku di perutnya.

“Nite..”

“Nite..”

Chup.

.
.

Selanjutnya… silahkan mendengarkan butterfly by Kwon Jiyong dan… jaljayoo..

G Dragon x You [some chapt 🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang