[6] Rasa_____ cola

8.7K 772 133
                                    

[6]

Tidak banyak yang kami perbincangkan setelah tragedi di depan meja kasir tadi –oh! Atau mungkin tidak ada perbincangan sama sekali. Dia diam, aku apa lagi -______- Aku cukup peka saat merasakan jika auranya berubah setelah ia membayar belanjaannya lantas setelahnya ia menarikku cepat menuju parkiran tempat mobilnya berada.

Melirik.

Aku yang berdiri disamping mobilnya hanya mengikuti pergerakannya yang baru memasukkan kantong belanjaan pada jog belakang. Selanjutnya ia berjalan memutar lantas mendudukkan dirinya di kap depan mobil.

Ia menoleh, "Ngapain disitu? Sini.." Diacungkannya sebuah kaleng soft drink rasa strawberry yang dibawanya padaku, sedang setelahnya ia mulai meneguk minuman cola miliknya.

Aku bergerak kikuk. Suasana canggung seperti ini jelas tidak nyaman. Lantas akupun akhirnya berjalan untuk mendekat –turut duduk di atas kap mobil. Sebentar aku tolah-toleh ke kanan dan ke kiri, takut-takut jika ada orang lain yang mengenal siapa sosok yang tengah bersamaku saat ini.

Ceess!

Itu suara soda dari kaleng softdrink yang disodorkan Kwon Jiyong padaku. Membuatku sedikit terkejut dan segera menoleh.

"Minum atau mau diminumin?" Ucapnya, dan jelas aku langsung melotot lalu cepat mengambil dan meneguk sodaku.

Ugh! Dingin dan____ brrrr!

"Bukankah harusnya kita pulang ya?" Tanyaku. Ku lirik jam dan memang ini sudah petang.

"Nanti biar aku yang bilang sama Mama Papa.."

Ehhh?

Lagi! Kwon Jiyong suka bercanda?

Kembali ku jatuhkan pandanganku pada kaleng softdrink yang ku genggam erat. Sesekali ku gigit bibir bawah saat merasa jika kecanggungan kembali mendera. Ini tidak nyaman –sungguh! Sebenarnya aku ingin bicara, tapi___ apakah tidak terlalu lancang?

"Un –tuk yang tadi.."

Ini aku harus marah atau malah berterima kasih? Tapi berterima kasih karena apa? Dia yang mengakuiku sebagai pacarnya tentu hanyalah trik supaya aku tidak terlihat menyedihkan di depan kakak tingkat ku tadi kan? Tapi lagi______ hey! Bukankah itu ngawur? Seperti___ eumbb.. menurunkan pasaran?

" –tadi itu mantan pacarmu ya?" Sekatnya.

"Bukan kok!" Dan bodohnya aku menjawab cepat.

"Atau orang yang sedang dekat denganmu?"

Kali ini aku diam. Dibilang dekat aku hanya sebatas kenal dan kadang kala ber say hello saja dengannya saat berpapasan di kampus. Tapi dibilang bukan orang yang dekat, aku tidak ingin munafik karena aku menyukainya.

" –kamu menyukainya." Jiyong melanjutkan. Membuatku langsung menoleh kaget.

Seorang G –Dragon indigo? Aku kok___ mulai takut?

Dia balas menoleh padaku setelah kembali meneguk colanya. Matanya tidak lagi terhalangi sebuah kaca mata karena tadi Jiyong melepaskannya, sehingga sekarang aku dapat melihat cukup jelas manik cokelat yang mengagumkan itu.

" –jadi benar?"

"Itu____"

"Iya benar, kamu menyukainya." Secara sepihak ia memutuskan argumennya.  Membuatku mendengus tapi juga akhirnya pasrah karena bagaimanapun juga ia memang benar.

" –sepertinya dia playboy."

"Eh? Kata siapa?"

"Aku beranni bertaruh." Jawabnya tanpa beban, membuatku sedikit merengut dan mendengus kesal.

"Aku mau pulang." Hingga aku beranjak, melangkah lewat depan tubuh Jiyong menuju pintu mobil pemuda tersebut. Namun, kembali aku terhenyak saat tangan dengan tattoo emotikon senyun tersemut menarik tanganku.

" –ap –apaan sih? Nanti ada fans kamu yang lihat.." Ucapku seraya melengok ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa keadaan disekeliling kami aman dan tidak salah paham dengan apa yang terjadi –jujur sebelumnya aku berpikir bahwa aku dan Jiyong seperti sepasang kekasih yang 'mojok' di parkiran yang cukup remang.

Duh! mikir apa aku ini-_____-

Aku menoleh lagi ke arahnya yang_______________

____ kenapa malah sekarang sudah tidak menggunakan masker? Kapan Jiyong melepasnya.

" –kenapa malah dibuka sih? Nanti kalau ada yang mengenalimu bagaimana?"

Aku tidak ingin digossipkan macam-macam. Tidak! Aku tidak berpengalaman dalam urusan seperti itu. pleaseeee G Dragon don't kill meeeeeh!

Jiyong nyatanya malah terkekeh pelan melihatku yang mulai panik sendiri, membuatku semakin pucat dan pening. Astaga.. bagaimana jika benar akan ada yang memergoki seorang G Drgaon dengan gadis 'buluk' begini? Lantas setelahnya aku akan dibenci gadis-gadis di seluruh belahan dunia.

OH NO!! aku masih mau hidup -belum nikah juga .. Noooooo!

"Aku suka di dekatmu." Ucapnya ambigu setelah ia menganggurkan colanya diatas kap. Membuatku semakin melotot saat menyadari dia telah mempersempit jarak diantara kami. Terlebih ketika satu tangannya terangkat untuk menangkup pipiku yang memanas, aku terkesiap –seperti terhipnotis dan tersihir oleh tatapan dan sentuhannya.

Jdak!
Membuat minumanku terjatuh dan tumpah –tentu saja. Aku shock!

" –dan aku suka memikirkanmu."

"Ji –Jiyong –ssi.. aku.." Sesungguhnya aku ingin melepaskan diri, namun sial! Tatapan Jiyong bagai mantra magis yang membuatku susah bergerak.

"Mulai saat ini dan seterusnya. Aku hanya akan memikirkan kamu."

WHAT THE???

AKU

MAU

KE

PELUKAN

MAMA

!!

Tidak kuaaaaaaaatttt!

" –bisa aku meminta hal yang sama?" Lanjut Jiyong seolah merayu namun sarat akan keyakinan dan ketulusan yang besar. Membuatku seketika kembali terhenyak dalam dunia penuh delusi yang selama ini di tawarkannya.

Aku berdebar!

Sangat berdebar!

Bagaimana ini?

" –boleh?"

Deru nafas harumnya menerpa wajahku yang masih terasa panas. Tatapan matanya masih menyiratkan permohonan yang dalam hingga membuatku akhirnya berucap___

"Mulai saat ini aku juga hanya akan memikirkanmu.." ______ dan dengan sangat sadar.

Bahkan aku turut tersenyum begitu melihatnya yang tersenyum menatapku. Tangan yang tadinya menggenggam tangan ku dan satunya lagi menangkup wajahku perlahan berpindah pada kedua bahuku lalu menyusup diantara rambut untuk bertengger di tengkukku. Dari situ ia mulai menarik wajahku untuk mempersempit jarak diantara kami.

Reflek ku pejamkan mata.

Lalu___

Bibirnya yang lembut terasa memabukkan –rasa cola.

Membuatku perlahan juga mengalungkan ledua lenganku di lehernya. Ah! Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya. Namun___

Seperti katanya,

Aku bersedia hanya memikirkannya mulai detik ini.

Kwon Jiyong seorang.

...
Kalian bersedia ngga gurlll?
Yang ngga jawab 'berarti ga bersedia'
👅

G Dragon x You [some chapt 🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang